SELAMAT MEMBACA :)
(Jangan lupa vote & komen teman²)
_______
Seorang lelaki muda baru saja keluar dari mobil yang ia tumpangi. Berjalan memasuki gedung yang bertuliskan 'Muller Internasional School' tersebut.
Tatapan memuja dari kaum hawa sudah biasa ia dapatkan. Saat berjalan di koridor tiba-tiba dari belakang ada yang merangkul pundaknya.
"What's up man ... Semenjak libur semester kemarin jarang banget gue ngeliat lo" Aditya, teman sedari SMP nya.
"Jangan nanya, kalo lo tau Jawabannya."
Aditya memutar bola mata malas. Ini pasti sibuk mengurus perusahaan lagi, batinnya yakin. Terkadang ia kasihan melihat temannya ini, hidupnya terlalu flat sama seperti wajahnya, disaat orang seusianya main bersenang-senang, ia malah berkutat dengan berbagai macam kertas-kertas yang mungkin jika itu dirinya bisa dipastikan kepalanya akan meledak. Hanya melihat saja dirinya sudah pusing bagaimana jika mengerjakan. Sudah dipastikan Ia K.O.
"Drich! Lo masih muda, gak mau apa senang-senang dulu. Masak masa muda lo udah ngurusin berkas-berkas itu, trus masa tua lo ngurusin berkas lagi. Setidaknya ya, kalo gue ajak main mau lah Drich, cuman lo temen gue yang paling baik dan bisa bikin gue nyaman. Kadang kalau gak ada lo gue jadi murung Drich. Gue sedih tau mikirin lo terus" Ujar Aditya dengan ekspresi sedih dan mulut memanyun yang dilebih-lebihkan.
Aldrich mengerutkan alis dan hidungnya dengan mulut terbuka kecil dan mengalihkan wajahnya "disgusting." gumamnya.
"Eh ini bibir lo kenapa, Drich?
"Kok lebam,"
"Lo berantem?"
"Sama siapa?" Tanya Aditya beruntun, baru menyadari sudut bibir Aldrich yang lebam. Sementara yang ditanya hanya diam. Teringat kembali Gadis yang menjadi penyebab luka di sudut bibirnya. Tersenyum miring. Lalu menggelengkan kepala. Mengusir bayangan wajah Gadis yang bisa dibilang cukup cantik tersebut dari pikirannya.
Ia lalu melangkahkan kakinya meninggalkan temannya yang berdecak dibelakang sana.
Aditya yang ditinggalkan, menatap datar Aldrich yang berlalu menjauh. Lalu bersandar pada dinding yang ada disampingnya sambil bergumam,
"Sudah biasa, huft."
***
Aldrich Shaquille Mc Muller
Tampan, alis mata tebal, hidung mancung, bola mata yang berwarna coklat, bibir tebal, kulit putih dan tubuh yang ideal berumur 18 tahun dengan tinggi 186 cm. Siapa yang tidak mengenal Aldrich Shaquille Mc Muller, dipenjuru sekolah, maupun sekolah-sekolah lain, di dunia bisnis pun ia sangat terkenal. Otoriter, tidak suka dibantah, jika ada yang mengusik maka mari ucapkan Say Good Bye To The World padanya. Aldrich adalah anak tunggal dari pasangan Alfredo Sirius Mc Muller dan Viviane Sirius Mc Muller.
Banyak yang mengatakan jika Aldrich tak asik, selalu serius, tidak bisa diajak bercanda oleh teman-teman sebayanya. Tapi mana mungkinkan mereka mengatakan hal tersebut didepan wajahnya, hanya desas-desus yang sering ia dengar. Terlalu malas meladeni, buat apa meladeni orang-orang yang tak penting di hidupnya, buang-buang waktu saja.
Terbayang akan ucapan Aditya tadi, ia pikir mungkin ia terlalu sibuk akhir-akhir ini sehingga jarang sekali berkumpul bersama teman-temannya, mungkin nanti jika mereka mengajak ia akan mempertimbangkan.
Aldrich memiliki 4 orang teman dekat yaitu Aditya, Jason, Radit, dan Frans. Sebenarnya teman dekat Aldrich dulu hanya Aditya dan Jason, tapi karena Radit dan Frans dekat dengan Aditya dan Jason ia pun mulai dekat dengan mereka dan menjadi teman hingga sekarang
Aditya Rajasa Diningrat
Cowok keturunan Bali. 18 y.o. Bisa dibilang dia adalah anak dari salah satu orang terpenting di Bali. Tetapi ia sudah lama tinggal dan menetap di Jakarta. Jika ditanya alasannya, pasti akan dijawab, 'Bali terlalu panas Bro, banyak bule seksi juga ntar gue khilaf' ya itulah salah satu alasan tak masuk akalnya. Seakan-akan ia tinggal dirumah yang tak ber AC, padahal Aldrich sendiri tau bagaimana mewahnya rumah cowok itu dan deretan mobil yang tertata rapi di garasi mobilnya karna Ia pernah mengunjungi beberapa kali rumah Aditya. Cowok tampan nan manis ini memiliki lesung pipi di sebelah kanan, mempunya tinggi 178 cm, kulit yang kuning langsat, humoris, juga setia kawan. Itu adalah salah satu alasan Aldrich berteman dekat dengannya.
Jason Anderson
Cowok tampan blasteran Jerman-Indonesia yang lebih tua 1 tahun dari Aldrich ini, memiliki sifat blak-blakan. Jika tidak suka akan berterus-terang, jika suka akan langsung mengatakan. Itulah yang Aldrich sukai dari sifat Jason, tidak munafik.
Keluarga Jason memiliki perusahaan dibidang Fashion tidak hanya di Indonesia atau pun Jerman tetapi sudah sampai ke mancanegara. Brand yang dikeluarkan selalu Sold Out. Berbagai model ternama sudah mempromosikan produk nya. Jason memiliki tinggi 182 cm, mata yang berwarna hitam pekat, kulit putih bersih, dan memiliki tubuh yang Ideal.Radit Herlando
Sering dipanggil Didit. 18 y.o. Sifatnya yang songong didepan tetapi menyimpan ketakutan, menjadi hiburan tersendiri oleh orang-orang yang melihat. Tapi jangan salah sangka. Didit termasuk temannya yang jarang sekali memperlihatkan Emosi, jika Didit benar-benar marah maka habislah kalian, hanya teman dekatnya yang tahu bagaimana seramnya Didit ketika marah.
Memiliki tinggi 175 cm, rambut keriting dan kulit yang kuning langsat. Keluarga Didit adalah pengusaha dibidang Batu Bara, Kekayaan? jangan tanya sekaya apa dirinya. Kalian pasti bisa membayangkan!
Fransisco Conner
Cowok tampan blasteran Prancis-Indonesia ini memiliki sifat Bad Boy. Sering bermasalah dengan guru, membuat ia sering masuk keluar ruang BK. Sehingga acap kali ia di skors. Suka bikin cewek baper tetapi tidak pernah menjalin hubungan yang namanya pacaran, hanya hubungan tanpa kepastian lalu ditinggalkan. Jika ditanya kenapa suka PHP in anak orang tapi gak jadi-jadian pasti jawabannya 'Gue? PHP? Mereka aja yang kebaperan, lagian gue juga belum nemu yang pas Bro, gak ada yang bikin jantung gue dugun-dugun kek lagunya Girl Grup Korea yang sering dinyanyiin sama adek gue.'
Keluarganya memiliki berbagai macam restoran terkenal nan mahal yang tersebar di mancanegara. Frans termasuk orang yang loyal terhadap orang-orang terkasih.
Pernah dulu mereka--Aldrich, Jason, Aditya, Didit, makan di restoran nya, ketika sudah selesai dan hendak membayar, Frans langsung berdecak, lalu berbicara 'Mau ngapain Lo? Kagak usah bayar, lu lu pada teman gue yang paling mantep' Padahal disitu Aldrich, Jason, Aditya, dan juga Didit tau restoran itu adalah salah satu restoran termahal di Indonesia yang untuk satu porsi orang saja bisa menghabiskan jutaan rupiah.
Intinya walaupun teman dekat Aldrich bisa dikatakan sedikit, tetapi jangan anggap remeh kesolidaritasanya. Paham!
TO BE CONTINUED.
__________
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN JIKA SUKA :)
-Ga
KAMU SEDANG MEMBACA
Double AL
Teen Fiction"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu" Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya. "Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-- itu pun kalo lo bisa" "Gak. Jawabannya tetap gak." ...