Cekrek
Jungwon menoleh. Dilihatnya sekeliling namun hanya orang yang berlalu lalang disekitarnya. Jungwon menggaruk kepalanya. Ia seperti mendengar suara kamera tadi, atau hanya perasaannya saja. Jungwon kembali melajukan kakinya.
Jungwon membuka lokernya. Keningnya berkerut saat menyadari note kecil miliknya tidak ada. Jungwon mencoba mencarinya dengan mengeluarkan semua isi lokernya namun nihil. Notenya tidak ada.
"Kok gak ada sih? Perasaan kemarin udah ditaruh disini deh." Jungwon lalu membuka tasnya. Mungkin saja note itu ada didalam tasnya. Namun sama saja, didalam tasnya juga tidak ada.
"Apa dirumah? Tapi note itu gak pernah dibawa pulang kok." Jungwon menggaruk kepalanya bingung. Dengan cemberut Jungwon kembali mengunci lokernya.
Entah hanya perasaannya saja atau memang barang-barangnya banyak yang hilang akhir-akhir ini. Mulai dari pulpen, sapu tangan, pensil, bahkan sekarang notenya. Jungwon memang kadang pelupa tapi ia selalu meletakkan barangnya sesuai pada tempatnya agar mudah dicari. Atau mungkin jatuh dijalan?
"Jungwonie."
Jay menghampiri Jungwon yang sedang berdiri didepan lokernya.
Cup
Jungwon menoleh sambil memegang pipinya yang tadi dicium oleh Jay. Bibirnya mengerucut membuat Jay tertawa kecil. Jay lalu memeluk pinggang Jungwon. Mereka berjalan beriringan menuju kantin.
Jay yang menyadari Jungwon cemberut sedari tadi merasa bingung. "Kenapa hm?"
Jungwon mencebikan bibirnya. "Note Jungwon hilang."
"Yang kecil warna biru itu?" tebak Jay. Jungwon mengangguk.
"Kamu lupa naruhnya mungkin."
Jungwon menggeleng. "Biasanya ditaruh di loker, tapi tadi gak ada, di tas juga gak ada terus Jungwon juga gak pernah bawa pulang itu note." bibir Jungwon semakin mengerucut maju membuat Jay gemas sendiri dan berakhir menarik gemas bibir Jungwon.
"Akh! Kak Jay!"
Jungwon memukul lengan Jay. Jay tertawa, pukulan Jungwon tidak sakit. Jay kembali merengkuh pinggang Jungwon.
"Udah jangan cemberut lagi, nanti kakak beliin yang baru."
Jungwon mendengus lalu mengangguk.
Cekrek
Jungwon menghentikan langkahnya. Kepalanya menoleh ke segala arah. Kosong, hanya ada mereka berdua di lorong ini. Jay mengernyitkan keningnya.
"Kenapa sayang?" Jay ikut melihat sekeliling.
Jungwon menggelengkan kepalanya pelan. "Gak apa kok. Ayo, kak."
Mereka kembali berjalan meninggalkan seseorang yang bersembunyi dibalik tembok dengan kamera ditangannya.
Saat melewati taman fakultas Jungwon melihat Heeseung sedang duduk di gazebo taman dengan beberapa anak bem. Wajah Heeseung terlihat serius, sepertinya mereka sedang membahas sesuatu.
"Ada kak Hee." Jungwon menunjuk Heeseung.
Jay mengikuti arah telunjuk Jungwon. "Mau disamperin?" tanya Jay, tangannya mengelus pinggang Jungwon.
Jungwon sempat terdiam lalu menggeleng. "Kayaknya lagi sibuk, takut ganggu."
Mereka berdua lalu kembali berjalan namun ternyata Heeseung melihat Jungwon dan Jay. Wajah serius Heeseung langsung berubah cerah saat melihat tunangan mungilnya yang mana membuat teman-teman Heeseung bernapas lega. Pasalnya aura Heeseung tadi sangat menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses | Jungwon Harem
RomanceJUNGWON HAREM ft OT6 Jungwon yang menggemparkan publik karena memiliki 6 orang tunangan. Lalu bagaimana cara Jungwon menghadapi keenamnya dengan sifat yang berbeda-beda?