CHAPTER XXIV

17 3 0
                                    

Tepat saat masih pukul 9.45, disaat kegiatan sekolah masih berlanjut. Dan itu saat waktunya istirahat dan berakhir nya pelajaran yang di gurui oleh Aji Winans

Beliau saat ini telah selesai mengajar dan sekarang hendak ke kantor. Saat pak aji hendak memasuki lift, bahunya tak sengaja tersenggol seseorang membuat laporan tugas siswa nya jatuh berhamburan

"Ah! Gomennasai, saya tidak sengaja. Maaf-maaf!" Pria tersebut langsung merunduk membantu merapihkan laporan yang berhamburan karena ulahnya

"Tidak apa-apa Mr. Yvondir" Mr. Ocato langsung memberikan laporan yang sudah ia kumpulkan kepada Mr. Aji

"Terima kasih" Mr. Aji mengernyit ketika melihat Ocato terdiam sambil memperhatikan satu tugas laporan yang masih ocato Pegang

"Apa ada yang salah, Mr. Yvondir? " Tanya Mr. Aji

"Apa ini tugas observasi siswa anda saat itu?"

"Benar"

"Boleh saya meminjam laporan kelompok yang ini?" Mr. Ocato menunjukan laporan yang sedari tadi ia pegang

"Kelompok amaia?"

"Hai! Sou desu"

゚+.゚⚚⚚⚚ +。♪

18.09 am

Sepasang insan berbeda jenis kelamin ini akhirnya sampai tujuan yaitu mansion milik amaia. Amaia turun lalu segera tangan keir terulur untuk membuka helm yang di pakai amaia

Saat helm yang di kenakan amaia sudah terlepas, keir malah menatap amaia lekat, sedikit membuat perasaan tak nyaman dapat di rasakan gadis dengan manik black diamond miliknya

"Lo masih marah?" Setelah diam beberapa saat itu akhirnya keir membuka suara

"Iya!"

"Lo gak mungkin lupa sama Apa yang gue ucapin beberapa menit lalu, kan?" amaia mendengus sebal

"Lo liat muka gue" amaia menunjuk wajahnya "Ada gue peduli? " ucapnya "Paling cuma bercanda" gumamnya. amaia langsung berbalik hendak masuk tapi tiba-tiba tubuhnya mendadak Kaku saat sudut bibirnya merasakan sesuatu yang kenyal mendarat disana

Beberapa detik setelahnya, barulah keir menjauhkan wajahnya "Lo liat muka gue" matanya setia menatap lekat netra indah amaia "Ada gue keliatan Bercanda?"

Melihat wajah amaia yang menunjukan masih setengah sadar membuat keir mengulum senyum yang ditahan. Keir meniup pelan mata amaia membuat amaia mengerjap sadar lalu segera menepis tangan keir yang masih menangkup wajah mungilnya

Tanpa mengatakan apa-apa lagi amaia berbalik meninggalkan keir yang masih ditempat nya sembari memperhatikan amaia yang berlari dengan kaki kecilnya

Sedetik kemudian ia tiba-tiba mengingat saat ia mencium sudut bibir gadis itu. Rasanya bahkan masih jelas bagaimana manis dan lembutnya itu. Ah keir Rasanya mulai menyesal, kenapa tadi ia tidak mencium amaia tepat di bibir nya saja, pasti Rasanya lebih manis dan- Oh Shit!

Nevermind, memikirkan gadis itu hanya membuat nya semakin gila. Ia tidak mau hilang kendali lalu menerkam gadis itu. Mungkin dia akan ketakutan saat melihatnya jika itu benar-benar terjadi

Keir pun menyudahi pikirannya yang terus me-replay kejadian barusan. Ia menaiki motor besarnya, menghidupkan lalu menjalankan motornya meninggalkan area mansion mewah milik gadis bernama amaia yang baru ia antar pulang

゚+.゚⚚⚚⚚ +。♪

Setelah memasuki mansion amaia tetap melanjutkan langkahnya dengan tergesa menuju kamarnya. Deegan yang baru keluar dari kamar nya sambil membawa gelas bekas minumanya tadi mengernyit aneh, ada apa dengan kakak nya itu?. Jalan tergesa-gesa, bahkan ia tak melihat nya saat ia sudah sampai di lantai 2

"Kenapa kau?" Amaia tetap berjalan dengan tergesa tanpa berniat menjawab pertanyaan dari deegan. Dan..

Brakk!

suara pintu yang ditutup keras  menggema indah di lantai dua

"Holy shit! " pekik deegan terkejut. Gelas yang ia pegang pun nyaris terjatuh jika ia tak segera menahannya

How about Amaia? Ia masih berdiri dibelakang pintu tidak bersalah yang baru saja Ia banting sangat kencang. Poor door

Tanpa aba-aba amaia langsung meloncat ke kasur miliknya dengan posisi telungkup, ia menyembunyikan wajahnya pada bantal sebelum akhirnya ia..

"Aaaakkhhh!" Teriakan indah menggelegar membuat orang yang masih di depan kamar gadis itu tersentak kaget. Bahkan mata itu hampir keluar dari tempatnya

Deegan menggeleng kecil kepalanya "What's wrong with her? " Ia kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga

"I think he's gonna crazy " gumamnya

゚+.゚⚚⚚⚚ +。♪

19.01 pm

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 1 jam, keir akhirnya sampai di mansion nya. Setelah memasukkan motor kedalam garasi, keir segera masuk kedalam. Galang yang baru saja selesai membuat kopi menatap ngeri keir yang sedang senyum-senyum sendiri. Keir juga tak sadar kalau ia dari awal masuk sampai ia berjalan menuju kamarnya, senyum aneh itu tidak pernah hilang.

Saat keir sudah masuk kedalam kamar dan pintunya sudah tertutup rapat "Harus telfon si abang nih" ucap galang sembari geleng-geleng kepala.

Abang yang galang maksud sendiri adalah manusia bernama Akew. Akew dan galang sendiri sebenarnya tidak memiliki ikatan darah, hanya kenal, dekat sampai mereka menganggap seperti saudara. Karna umur yang terpaut 5 tahun lebih tua, jadilah keir memanggilnya dengan panggilan Bang Akew. Terdengar lebih akrab

Go back to the zoo- I mean.. the topic, go back to the topic. Setelah keir masuk kedalam kamarnya, ia langsung melompat ke kasur berwarna abu miliknya, Lalu langsung memeluk guling nya erat, bahkan sesekali ia meninju gemas guling tersebut, tak cukup dengan meninju ia sekarang menggigit kuat lalu menenggelamkan wajahnya pada guling tersebut.

Kenapa keir lebih tantrum dari amaia? I mean.. dia yang memulai lebih dulu. Harusnya amaia yang sedang tantrum sekarang, mungkin orang lain juga akan berpikiran sama dengan deegan, dia sudah mulai gila. Sepanjang perjalanan hingga sampai mansion bahkan saat ini pria ini masih belum lelah tersenyum

Aku mulai khawatir kalau bibir pria itu robek Nantinya

゚+.゚⚚⚚⚚ +。♪

"Kau tau amaia sekarang mulai menyeramkan " Tanya deegan memulai pembicaraan

Setelah melihat sendiri kegilaan sesaat seorang amaia, deegan sekarang berada di ruang tamu, berkumpul bersama ketiga saudaranya. Tanpa amaia tentu saja

"Yeah dia memang menyeramkan sedari lahir" ucap devlin setuju

"No I'm serious, dia pulang-pulang langsung masuk ke kamarnya, lalu tiba-tiba ia teriak, like 'AAaaaakkh!' Begitu" ia langsung menormalkan kembali rautnya ketika ia berteriak dengan raut muka yang.. you know, like that

"Maaf menyinggung mu bung, tapi you look like bowtie dengan gaya teriak mu seperti itu " lihat, samael pun berpikir yang sama denganku

Atensi mereka seketika teralihkan saat amaia turun dengan tatapan linglung. Gadis yang menggunakan celana pendek diatas lutut yang tertutup oleh kaos hitam oversize itu berjalan menuju dapur. Tatapan keempat saudaranya bahkan masih setia mengikuti setiap gerakan amaia

Mereka kembali menatap amaia saat gadis itu keluar dari dapur dengan membawa segelas air putih. Dengan tatapan linglung tentu.

"Aaaakkhhh! " rasanya jiwa mereka tertarik sejenak saat amaia tiba-tiba teriak membuat mereka semua terkesiap

Bahkan yang lebih menyeramkan adalah raut amaia kembali datar seperti beberapa menit lalu "Oke aku mulai takut sekarang " ucap samael

"Seandainya amaia tidak membuat pagar pasti aku bisa membaca apa yang dia pikirkan sekarang " ucap devlin, entah mengapa ia jadi kurang menyukai power nya

______
__
______________

Woilah! Vote dulu kali!
Yang baca ada tapi vote dikit, gue gibeng juga nih! Jangan jadi sider dong wahai manusia-manusia tercintaahh

Tinggal ketik di pojok itu ya allah!

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang