Bab 8. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

43 7 4
                                    

"???" Galaksi bertanya-tanya dalam hati.

"Apa benar kau yang menyebabkan Fang sakit? Jawab?" Bentak Amato tiba-tiba.

GLEK!

Entah kenapa, bukan kemarahan yang ada pada diri Galaksi, melainkan ketakutan.

Kali ini Galaksi benar-benar panik.

"Hhh, hhh..." Napasnya memburu.

Melihat kondisi putranya yang mulai tertekan dan berkeringat dingin, Amato jadi sedikit tidak tega.

"Dengar, aku tidak akan bertanya seperti ini, jika kau tidak menaruh surat di kamar Fang. Aku hanya ingin memastikan apa yang terjadi, tapi sepertinya bertanya padamu adalah hal yang salah. Lagipula kau kan tidak bisa bicara dengan jelas" Ucap Amato datar.

"Tapi terima kasih banyak karena telah merawat Fang. Sekarang demamnya sudah turun. Setidaknya kau sudah mempertanggungjawabkan kesalahanmu. Tapi jika sekali lagi kau membuat putraku sakit, aku tidak akan memaafkamu" Ucap Amato hendak berbalik meninggalkan ruangan itu. Namun perkataan Galaksi membuat dia menghentikan langkahnya.

"Ta-ta-pi a-a-ku ju-ju-ga pu-tra-mu" Ucap Galaksi, sebelum Amato pergi.

"Ya kau memang putraku, tapi Fang adalah hidupku, dan aku tidak akan bisa hidup tanpanya" Ucapnya, lalu segera melangkah keluar dari kamar tersebut.

****
Di tempat lain, di sebuah ruangan markas, tepatnya di markas Queen of Demon's, terdapat seorang wanita sedang berbicara pada anak buahnya. Ya wanita itu adalah Kirana.

"Gempa Wiraga? Jadi dia adalah putra dari Yahya si pengkhianat itu?" Ucap Kirana.

"Iya benar Bos, dia adalah salah satu siswa dari CIS, sekolah yang sama dengan putramu" Ucap Borara, Anak buah 1.

"Sst!! Cukup Borara, kamu tahu sendiri kan dia itu bukan putraku, bahkan dia sama sekali bukan bagian dari diriku" Ucap Kirana memperingatkan.

"Maaf Bos aku lupa, tapi kau harus tahu, Gempa ini adalah seorang anak Beasiswa di CIS. Ibunya memiliki bisnis catering kecil-kecilan" Ucap Borara melanjutkan informasinya.

"Benarkah? Kalau begitu ini sangat menarik. Selama ini aku sudah terlalu lama membiarkan mereka hidup tenang. Sekarang aku ingin bermain-main dengan mereka. Jika Yahya sudah berhasil ku kirim ke neraka, maka aku akan biarkan anak dan istrinya menjalani neraka di kehidupannya" Ucap Kirana tersenyum licik.

"Dengar, aku ingin kalian hancurkan bisnis catering itu. Dan urusan anak ini akan menjadi urusanku. Aku tahu bagaimana cara menjadikan kehidupan anak ini seperti di neraka. Dan aku tahu siapa orang yang aku perlukan untuk membantuku. Adipati Cahya, dia akan menjadi bidak caturku sekarang" Kirana menyeringai penuh misteri.

****
Di kediaman keluarga Putranto.

"Darimana saja kamu, kamu tahu kan Fang sedang sakit, tapi kenapa kamu malah tinggalin dia?" Tanya Amato, menghujani Kirana dengan berbagai pertanyaan.

"Maaf Mas, tapi tadi aku baru saja pulang dari rumah teman, dia itu sepupu Ibuku, dia sedang sakit jadi aku pergi menjenguknya"Ucap Kirana berbohong.

"Apakah orang lain lebih penting dari putramu?" Tanya Amato serius.

"Bukan begitu, sebenarnya tadi pas dia pulang sekolah, aku sudah memintanya untuk masuk dan berganti pakaian, tapi bukannya memdengarku, tapi dia malah hujan-hujanan dan berkelahi dengan Galaksi" Ucap Kirana, menjelaskan dengan kebohongannya.

"Tapi kenapa mereka sampai berkelahi?" Tanya Amato.

"Aku tidak tahu soal itu" Ucap Kirana singkat.

****
Keesokan paginya, Galaksi berangkat sekolah seperti biasa, sedangkan Fang demamnya memang sudah turun, tapi Amato belum mengizinkannya pergi ke sekolah.

8 Remaja 8 Anugerah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang