12. Know Your Limits

866 41 6
                                    

HAPPY READING!

(Sebelum membaca jangan lupa vote dan komennya agar tidak lupa)
__________________

     Seorang pria dengan pakaian serba hitamnya memasuki hotel dimana pesta diselenggarakan, ia mengedarkan pandangannya tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan mata seseorang yang sangat amat dikenalnya yang dimana seketika membuatnya menyesal untuk tidak ikut tadi.

Tadi orangtuanya sempat mengajaknya untuk ikut ke pesta salah satu koleganya yang memenangkan tender, tapi karena pria itu menolak ikut alhasil hanya kedua orangtuanya yang pergi.

Dan sekarang dengan sendirinya ia menginjakkan kaki disini tanpa paksaan siapapun, dan alasan utamanya adalah karna seorang gadis pula.

Aldrich sebelumnya mana pernah begini.

Dan tadi hanya dengan mengeluarkan kartu namanya Aldrich dengan mudahnya memasuki tempat ini.

Tanpa memedulikan Papanya yang tengah kebingungan menatapnya, ia melangkahkan kakinya semakin dalam memasuki pesta tersebut. Mengedarkan pandangannya disekitar, berusaha mencari seseorang yang ia yakini berada disini.

Saat Aldrich tengah asik mencari, tiba-tiba dia merasakan seseorang menepuk pundaknya. Spontan Aldrich membalikkan badannya dan melihat ibunya sudah berdiri di depannya.

"Kamu kok tiba-tiba disini? tadi Papa Mama ajak gak mau." Ucap Viviane, mama Aldrich menatap heran terkait keberadaan putranya sekarang.

Aldrich berdehem sebelum menjawab pertanyaan mamanya, "Ini pesta temen Al, aku pikir Mama Papa ngajak aku ke acara lain." Kilah Aldrich, tak mau mamanya tau tujuan sebenarnya ia ada disini.

Padahal Aldrich tidak begitu mengenal anak pemilik acara ini, hanya sekedar tau bahwa dia adalah salah satu teman 'gadis' yang sedang ia cari.

Viviane yang mendengar itu melebarkan matanya, "Oh ya? jadi kamu temenan sama anak pemilik acara ini? Kalau begitu kamu harus ikut mama, mama mau ngenalin kamu sama orangtuanya dulu."

Viviane antusias pasalnya ia tahu bahwa anak pemilik tuan rumah yang sedang diselenggarakan sekarang ini adalah perempuan. Viviane pikir, Aldrich memiliki hubungan dengan perempuan itu karna selama ini Viviane belum pernah melihat ataupun mendengar Aldrich dekat dengan gadis manapun.

Tentu saja ketika ia mengetahuinya, ia sangat senang sekarang.

Sedangkan Aldrich yang diseret untuk mengikuti mamanya, melotot.

Kok jadi begini, pikirnya.

Viviane membawa Aldrich mendekati suaminya yang masih berbincang dengan sang tuan rumah juga kolega lainnya, Suaminya lah yang memberitahu Viviane bahwa Aldrich ada disini dan menyuruhnya untuk membawa anaknya kesini.

Alfredo, papa Aldrich yang merasakan kehadiran istrinya menoleh, dan melihat putranya juga datang bersama istrinya seperti kemauannya tadi.

"Aah, bapak Martin, pak Alex. Perkenalkan ini anak saya Aldrich."

Aldrich yang di sebut namanya, mau tak mau memperkenalkan diri lalu mengulurkan tangannya bersalaman dengan para orang tua yang berdiri disana.

Ia sedikit terkejut melihat seseorang yang dikenalinya juga berada disana.

"Jadi ini adalah anak bapak yang sering di puji Genius itu." Sang tuan rumah, mengeluarkan suaranya terlebih dahulu.

Sedangkan seseorang yang juga berada disana bersama istrinya saling melempar pandangan satu sama lain.

Lalu menoleh kembali kearah Aldrich yang juga masih menatapnya. Tampak kaget, namun terlihat bisa mengontrol mimik wajahnya dengan baik.

Pantas saja nama anak itu terdengar tidak asing di pendengarannya.

Double ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang