"Nggh..." Suara lenguhan terdengar dari remaja yang tengah berbaring itu.
"Gempa, lo udah sadar?" Ice mendekat kearahnya.
Setelah dicaci maki oleh Blaze tadi, Gempa sempat tidak sadarkan diri. Karena merasakan sakit di dadanya secara tiba-tiba.
"Gue minta maaf, gue udah jahat sama lo" Ucap Blaze, mendekat sambil mengulurkan tangannya.
"Gue nggak ngerasa punya salah sama lo, dan lo juga nggak punya salah sama gue, gue cuma pengen lo minta maaf ke Taufan. Lo bisa jelasin semuanya ke dia, ini semua cuma salah paham. Gue yakin setelah Taufan tahu yang sebenarnya dia pasti bakal maafin lo" Ucap Galaksi menepuk pundak Gempa.
"Lo tenang aja, semuanya udah baik-baik aja, tidak akan ada siapapun yang bakal gunjingin lo lagi" Ucap Solar dengan senyum narsisnya.
"Dan gak usah bilang terimakasih, gue tahu kok gue ini orang baik dan suka menolong" Solar melanjutkan ucapannya, saat Gempa hendak membuka mulutnya.
"Lama kita nggak ketemu, ternyata lo masih aja kayak dulu NARSIS" Ucap Blaze meledek.
"APA LO BILANG?" Solar ngegas.
"Bisa diem nggak sih, kita lagi di UKS" Ucap Ice melerai.
"Ya nggak apa-apa Ice, ini kan cuma UKS, bukan perpustakaan" Ucap Thorn polos.
"Lagian, lo kalau mau tempat sepi ke kuburan aja sono" Ucap Fang membela Thorn.
Ternyata mereka jadi rame kalau disatukan, bahkan mereka tidak sadar, sejak kapan mereka mulai dekat dan saling bicara seperti ini.
****
"Sial"
Kirana membanting handphone anak buahnya yang digunakan untuk merekam kejadian itu.
"Anak itu sudah menghancurkan pertunjukkanku, Putra Adipati sudah dengan lancangnya merusak permainanku, lihat saja dia juga akan menerima akibatnya" Ucap Kirana geram.
"Dengar, kita harus mencari cara untuk membalas anak-anak itu, tapi tetap saja kalian juga harus tetap mencari anak yang bernama Taufan itu, entah dimana anak-anak itu menyembunyikannya" Ucap Kirana kecewa.
****
"Blaze, lo habis darimana sih, kok perginya lama banget? Gue yang diminta buat nemenin lo disini, tapi malah lo yang pergi ninggalin gue" Ucap Taufan nyeroscos.
"Sorry" Ucap Blaze nyengir.
"Oh ya ada orang yang mau ketemu sama lo" Ucap Blaze.
"Siapa, Hali?" Tanya Taufan sumringah.
"Hai Fan, apa kabar?" Tanya orang itu ramah.
"Lo, ngapain sih lo kesini, Blaze kenapa lo ngajak dia kesini?" Tanya Taufan menatap Gempa dengan penuh kebencian.
"Gue yang minta dia kesini Fan" Ucap Galaksi nyelonong bersama Ice.
"Tapi kenapa Lin?" Tanya Taufan tak percaya.
"Aku mau minta maaf Fan, aku tahu aku salah, tapi itu semua ada alasannya. Aku tahu kamu nggak mungkin maafin aku, tapi yang penting aku udah jelasin semuanya, tolong ijinin aku jelasin semuanya Fan" Ucap Gempa, matanya berkaca-kaca kembali.
"Lo harus dengerin semuanya Fan, kalo kita semua aja bisa percaya dan mau maafin Gempa, gue yakin lo juga bisa" Ucap Ice
Gempa pun menjelaskan semuanya, seperti apa yang dia ceritakan pada Ice dan yang lainnya.
"Lo nggak papa kan?" Tanya Taufan setelah mendengar penjelasan Gempa.
"Aku baik-baik saja sekarang, berkat Kakek Aba, jantung aku baik-baik saja sekarang" Ucap Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Remaja 8 Anugerah
FanfictionApakah benar manusia yang dilahirkan ke dunia ini adalah anugerah. Lalu mengapa 8 Remaja ini merasa sebaliknya, hidup yang Tuhan berikan pada mereka hanyalah sebuah beban, yang harus mereka bawa kemana-mana. Penghinaan terhadap diri sendiri, hinaan...