PROLOG.

421 190 40
                                    

Jakarta, 04 Juni 2023.
Pertemuan singkat.

Di sebuah gang kecil seorang perempuan cantik sedang berjalan dengan langkah nya tanpa takut apapun, dia adalah perempuan manis, bulu mata lentik, kulit sawo matang, mata yang indah, senyum yang menawan, rambut panjang kecoklatan dan perempuan dengan memakai cardigan nya, perempuan itu sedang berjalan kearah minimarket untuk membeli sesuatu.

Ketika perempuan itu sudah selesai masuk ke minimarket, lalu keluar membawa kantong belanjaan yang dia beli tadi saat ia ingin berjalan pulang ada seorang lelaki yang hampir menabrak nya tetapi lelaki itu lebih dulu berbelok dan berakhir jatuh membuat perempuan itu kaget,lalu menghampiri nya.

"Sorry, lo gak papa?" Tanya perempuan itu khawatir ke arah lelaki yang hampir menabrak nya.

Laki-laki itu mendongak ke atas melihat perempuan di depan nya "Lo kalo mau lewat liat-liat dong punya mata gak hah?" bentak lelaki itu yang hampir saja ingin menabrak nya.

Perempuan itu diam lalu, "Iya kan udah minta maaf, sini gua bantu" kata perempuan itu mengulurkan tangan nya, lelaki itu menggapai tangan perempuan itu hingga dia berdiri.

"Kalo gua gak liat, lo yang gua tabrak untung gua liat lo" kesal lelaki itu sambil melihat ke arah perempuan di depan nya

"Sakit gak? Gua obatin dulu ya?" tanya perempuan memakai cardigan membantu lelaki di hadapannya.

"Hm" dehem lelaki itu menyetujui

Perempuan itu membantu laki-laki tadi untuk berjalan ke pinggir jalan "Duduk sini dulu sebentar gua beli obat"ujar perempuan itu lalu masuk kembali ke minimarket.

"Ya"

Perempuan itu sudah kembali "Sini duduk, gua obatin" lalu duduk dan lelaki itu pun duduk di obatin perempuan itu, tetapi lelaki itu memandang wajah perempuan cantik yang memakai cardigan itu dan mengeluarkan suara.

"Nama Lo siapa?" Tanya lelaki itu dengan alis angkat satu. Dia menoleh "Raisa"

Lelaki itu ber 'oh' kemudian "Gua rey" kata rey yang sedang di obati raisa.

"Gak nanya sih" ujar raisa "Udah selesai, nanti jangan lupa kompres biar gak makin parah" lalu raisa melihat ke jam.

"Hm, thanks" ujar rey

"Sial, gua harus balik" ucap raisa lalu lari pulang tanpa menunggu jawaban rey.

"Cewe aneh, ck ngapain juga gua senyum" senyum tipis rey.

Setelah pembicaraan itu rey naik motor nya lalu pergi untuk pulang karena ayah menyuruh nya pulang dan tidak boleh larut malam, akhirnya rey pun pulang. Rey sudah sampai rumah lalu turun dari motor dan masuk.

"Dari mana kamu?" Suara tegas dan menyeramkan tidak bagi rey yang sudah terlihat biasa saja.

Rey menoleh "Main" singkat rey "Main?kamu itu seharusnya belajar rey bukan main sama temen-temen kamu yang gak jelas itu" ujar ayah nya, dia adalah ayah nya rey, namanya Artama Rafi Athama dan bundanya bernama Anita Vania Larissa.

Rey mengepalkan tangan nya. "Saya sudah belajar dan teman-teman saya tidak ada sangkut pautnya jadi anda tidak usah membawa mereka." ucap rey lalu ingin naik ke atas menuju kamar tidak jadi karena ayah nya berbicara kembali.

"Kamu makin kurang ajar reyhan, saya itu ayah kamu" kata rafi

Rey menoleh lalu menaiki salah satu alisnya"Sejak kapan ayah perduli sama rey?dari awal yang ayah pikirin cuman nilai reyhan kan?" Tanya rey

Plakk..
Bug..

"Kamu makin gak tau diri, saya malu punya anak seperti kamu rey" ucap rafi setelah menampar dan memukul rey dia pergi begitu saja meninggalkan rey

Dia mengontrol emosi nya"Saya juga gak pernah mau lahir di keluarga ini asal anda tau, akhhh" teriak rey mengacak-acak rambut nya frustasi lalu dia melanjutkan langkahnya menuju kamar nya, sampai kamar nya dia membersihkan diri dan tertidur dengan amarah yang belum terkontrol sambil membatin.

"Bunda rey kangen bunda kapan sadar, sudah satu tahun bunda tidak bangun dari koma bunda, ayah makin menjadi-jadi bunda" batin rey meneteskan air mata nya

Flashback

Setelah raisa berlari saat sudah selesai mengobati rey, dia sampai dirumahnya dan melihat ada ayah nya tetapi dia tetap berjalan biasa saja.

"Raisa dari mana kamu?" Tanya ayah nya dengan sangat marah

Raisa menoleh"Keluar sebentar"jawab nya"Kenapa gak belajar?" tanya ayah nya lagi, raisa diem saja malas menanggapi nya.

"Raisa ayah nanya kamu, kenapa gak bela-"

Dia menoleh melihat ayahnya,"Jangan sebut diri anda ayah saya, ayah saya sudah mati di saat saya masih bayi!!" Tekan raisa saat ayah nya ingin berbicara tetapi terpotong dan raisa naik ke atas menuju kamar nya.

"Raisa kamu anak tidak tau sopan santun, ayah masih berbicara" teriak ayah nya saat melihat raisa sudah masuk kamar.

Raisa berhenti sejenak"Memang nya anda kapan mengajarkan saya apa artinya itu sopan santun?" Tanya raisa pada dirinya sendiri saat sudah di dalam kamar nya.

Saat raisa sudah di dalam kamar dia membersihkan diri lalu tiduran di kasur dengan memakai selimut nya tanpa mikir panjang lalu dia tertidur.

~~~~~~~

"Terkadang pertemuan singkat, tetapi kenangan nya seperti satu dunia, dan melepaskan nya begitu sulit"
Albiru Reyhan Adthama

Jangan lupa vote n komen.

Jakarta, Juni 2023
See you, thanks.

REYHAN: Pertemuan Singkat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang