Hari ini seperti biasa di kelas XI MIA 1, para siswa sedang berhamburan keluar kelas setelah beberapa jam yang lalu, mereka mengerjakan kuis fisika, dari Pak Adudu si kepala botak. Dia adalah wali kelas dari XI MIA 1.
"Ice, kok langsung tidur, biasanya juga ngantin dulu" Ucap Gempa duduk di kursi Galaksi.
"Si Galak mana?" Tanya Ice, yang terkejut karena dia hanya melihat Gempa di kelas.
"Semuanya udah keluar dari tadi, tinggal kita aja yang belum, ayo ke kantin biasanya kalo lihat makanan ngantuk kamu pasti ilang" Ajak Gempa. Namun Ice masih menelungkupkan wajahnya.
"Lo duluan aja, ntar gue nyusul" Ucap Ice masih enggan merubah posisinya.
"Tapi..."
"Duluan aja Gem, gue tahu kali letak kantin" Ucap Ice menampakkan wajahnya yang nyengir kuda.
****
Setelah beberapa menit ditinggal Gempa tinggallah Ice sendiri di dalam kelas. Namun sepertinya tidak juga, karena pada akhirnya muncullah duo fotosintesis kita, siapa lagi kalo bukan Thorn dan Solar. Mereka memang hanya datang berdua, karena Fang sedang ke toilet sebentar.
"Wah ada Ice Kutub Utara nih di kelas" Ucap Thorn mengejutkan Ice.
"Nama gue Dirgantara, bukan Kutub Utara" Ucap Ice malas menanggapi. Dia memandang Thorn dengan mata sayunya.
"Ya nggak papa, yang penting kan ada tara-tara nya" Ucap Thorn nyengir dengan watadosnya.
"Lo kalo mau cari gara-gara sama gue, please jangan sekarang gue lagi nggak mood." Ucap Ice sarkas.
"Apa urusannya sama kita, denger ya gue gak peduli lo itu lagi mood atau nggak, karena sekarang gue yang lagi mood gangguin orang kayak lo. Jangan mentang-mentang sekarang lo udah jadi anak orang kaya terus gue bakal berhenti gitu cari masalah sama lo, punya keluarga hasil dari ngerusak keluarga orang aja bangga dasar PKO (Penghancur Keluarga Orang)" Ucap Solar mendekati telinga Ice yang masih dalam posisinya menelungkupkan wajah dan tangannya di meja.
Ice yang biasanya malas menanggapi orang seperti Solar, kali ini benar-benar emosi dengan makhluk di hadapannya ini
"Bacot, lo pikir lo siapa hah? Berani-beraninya lo ngomong kayak gitu seolah lo tahu betul tentang hidup gue, gue bisa aja lempar lo sekarang juga dari lantai 2, tapi hal itu nggak akan gue lakuin selama gue masih waras, berhenti ganggu hidup gue sebelum kewarasan gue menghilang" Ucap Ice yang mencengkeram kerah baju Solar, dan melemparnya ke samping.
Solar yang tercengang dengan mata Ice yang biasanya sayu kini jadi berubah tajam seperti tatapan Galaksi, akhirnya terjatuh ke lantai.
"Solar, Solar nggak papa" Tanya Thorn mendekati Solar. Segera dia menjabat tangan Thorn dan bangkit dari lantai. Napasnya menderu, seolah-olah tidak menyangka dengan perlakuan Ice. Ice yang masih penuh emosi, segera menyampirkan tasnya ke pundak dan beranjak dari sana.
"Eh Ice Kutub Utara mau kemana?" Tanya Thorn polos.
"Pulang" Singkat, padat dan jelas hanya itulah jawaban yang dilontarkan Ice sebelum meninggalkan duo fotosintesis itu di kelas.
Sebelumnya dia sempat berpapasan dengan Fang yang hendak masuk ke kelas.
"Woy hati-hati dong" Ucap Fang yang sedikit terhuyung karena pundak mereka bersenggolan.
"Tuh anak kenapa?" Tanya Fang pada 2 sohibnya, yang mungkin saat ini wajah Solar sedang pucat pasi akibat serangan Ice yang secara tiba-tiba. Sedangkan Thorn hanya menggedikan bahunya.
****
Sesampainya di kelas Gempa sangat terkejut karena ternyata Ice sudah tidak ada di kelas, bahkan tasnya juga ikut menghilang."Gempa cari, Ice ya? Ice udah pulang" Ucap Thorn seolah tahu apa yang dipikirkan Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Remaja 8 Anugerah
FanficApakah benar manusia yang dilahirkan ke dunia ini adalah anugerah. Lalu mengapa 8 Remaja ini merasa sebaliknya, hidup yang Tuhan berikan pada mereka hanyalah sebuah beban, yang harus mereka bawa kemana-mana. Penghinaan terhadap diri sendiri, hinaan...