Bab 13. Adu Domba

62 14 0
                                    

"APA??"

"Jadi anak itu mendapatkan 25% kekayaan dari Ayah Mertuaku, bagaimana bisa, setelah apa yang Yahya lakukan bagaimana bisa Mertuaku memberikan harta itu pada putranya. Bahkan suamiku saja tidak mendapatkan kekayaannya sepeser pun" Ucap Kirana tidak percaya.

"Itu saja yang saya dengar Bos, dan Bos perlu tahu, kalau Galaksi sudah bisa bicara dengan normal" Ucap anak buah Kirana.

"Maafkan atas kelalaian kami Bos, semoga dengan rekaman itu Bos mau memaafkan kesalahanku" Ucap Ejojo.

"Baiklah Ejojo, kali ini aku maafkan, tapi jika sekali lagi kamu ceroboh, maka siap-siap bernasib sama seperti Yahya, ingat yang akan menanggung semua kesalahanmu itu bukan hanya kau saja tapi juga keluargamu" Ucap Kirana marah.

****

1 Minggu setelah kejadian itu, Blaze dan Taufan pun diijinkan untuk pulang dari rumah sakit. Taufan saat ini sedang berada di kamar Blaze, Taufan tinggal disini atas permintaan Ice, Ice sangat tahu Blaze tidak akan mungkin diam di rumah meskipun sedang sakit. Itu sebabnya kenapa Ice meminta Taufan untuk tinggal di rumah Blaze, selain untuk memastikan Taufan aman, dia juga bisa memanfaatkan Taufan agar Blaze tidak keluar rumah sampai situasi baik-baik saja.

Taufan awalnya meminta untuk tinggal di rumah Galaksi, namun atas permintaan Galaksi Taufan akhirnya setuju untuk tinggal di rumah Blaze sementara.

****
Di sekolah CIS, tampak banyak orang yang sedang bergunjing, terutama saat Gempa lewat, semua orang menatapnya dengan tatapan jijik, dan bahkan ada yang menatapnya dengan ketakutan.

"Aku tidak menyangka, padahal dia kelihatan sangat baik, tapi ternyata Ayahnya adalah seorang pembunuh. Bahkan dia juga udah bikin anak orang amnesia, terus sembunyiin anak yang bernama Taufan" Siswa 1

"Itu kan sama aja kayak penculikan, apalagi yang namanya Taufan itu katanya kembarannya Galaksi, anak MIA 1 yang gagap itu" Siswa 2.

"Jangan ngomong sembarangan, dia kan sekarang udah nggak gagap lagi, jujur sih dia jadi kelihatan cool deh, setelah ngomongnya lancar."Siswa 3

"Iya bener tuh, kalau bukan karena dia gagap waktu ini, gue pasti udah ngantri jadi Fangirlnya dia" Ucap Siswa 1.

Cemoohan dan caci maki terus terngiang, mengiring langkah Gempa sampai ke depan kelas. Bahkan saat masuk kelas banyak sekali yang memandangnya dengan tatapan aneh.

****

Di koridor saat jam istirahat.

"Galak, tunggu!!" Ucap Ice.

Galaksi menghentikan langkahnya, dan mengangkat salah satu alisnya, seolah bertanya ada apa.

"Gal, gue kan udah bilang, masalah Gempa sama lo dan kembaran lo itu, jangan sampai ada orang yang tahu. Terus kenapa lo malah sebarin masalah ini di sekolah sih?" Ucap Ice menarik bahu Galaksi yang tidak kunjung berhenti berjalan.

"Bukan gue yang sebarin, lagian gue juga nggak bakal tega hancurin hidupnya Gempa, karena nggak seharusnya kejahatan dibalas dengan kejahatan" Ucap Galaksi hendak melangkah pergi. Namun di depannya ternyata ada Solar and the genk.

"Maksud lo apa nyebarin hal kayak gitu disekolah, lo mau reputasi sekolah ini hancur gara-gara sekolah ini menampung anak pembunuh?" Ucap Solar emosi, entah dapat keberanian dari mana tapi kali ini dia benar-benar ingin melabrak Galaksi.

"Bukan dia yang nyebar, tapi gue" Ucap anak itu tiba-tiba.

"Maksud lo apa nyebar berita kayak gitu hah?" Ucap Solar yang langsung menerjang anak itu emosi. Sampai anak itu tersungkur ke lantai.

8 Remaja 8 Anugerah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang