Kemarin ketika Solar mengatakan akan ada tes seleksi olimpiade Sains, ternyata Solar berhasil merayu Pak Adudu untuk memundurkan jadwalnya, alhasil mereka akan menjalani seleksinya hari ini.
"Baik anak-anak, ini adalah soal yang harus kalian jawab untuk tes seleksi, kalian tenang saja soalnya sama kok, tapi bukan berarti kalian bisa kasih jawaban ke teman, atau minta jawaban ke teman kalian. Ingat, karena ini adalah tes seleksi, kalian harus ingat kalau semua orang disini adalah rival" Ucap Adudu, berceramah sambil membagikan soal dan kertas jawaban.
Adudu sudah selesai membagikan seluruh soal dan lembar jawaban. Solar adalah orang yang menerima soal dan lembar jawaban paling terakhir, karena dia memang berada di bangku pojok belakang.
"Baiklah anak-anak waktunya adalah 60 menit dari sekarang" Ucap Adudu duduk di kursinya.
'Semoga saja aku tidak ketahuan' Ucapa Adudu dalam hati.
Galaksi, sedang berada di luar kelas tersebut. Dia memang tidak mengikuti seleksi, tapi dia menunggu di kursi luar ruang kelas tempat mereka seleksi, dia memang belum pulang dengan alasan menunggu Ice, karena Ice juga mengikuti seleksi itu, lagipula Galaksi memang ingin pergi ke duo temperatur itu.
'Tidak ada yang mencurigakan, mungkin hanya perasaanku saja, aku terlalu khawatir berlebih terhadap Solar, tapi kira-kira apa yang ingin direncanakan oleh Kirana bersama Pak Adudu? Apapun itu, semoga semuanya baik-baik saja' Ucap Galaksi dalam hati.
****
Beberapa menit berlalu, Galaksi sedang sibuk dengan handphonenya, sepertinya dia sedang chattingan dengan Taufan.Semua peserta tes seleksi pun sudah selesai menjawab soal, mereka sedang sibuk memasukkan barang-barangnya, Pak Adudu keluar dari ruangan tersebut. Dia melemparkan sebuah remasan kertas yang cukup besar ke tong sampah.
Meskipun Galaksi sedang sibuk dengan ponselnya, matanya tidak sengaja memicing ke arah Pak Adudu.
Setelah Adudu berlalu, Galaksi menghampiri tong sampah itu dan mengambil kertas yang diremas Adudu tadi.
'Ini kan, lembar soal, kenapa dibuang?' Pikir Galaksi.
"Gal, wah gue kira lo udah pulang, ternyata lo beneran nungguin gue disini, ya udah ayok gas, gue capek pengen bobok" Ucap Ice, tiba-tiba matanya tertuju pada benda di tangan Galaksi.
"Eh itu kertas apaan, lecek banget kayak muka lo" Ucap Ice ingin meraih kertas itu. Namun Galaksi meremas kertas itu kembali.
"Bukan apa-apa?" Ucap Galaksi sambil memasukkan kertas itu ke dalam tasnya secara asal-asalan.
"Ayo kita berangkat, tapi nanti kita nyari martabak dulu ya, Taufan minta dibawain martabak soalnya" Ucap Galaksi, dia berharap Ice tidak curiga
"Oh oke no problem" Ucap Ice.
Ice dan Galaksi berlalu dari tempat itu, padahal peserta seleksi yang lainnya belum pada pulang, biasalah Ice kalau urusan pulang pasti no 1. Kalau bukan karena dia anak beasiswa malas sekali dia mengikuti tes seleksi ini, toh juga dia tahu siapa yang bakal lolos, sudah pasti Solar, Ying dan Yaya.
****
Malam ini di rumah kediaman Putranto, Fang sedang menonton televisi bersama Ayahnya, dia menceritakan tentang jadwal latihan basketnya yang sekarang semakin padat, karena sebulan lagi CIS akan bertanding dengan tim basket dari sekolah lain."Bagus Fang, Ayah pasti akan mendukungmu, lalu selain basket, bagaimana dengan olimpiade Sains yang kau ikuti? Kapan perlombaannya?" Tanya Amato.
"Minggu depan, kami semua baru ikut tes seleksi tadi sore, kalau tidak sekarang, mungkin besok hasilnya akan keluar" Ucap Fang. Baru saja menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba notifikasi di Handphonenya berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Remaja 8 Anugerah
FanficApakah benar manusia yang dilahirkan ke dunia ini adalah anugerah. Lalu mengapa 8 Remaja ini merasa sebaliknya, hidup yang Tuhan berikan pada mereka hanyalah sebuah beban, yang harus mereka bawa kemana-mana. Penghinaan terhadap diri sendiri, hinaan...