CHAPTER XXVIII

11 3 0
                                    

Sinar pagi yang menyelusup masuk melalui celah gorden mampu mengusik Ketenangan seorang gadis yang masih nyaman dengan mimpi nya

Matanya mengerjap pelan, mencoba beradaptasi dengan cahaya di sekitarnya. Ia baru Sadar mengapa kakinya serasa ada yang meniban, lehernya juga serasa berat. Saat ia melihat ternyata itu adalah kaki dan tangan keir yang menimpa dirinya

Keir memang tidak bisa diam, disaat sadar maupun tidak sadar. Tubuhnya selalu Aktif, saking aktifnya kaki dan tangan nya sampai menimpa wajah dan perutnya. Tangan besar keir sekarang ada di lehernya, mungkin sebelum sampai kesitu, wajahnya sudah lebih dulu di gampar. Perutnya juga tertiban oleh kaki kanan keir yang berada di atasnya

Ah! Ini berat sekali, mengapa keir tega sekali padanya?

Rilian menoleh kesamping kearah jam weaker dan.. angka berapa yang ditunjuk jarum kurang imunisasi itu?

7..

2..4?

Ah! Jam 07.24 ternyata

Rilian ingin memejamkan kembali Matanya tapi sesaat kemudian Matanya terbuka cepat, ia ingat!  "Anjing! Camping! " rilian langsung teriak histeris kalau hari ini mereka ada event camping tahunan

"Keir bangun kebo! Camping woi!" Rilian terus menampar wajah tampan keir dengan keras. Persetan jika wajahnya langsung lebam atau memerah

"Cokor lo awasin kampret! " entah tubuhnya yang kecil atau memang kaki keir memang berbahan dasar beton? Sebenarnya apa yang di konsumsi anak besar ini? Kakinya saja sudah seperti mengangkat barberl 60 Kg

"Rusuh amat sih lo! Si kodrat aja belom bangun noh!" Setelah marah-marah keir malah kembali memejamkan matanya lagi

"Si kodrat udah jadi opor! Lusa kemaren tu ayam dipotong ama pak samad kalo lo lupa!" Keir hanya bergumam tak jelas dan lian hanya merotasikan matanya malas

"Bangun babi! Camping sekarang! " lian akhirnya bisa menyingkirkan kaki beton itu dari perutnya. Tak main-main, ia menghempaskan kaki keir cukup kasar. Lian langsung berlari menuju kamar mandi

Keir duduk dengan mata yang masih sangat berat. Tiba-tiba ia kepikiran ucapan rilian tadi "Hah? Camping? Camping.. camping.." keir terus menggumamkan kata camping mencoba mengingat

Tak lama mata keir terbuka sempurna "Oh! Anjing gue lupa!" Keir langsung berlari menuju kamar mandi yang sudah ada rilian didalamnya

"Lian buka yan! Gue dulu mandi! " keir terus menggedor-gedor pintu dengan keras supaya rilian membuka pintunya

"Gak!" Rilian membalas dengan keras juga dari dalam sana

"Lo lama!" Keir membicarakan fakta, rilian memang sangat lama jika berurusan dengan mandi, tak kenal kondisi.

"Gak!"

Tanpa pikir panjang keir langsung mengurarakan ide cemerlang nya "Yaudah mandi bareng aja biar cepet! "

Iyyap.. ide yang cemerlang

Sangat

゚+.゚⛬ ☯ ⛬❇ °.

"Woilah! ini mana lagi tu dua bocil? " sedari tadi farkas terus mengedar pandangan mencari keberadaan 2 orang yang seharusnya sudah datang 1 setengah jam yang lalu

"Kagak ada ngasih kabar emang tu dua curut? " Tanya nathan

"Kagak ada njir" jawab farkas sambil terus mengecek hp miliknya menanti kabar atau menunggu balasan dari chat yang sudah ia kirim berkali-kali

"Otw" farkas dan nathan langsung menoleh pada lyell mendengar ucapan yang kurang bisa di mengerti

"Hah?" Beo farkas dan nathan berbarengan

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang