Sial
Sial
Sial
Baru hari pertama sekolah sudah di panggil ke ruang BK.
Siapa lagi kalau bukan si bungsu keluarga Louis.
Sekarang dia sudah anteng duduk di depan guru BK yang entah siapa namanya, disampingnya juga ada si kuyang yang sekarang melakukan playing fictim dengan Alexa seakan-akan ia pelaku yang sebenarnya nya memulai duluan---pura-pura terdzolimi.
ASUUU.
"Bukan saya yang mulai Bu, huhuhu, tiba-tiba dia nyiram air panas ke saya, ga tau alasannya kenapa, hikss." Tangis Claudia mendramatis.
"Ibu lihat, wajah saya sekarang merah, gimana kalo yang di siram tadi air mendidih Bu, coba ibu bayangin anak ibu diperlakukan seperti ini, saya gak tau apa-apa tiba-tiba disiram sama air panas."
"Bacot, anjing."
Itu Alexa, muak lama-lama berada di satu ruangan yang sama dengan si kuyang--Claudia.
"Alexa, yang sopan kamu." Tegur guru tersebut saat mendengar Alexa berkata kasar. "Bener apa yang di katakan Claudia tadi? Ibu juga mau denger cerita versi kamu."
Claudia sudah ketar-ketir, bagaimana kalo si bgst ini cerita yang sebenarnya, wahh, tidak bisa di biar---
"Saya gak akan membela diri bu."
Claudia melotot, dengan mulut menganga, shock dengan tanggapan Alexa.
Claudia tersenyum lebar "Tuhkan Bu, dia ngaku sendiri, apa say---"
"Ngoceh mulu, bangke."
Claudia melotot ke arah Alexa.
"Apa lu, najis." Balas Alexa balas melotot, "Mau gue siram lagi lo?"
"Macam monyet, anjing."
Claudia kicep.
Mulutnya si maba,
Tajam bener, makjleb.
"ALEXA! Kalo ngomong tolong sopan, ini sekolah dan kamu lagi bermasalah, apalagi kamu anak baru yang satu hari di sekolah sudah buat onar disini."
"Dan, kenapa kamu lakuin itu ke Claudia, kalau ada masalah di bicarain baik-baik, jangan buat tindakan berbahaya seperti tadi!"
"Hmm, katanya disini itu jadi salah satu sekolah terbaik dengan fasilitas lengkap ya bu? Jadi kenapa gak ibu cek aja CCTV biar tau real situation-nya."
"Jadi ga ada yang playing fictim lagi." Sambung Alexa melirik Claudia sinis.
***
Setelah setengah jam mendekam di ruang BK Alexa bisa bernafas lega ketika keluar dari sana.
Yah, setelah ibu guru BK tanpa nama itu melakukan apa yang ia sarankan, akhirnya masalah cepat diselesaikan.
"Gimana bebe? Di skors-kan? Pasti dong, ygy" Bara yang sedari tadi menunggunya sambil bersandar di samping pintu dengan seenaknya ngebacot.
Argh.
Ternyata Alexa masih belum bisa bernafas lega "Ishh, mentang-mentang gue pernah cerita, lebih suka di skors daripada sekolah sekarang pas gue kena musibah sekate-kate lo ya, tuh mulut mau gue getok pakai palu, huh?" Desis Alexa sambil berjalan kearah kantin.
"Hehehe, galak amat sih bebe, canda kali, biasanya juga seneng, ygy."
"Ygy, ygy, lama-lama gue pelintir juga tuh lidah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double AL
Teen Fiction"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu" Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya. "Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-- itu pun kalo lo bisa" "Gak. Jawabannya tetap gak." ...