32. Insecure

2.2K 240 94
                                    

Jungwon sudah mulai berkuliah seperti biasa setelah absen selama dua minggu. Luka-lukanya sudah mulai sembuh walaupun ada beberapa yang belum kering seperti luka sayatan dalam di lengan dan pinggangnya. Lebam ditubuhnya juga sudah hilang namun bekas luka di pipi dan punggung tangan Jungwon masih terlihat jelas.

Sepanjang perjalanan menuju kelas pandangan mata penasaran dan bisik-bisik tak luput dari penglihatan Jungwon.

"Dia kenapa? Mukanya kok luka?"

"Lukanya nyeremin banget."

"Mukanya jadi jelek."

Jungwon menundukkan kepalanya. Ia bisa mendengar orang-orang yang berkomentar mengenai luka di wajahnya. Ni-ki yang mendengar bisikan dan tatapan tidak mengenakan dari orang-orang tentu merasa marah. Matanya menatap orang-orang itu dengan tajam membuat mereka seketika terdiam ketakutan.

Ni-ki mengeratkan genggamannya membuat Jungwon menoleh. Ni-ki tersenyum lembut. "Jangan dengerin mereka, kamu masih cantik dan manis di mata aku."

Jungwon sempat terdiam sebelum balas tersenyum. "He'eum.."

Ni-ki mengacak pelan rambut fluffy Jungwon lalu kembali berjalan menuju kelas mereka.

Sesampainya di kelas mereka berdua disambut oleh seruan oleh teman sekelas mereka.

"Astaga, Jungwon, muka lo kenapa?"

"Kok luka gitu sih?"

"Muka manis lo jadi jelek deh."

Teman-teman kelas mulai mengerumuni bangku Jungwon, mereka menatap Jungwon penuh penasaran, bahkan Hanni sampai bergidik melihat bekas luka diwajah Jungwon. Bahiyyih dan Kyungmin tidak berani mendekat, mereka akan bertanya nanti saja. Jungwon mulai risih, Ni-ki yang menyadarinya langsung menggebrak meja dengan keras membuat semua orang terdiam kaget. Ni-ki menatap mereka dengan tatapan tajamnya.

"Berisik." ucapan Ni-ki membuat yang lain langsung membubarkan diri.

Ni-ki melirik Jungwon yang menundukkan kepalanya dengan kedua tangan bertaut. Tangannya meraih tangan Jungwon lalu menggenggamnya erat membuat Jungwon menoleh.

Ni-ki mendekatkan wajahnya. "Kamu cantik Jungwonie, kamu sangat cantik." bisiknya sembari mengusap pipi Jungwon yang terdapat bekas luka.

Cup

Pipi Jungwon dikecup lembut. Tidak sekali, Ni-ki mengecupi pipi Jungwon berulang kali membuat suara kecupan terdengar. Ni-ki melirik seisi kelas, mata tajamnya menatap mereka dengan dingin.







X_O









"Jadi ini ulah kak Leo?" Bahiyyih nyaris memekik heboh jika tidak ditahan oleh Kyungmin.

"Gue denger emang dia suka sama kak Sunoo sih." timpal Wonyoung.

Jungwon memiringkan kepalanya. Ia tidak pernah mendengarnya.

"Tapi keterlaluan banget gak sih? Masa ngelampiasinnya ke Jungwon yang bahkan gak tau apa-apa." Bahiyyih meraih lattenya lalu meminumnya.

Wonyoung mengamati wajah Jungwon lamat-lamat. Ia meringis melihat bekas luka yang pasti sangat sakit saat masih basah.

"Parah banget sih, bakal lama ilangnya nih."

Jungwon mengulum bibirnya. "Eum.. Berapa lama kira-kira?" tanyanya pelan.

"Kalo kegores doang mah seminggu-dua minggu ilang, tapi luka lo itu luka sayatan, kayaknya bakal lebih dari sebulan."

Jungwon menghela nafas. Ia semakin merasa sedih mendengar perkataan Wonyoung.

Roses | Jungwon HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang