CHAPTER I

108 10 106
                                    

Disisi bumi lainnya di kediaman sebuah rumah dengan nuansa elegan sedang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi bumi lainnya di kediaman sebuah rumah dengan nuansa elegan sedang terjadi.. bak cek cok " BANG! astagfirullah bangun napa!! " teriak pemuda yang terus mengoyang goyangkan badan abangnya

Merasa kenikmatan tidurnya terganggu , ia pun terpaksa bangun dengan raut wajah kesalnya

" duh!! Eh gong cendol lu berisik banget si! Udh persis ke tukang cendol noh!! " kata galang kesal sambil menunjuk nunjuk ke jendela

Kenapa dia yang marah? Seharusnya kan dia yang sekarang memarahi abang sepupunya ini. Dia masih ingat sekali ucapan abangnya ini kemarin

Di sebuah ruangan tamu terlihat 2 sodara sepupu ini sedang duduk bersampingan sambil menonton film " besok lu gue anter ya" kata galang yang masih sibuk dengan laptopnya

Keir langsung batuk mendengar ucapan yang keluar dari mulut sepupunya ini, pasalnya manusia satu ini dimintai tolong untuk mengambil remot tv yang jelas jelas ada di sampingnya saja susah minta ampun. Lalu sekarang dia menawarkan diri untuk mengantarkan ke sekolah? Yang benar saja, apa dia sedang kesambet

Keir langsung membuat jarak dengan galang " siapapun elo keluar sekarang!! " katanya sambil menunjuk galang

Mata galang melebar sekaligus kaget saat keir memintanya untuk keluar, keluar darimana? Kemana? kan ini rumahnya

" lu nape si? Kenapa gue harus keluar? Lu aja yang keluar sono beli gorengan!" Katanya dengan alis yang masih bertaut keheranan

Dengan wajah yang menelisik mata yang sedikit melotot ia berjalan pelan menghampiri galang " lu bukan galang kan?"

Galang terdiam sejenak " ih lu makin aneh ih!" Katanya yang mulai merasa takut

" lo gk mungkin galang, lagian sejak kapan lo tiba-tiba mau nganter gue? Kalaupun mau juga harus di sogok dulu" tanyanya curiga

Galang menghela nafas lelah dengan adiknya satu ini, dia tau dia punya imajinasi yang bagus tapi menganggap dia kesurupan? Itu udah halu bukan imajinasi lagi

" yaampun keir giniya, gue tau gue emang susah buat di minta tolong, tapi bukan berarti dengan gue ngajak lo berangkat bareng lo langsung ngira gue kesurupan!" Keir masih mendengarkan galang dengan wajah bengong sok polos nya itu

" lagian besok gue tuh harus ketemu client pagi pagi makanya gue berangkat bareng sama lo!" Katanya menjelaskan dengan raut wajah lelah

" oh, ya sorry habisnya lu aneh tiba-tiba ngajakin gue bareng, gue kira lu kesambet gegara beli gorengan ngelewatin pohon beringin tadi" katanya dengan wajah polosnya

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang