25. Past Life

2.1K 164 28
                                    

Tatapan tidak percaya dan penasaran dilayangkan oleh para atlet dan pelatih yang sedang menunggu di ruang runggu bandara. Mereka menatap ketiga sosok yang tidak jauh didepan mereka. Tatapan kaget tertuju pada seorang cowok yang dikenal dingin dan pendiam yang kini duduk memangku seorang cowok manis dengan sangat erat. Apalagi saat si cowok dingin itu terlihat begitu manja dengan mengusalkan wajahnya di leher si cowok manis dan sesekali merengek saat si cowok manis berhenti mengelus rambutnya. Disamping mereka duduk seorang cowok tinggi dengan wajah datar dan tatapan tajam yang sedang bermain game di ponselnya.

"Elus lagi~" rengekan bak bayi kembali terdengar membuat Jungwon kembali mengelus rambut Sunghoon yang tengah memangkunya.

Sebenarnya Jungwon sangat malu berada dalam posisi seperti ini apalagi mereka sedang berada ditempat umum dan dilihat oleh rekan atlet Sunghoon. Namun bukan Sunghoon namanya jika menuruti perkataan Jungwon untuk melepaskannya, yang ada tunangannya itu justru semakin erat memeluknya.

Tak lama terdengar pengumuman yang memberitahu bahwa pesawat yang akan menuju perancis akan segera berangkat. Sunghoon semakin merengek saat mendengar pengumuman itu.

"Gak mau pergi~ ayo meng juga ikut~" Sunghoon menatap Jungwon dengan wajah memelas dan bibir melengkung ke bawah. Hal itu dilihat oleh rekan kerja Sunghoon dan membuat mereka sangat kaget. Seorang pangeran es yang dikenal dingin dan tidak tersentuh baru saja merengek manja pada tunangannya.

Jungwon terkekeh. "Udah sana cepet siap-siap, ditunggu yang lain lho." Jungwon turun dari pangkuan Sunghoon membuat Sunghoon mendengus kesal.

Jungwon mengambil tas Sunghoon yang tergeletak di samping mereka lalu menyampirkannya di bahu Sunghoon yang masih menatap Jungwon memelas. Jungwon menghela napas lelah.

"Kak Hoonie sayang~ 2 minggu doang kok, kan masih bisa vc nanti. Udah ya jangan cemberut." Jungwon menangkup kedua pipi Sunghoon, membujuk bayi besarnya agar berhenti merajuk.

Sunghoon membawa Jungwon dalam dekapan hangatnya. Tangan besarnya mengelus punggung dan belakang kepala Jungwon lembut.

"Terus ngabarin aku, telponku juga harus selalu diangkat." Gumam Sunghoon diceruk leher Jungwon.

Jungwon mengangguk pelan. "Iya.. Kak Hoonie yang baik disana ya, jangan skip makan pokoknya sama jangan terlalu capek."

Sunghoon melepaskan pelukannya. Dibawanya bibirnya untuk memagut bibir plum Jungwon yang menjadi candunya. Jungwon membalas pagutan Sunghoon, membuka mulutnya membiarkan lidah Sunghoon menelusup masuk dan mengajak lidahnya bergulat. Sunghoon mencumbu Jungwon dengan terburu dan kasar mengingat ia tidak akan bisa mencium bibir kesukaannya selama 2 minggu nanti.

Jungwon meremat rambut Sunghoon saat bibir bawahnya digigit lalu dihisap dengan kuat. Mereka berciuman dengan penuh gairah tidak mempedulikan tatapan orang-orang.

Sunghoon melepaskan ciumannya saat Jungwon mendorong dadanya. Benang saliva menjuntai lalu terputus menuruni dagu Jungwon yang langsung dijilat oleh Sunghoon.

"Kakak berangkat dulu ya." Sunghoon membubuhkan kecupan didahi Jungwon.

Jungwon tersenyum manis lalu mengangguk. Ia melambaikan tangan saat Sunghoon berjalan menjauh. Setelah Sunghoon tidak terlihat lagi Jungwon menghampiri Niki.

"Udah?" tanya Niki sambil menyimpan ponselnya di saku celananya.

Jungwon mengangguk, ia memeluk lengan Niki. Mereka berjalan meninggalkan bandara menuju mobil Niki.





X_O





"Akhirnya bisa cuddle!"

Sunoo melompat keatas kasur lalu mendekap tubuh Jungwon dengan erat. Setelah selama empat hari ini Jungwon dimonopoli oleh Sunghoon, Jake, Jay dan Niki akhirnya kini Sunoo bisa bebas memeluk tunangan manisnya ini.

Roses | Jungwon HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang