Setelah kejadian malam itu, mereka semua sudah pulang meninggalkan raisa dan alex, alex yang sedang pergi tidak tahu kemana dan raisa yang sedang duduk sambil menatap jendela dengan perasaan yang campur aduk karena penyakitnya. Pintu kamar rumah sakit raisa terbuka memperlihatkan alex yang terlihat berantakan.
"Sa" panggil alex dengan suara serak seperti sedang menangis atau bahka menahan tangisannya.
"Lo kenapa lex?" Tanya raisa
"Kenapa lo sembunyiin penyakit lo?" Alex bertanya balik menatap lekat raisa sambil mengepalkan tangannya.
"Apa si maksudnya lo, gua kan gak papa" jawab raisa tersenyum tipis.
"Gak papa?, lo punya penyakit gagal ginjal stadium akhir raisa"jelas alex membuat raisa menatap nya terkejut.
"Gimana bisa lo tau?" Tanya raisa menahan tangisannya.
"Benar kan haha? Kenapa lo sembunyiin dari kita semua kalo lo ada penyakit itu sa" lirih alex tertawa hambar.
"Gua gak mau buat mereka khawatir lex" ucap raisa yang sudah menangis
"Tapi ini lebih bikin khawatir sa, lo mau pergi tanpa pamit gitu iya?, gak akan pernah gua biarin itu terjadi sa, gak akan pernah arghhh sialan!!" Teriak frustasi alex mengusap wajah nya dengan kasar menahan amarahnya beserta tangisannya.
"Maaf" lirih raisa,"tapi gua mohon jangan kasih tau siapapun lex gua gak mau itu terjadi" sambung raisa memohon membuat alex menangis kemudian memeluk raisa.
"Gua gak akan biarin lo pergi gitu aja, inget lo bakal sembuh sa percaya gua, gua gak mau kehilangan lo lagi" ujar alex memeluk raisa dengan lembut sambil menangis. "Jangan ambil kebahagiaan semua orang disini langit, jangan bawa pergi perempuan kesayangan lo udah cukup lo ninggalin kita semua jangan lo ambil juga ratu nya black diamond dan lion king, gua gak bisa bayangin sehancur apa mereka kehilangan perempuan hebat punya lo ini, jangan bawa dia pergi." Batin alex.
~~~~~~~
Raisa sudah kembali sehat walaupun di tutupi penyakit nya, tetapi raisa masih bisa bertahan untuk hidup, dia sudah bisa bersekolah kembali seperti semula.
"Pagi Bu ketua" sapa aska, gibran dan rafael yang baru saja melihat raisa sampai bersama ketua nya, siapa lagi kalo bukan reyhan sang ketua lion king.
"Pagi juga kalian" ujar raisa tersenyum tipis yang terlihat semakin pucat.
"Sa, lo beneran udah sembuh kan?" Tanya arga mewakili yang baru saja melepaskan helm nya.
"Gua udah gak papa kok" jawab raisa
"Tapi muka lo malah nambah pucat" ujar gibran
"Sa, kamu beneran gak papa kan?" Tanya rey khawatir.
"Aku udah gak papa rey, gak usah khawatir ayo masuk" jawab raisa membuat mereka menganggukkan kepalanya tanda setuju walaupun masih tersiratkan kekhawatiran.
"Kata nya bang rafka sama yang lain nya bakalan sibuk untuk beberapa hari karena ada beberapa hal yang harus mereka selesaikan" ucap arga yang sambil berjalan bersama teman-temannya menuju kelas mereka.
"Pantesan kita gak liat mereka dari kemarin ternyata sedang sibuk" ujar aska
"Gak kerasa ya kita juga udah mau lulus kan?" Tanya gibran
"Iya bener udah mau lulus aja, gua mau nanti kita sama-sama terus sampai tua" jawab rafael
"Bu bos juga harus sama kita terus ya sampai bisa nikah sama pak bos" ucap aska membuat raisa terkekeh.
"Iya tapi gak janji ya karena kita gak tau masih di kasih umur panjang atau enggak nya" ujar raisa
"Semoga aja kita terus bersama dan tetap terus lengkap" seru rafael membuat mereka semua tertawa.
"Lion king harus bersama bu ketua lion king tetap harus ada hingga tuhan yang memisahkan, dan aku berharap kita bisa sampai tua untuk bersama nya" ucap rey mengusap pipi raisa membuat raisa tersenyum tipis.
"Amiin" seru mereka sambil tertawa kecil, raisa hanya tersenyum tipis melihat hal itu.
"Dari banyak nya manusia yang kau ciptakan kenapa kau pilih aku untuk menjadi pemenang tepuk tangan karena bertahan paling akhir karena cobaanmu tuhan? Setidaknya sebelum aku pergi jauh darinya, dia tidak akan sebegitu tersiksanya karena kehilangan aku di kehidupan nya, tetapi jika kehilangan ku akan membuat nya hancur tolong bantu dia untuk terus kuat hingga akhir juga tuhan" batin raisa.
~~~~~~~
Kringg..kringg..kringg..
Bel pulang sekolah sudah berbunyi membuat para murid keluar untuk kembali pulang masing-masing begitupun dengan raisa dan teman-temannya sedang berjalan ke arah parkiran.
"Pulang bareng aku ya" ujar rey saat melihat muka pucat raisa.
"Iya"lirih raisa lalu raisa pun menaiki motor rey dengan memeluk nya untuk terakhir kalinya sebelum dia melepaskan rey untuk selamanya tanpa sadar air mata nya turun.
"Sa" ucap rey menyadarkan raisa saat melihat sudah sampai di depan gerbang rumah nya, raisa turun lalu menatap wajah rey sementara menatap nya sambil menahan tangisannya membuat rey kebingungan melihat raisa.
~~~~~~~
Jangan lupa vote n komen.
Jakarta, februari 2024
See you, thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN: Pertemuan Singkat (END)
Teen FictionCerita pertama. "cinta itu bagaikan hukum atom.. Ada saatnya harus memiliki, ada juga saatnya harus melepaskan." Jangan lupa mampir. Banyak adegan toxic jadi harap maklum dalam membaca.