CHAPTER XX

13 3 0
                                    

"Waah nyaman juga rumah lo pau" ujar bima terkagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waah nyaman juga rumah lo pau" ujar bima terkagum

Rumah tingkat dengan tema bambu itu memang enak di pandang, warna hijau dari batang bambu itu mampu menyegarkan mata, Paul sendiri memang menyukai warna hijau karena edeknya yang mampu membuat teduh sekaligus menghilangkan beban pikiran

"Nih minum dulu" ucap paul setelah membawa nampan dengan teh hijau hangat dengan brownies sebagai pendamping nya

"Gak usah repot-repot padahal" ucap kevin, beda dimulut beda tindakan, mulut berkata tidak tapi tangan sudah mengambil brownies duluan

"Gik isih ripit ripit pidihil alah!" Cibir Bima

"Minum amaia" tawar lembut Paul, amaia tersenyum ramah

"Gue minum ya" Paul mengangguk sembari tersenyum hangat

Amaia mengambil cangkir yang berisi teh hijau hangat, matanya mengerjap saat teh hijau itu masuk ke mulutnya "emmm~ " gumamnya takjub, teh ini sungguh enak sekali, ia sudah sering minum teh hijau, tapi yang ini lebih enak menurutnya

Cangkir amaia taruh kembali di tempat semula "Lo buat sendiri?" Tanya amaia, Paul mengangguk membenarkan

Amaia mangut-mangut seraya mengulas senyum hangat " enak" satu kata tapi mampu membuat kuping Paul memerah

"Jadi kapan kita mulai?" Ucap keir ketus, membuat yang lain menatap keir

"Sekarang aja" ucap paul, yang lain pun setuju lalu beranjak dari sofa

"Yok, kita observasi nya di ruangan gue aja" ucapnya sambil menggandeng tangan amaia, Paul membawa amaia berjalan  duluan bersamanya, amaia sendiri tidak keberatan paul menggandeng tangannya

Tapi orang yang di belakang lah yang keberatan

Ingin sekali Ia memotong tangan paul yang berani memegang tangannya secara terang-terangan begini, mereka ini mau kerja kelompok observasi bukan untuk mengumbar kemesraan, mungkin begitu kira-kira batinnya berbicara saat ini

"Lo punya ruangan sendiri paul?" Tanya bima

Paul berdehem sebagai jawaban "Ruangan yang khusus buat kegiatan gue" jawabnya

"Nah pohonnya taro disini aja" ucap paul sambil menunjuk meja kecil di depannya

Observasi berjalan dengan lancar tanpa hambatan, semua orang sibuk dengan kegiatan nya masing-masing, bima yang sibuk menulis hasil catatan, keir yang sedang membuat laporan, amaia yang sibuk menjelaskan, sedangkan Paul akan menunggu giliran untuk mencatat dengan bima, dan... kevin?

Dia sibuk memberi makan anak-anaknya

"Lo bisa jeda dulu gak sih ngunyah tu keripik?" Tanya bima kesal  "Minimal bantuin kek "

"Ini lagi di bantuin, abisin keripik, cemilan paul kan banyak banget, kalo gak abis nanti mubazir, kalo mubazir nanti dosa, kalo dosa nanti bisa masuk neraka, kalo masuk neraka nanti disiksa, kalo di siksa itu sakit loh bim, kalo gak percaya tanya aja sama pak haji" ucap kevin panjang lebar

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang