CHAPTER IX | CURSED BROTHER

12 3 3
                                    

Otak devlin yang belum mengerti apa yang tengah terjadi tiba-tiba harus memaksakan otak nya bekerja Kala ia tiba-tiba diseret kebelakang sekolah, sangat kesal sebenarnya saat amaia menyeretnya saat ia tengah sedang menikmati minuman sehatnya, mengganggu sekali bukan?

Ternyata alasan amaia menyeret devlin seperti anak kucing karena ia ingin meminta bantuan devlin untuk mengilangkan sebagian ingatan keir saat tiba-tiba amaia mencium nya, tapi ia tidak bisa mengatakan kalau ia mencium keir karena ia hanya ingin minum darah nya, salahkan saja darah keir yang berada di rahang dan pipi Pria itu, sehingga membuat kesan kalau ia mencium keir, padahal kan.... tidak, entahlah!

"Nah jadi, apa alasan mu ingin aku menghapus ingatannya?" Tanya devlin sambil bersedekap dada

"A-aku tidak bisa.."

"Kalau kau tidak mengatakan apa yang harus aku hilangkan bagaimana aku bisa mengahapus nya, bagaimana kalau aku malah mengahapus semua ingatannya, sedangkan aku harus tau kejadian apa atau ucapan apa yang ia alami atau yang ia lakukan agar aku hanya menghapus bagian itu saja" sela devlin

"Aku.." amaia menggantungkan kalimatnya

"Apa?"

"A-aku"

baiklah devlin mulai merasa kesal dengan gaya bicara amaia yang gelagapan begini

"Kau tau, pikiranku sekarang malah memikirkan yang tidak tidak tentang mu, apa jangan - jangan kau baru saja.."

"Aku tidak menciumnya! " kening devlin berkerut bingung seolah mengatakan 'what the hell, aku tidak akan mengatakan itu'

"Aku tidak mengatakan kalau kau menciumnya, aku hanya akan mengatakan apa kau baru saja menggigitnya atau tidak sengaja menunjukan jati dirimu padanya"

Mati aku

"Ya, yang kedua" ucapnya berusaha menetralkan raut wajahnya kembali, tapi alis amaia tiba-tiba bertaut ketika devlin menatapnya penuh selidik

"Kau tidak percaya padaku?" Devlin hanya mengidikkan bahu acuh mendengar pertanyaan amaia

"Memangnya aku mengatakan apa?" Ucapnya sambil memasang wajah polosnya "aku akan menemuinya, setelah aku menghabiskan sarapan ku"

"Sebelum dia menceritakan nya pada orang lain sebaiknya kau pergi sekarang, lagipula sekarang sudah jam 10, jam sarapan mu sudah lewat 3 setengah jam yang lalu, kenapa baru sarapan?"

"Hanya ingin "

"Zaman sekarang sudah tidak ada yang gratis kau tau?" Tentu, devlin tidak sebaik itu untuk memberikan bantuan gratis, dengan saudarinya saja begitu apalagi dengan orang lain

"Apa?"

"Gantikan aku berburu selama 3 bulan"

"What the fucking you mean! Apa ini! Apa prinsip mengambil kesempatan dalam kesempitan yang khas dengan deegan mulai tertular padamu?"

"Mau atau tidak?"

"Tidak! Anggota tubuhmu masih lengkap kenapa harus aku yang berburu untukmu?"

"Kau yakin? Jati dirimu sudah ada yang tau, kau tidak khawatir? Hanya 3 bulan"

"3 hari"

"3 bulan"

"Oh ayolah apa kau ingin membunuhku, dosa mu padaku sangat banyak jadi berbaik hatilah padaku"

"2 setengah bulan"

"Kau hanya memotong setengah? 5 hari"

"2 bulan"

"Masih lima hari"

"2 minggu berburu dan 1 minggu membersihkan perpustakaan ku"

"1 minggu berburu tanpa membersihkan perpustakaan, tapi aku akan meminjamkan beberapa buku ku yang sempat sangat ingin kau baca"

"Deal " devlin sangat menginginkan buku yang ada di perpustakaan amaia, dengan iming iming buku devlin dengan sangat mudah di bujuk, tentu

>>>>>

"Baiklah dimana anak itu, aku harus segera menyelesaikan ini dan menagih janji amaia padaku" monolog nya sembari menelusuri koridor

Setelah membuat kesepakatan dengan amaia akhirnya devlin setuju untuk membantunya, dengan syarat amaia harus menggantikan dia berburu selama seminggu, sebenarnya ia ingin 3 bulan tentu saja amaia tidak setuju, mengapa ia harus repot repot mencarikan makanan untuk devlin hanya agar ia mau membantunya, jika hanya 3 hari amaia tidak masalah tapi apa ini 3 bulan?
Dasar adik durhaka!

Debat antara amaia dan devlin masih belum juga kunjung menemukan titik terang, bahkan ini sudah berlangsung selama 15 menit, oh baiklah amaia menyerah, tidak ada gunanya debat terlalu lama dengan si kutu buku lama lama

Karena jiwa kakak didalam diri amaia lebih mendominasi, pada akhirnya ia memilih mengalah, hanya saja bukan dalam waktu 3 bulan melainkan 1 minggu, tidak terlalu lama untuk amaia dan tidak terlalu sebentar untuk devlin, hasilnya sama sama di untungkan kan?

Setelah memutari koridor 5 menit lamanya, orang yang ia cari akhirnya menunjukkan batang hidungnya, yang harus devlin lakukan hanya melakukan sentuhan fisik dengan target, entah itu ditangan, wajah atau dimana pun itu, tapi devlin lebih sering melakukan sentuhan tangan, sekarang tinggal memikirkan bagaimana tangan nya dan tangan keir dapat bertaut

"Oke kita mulai" monolog nya berjalan menghampiri keir

"Woi, lo keir kan?"

"Ya? Kenapa?"

"Kenalin, gue devlin, Devlin Throne, dari kls XII IPS II" ucapnya seraya mengulurkan tangannya guna menjabat tangan

"Achlys, Keir Achlys " setelah keir membalas jabatan tangan dari devlin, satu sudut bibir devlin terangkat membentuk seringai tipis

"Kenapa lo nyari gue?" Tanya keir dengan tangan yang masih berjabat dengan devlin

"Lupain ingatan terakhir lo sama kakak gue, amaia" setelah mengucapkan itu, pandangan keir seketika terlihat kosong, seperti terhipnotis tapi tidak terhipnotis, lalu gambaran ingatan keir dengan amaia saat di perpustakaan terlihat dari pandangan devlin, devlin bergeming sesaat sebelum seringai tipis terbit di bibir ranumnya

"Ah.. jadi karena ini, kau ingin dia tidak mengingat itu" monolognya seketika gambaran itu hilang seiring dengan kesadaran keir yang sudah kembali

Devlin melepas tautan tangan mereka karena tugasnya sudah selesai, keir tidak akan mengingat kejadian panasnya dengan amaia, tapi sekarang ia mengetahui satu rahasia amaia yang bisa ia jadikan senjata untuk mengerjainya
Beruntung sekali dia, poor amaia, betapa sabarnya kau menghadapi adik laknat seperti devlin

"Ah ya, tadi lo ngomong apa?" Sudah jelas keir tidak mengingat ucapan devlin barusan, karena wajah keir sesaat terlihat sedikit linglung

"Oh gak, gak jadi, gak ada yang penting kok" ucapnya berbohong " kalo gitu gue duluan" ucapnya meninggalkan keir yang masih bergeming ditempat

Sepertinya dewi Fortuna sedang sangat sayang padanya, lihat saja, hari ini ia tidak akan berburu selama 1 minggu, dapat membaca buku yang sangat ingin ia baca, dan sekarang ia mengetahui rahasia amaia, sepertinya amaia harus menuruti beberapa kemauan devlin mulai kedepannya

>>>>

Memang laknat syekali devlin ini😅😅

NEW GENERATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang