HAPPY READING!
(Sebelum membaca jangan lupa vote dan komennya agar tidak lupa)
__________________Aldrich sedang menuangkan vodka ke dalam gelas yang sudah berapa kali ia isi ketika mendengar teman-teman disekelilingnya yang tadinya heboh sekali tiba-tiba tidak bersuara, lalu diikuti dengan suara perempuan yang mengalun di pendengarannya.
"Hai, can we join?"
Aldrich mendongak dan langsung saja bersitatap dengan kornea mata perempuan di depannya.
"Ehem, sure. How could we refuse when these beautiful girls wanted to join us." Semua pria disana langsung geram pada Frans yang baru saja menyeletuk, memberi isyarat melalui mata.
Dasar, Frans ini.
Tidak belajar dari pengalaman sebelumnya ya. Bagaimana jika nanti Aldrich tidak mau lagi main bareng mereka.
Ya, sebelumnya kejadian seperti ini pernah terjadi, tentunya dengan wanita yang berbeda. Dan tebak apa yang terjadi, Aldrich langsung cabut karna jengkel dengan wanita-wanita disana yang tanpa henti menatap atau meliriknya dengan jarak dekat dengan tatapan yang --- kalau Aldrich ingat kembali sudah pasti ia akan mengernyitkan dahinya jijik.
Lalu apa yang terjadi setelah itu, tentu saja Aldrich susah sekali diajak untuk bergabung setelahnya disaat mereka mengadakan party seperti ini.
Ok. Back to the topik.
Disaat wanita-wanita itu sudah mengambil tempatnya masing-masing yaitu tepat di depan para lelaki tersebut, Mereka menghela nafas tenang setelah menemukan raut wajah Aldrich yang tampak biasa-biasa saja dan tidak terlihat jengkel. Begitu juga dengan Frans yang lupa bahwa temannya yang satu itu anti sekali dengan cewek.
Soalnya Frans kalau disodorin cewek cakep beneran lupa segalanya.
"By the way. Nama gue Alexa, ini teman gue Cici dan Sandriana." Alexa menunjuk Cici dan Sandriana lalu dua cewek itu sontak bersitatap sebelum menyapa para lelaki yang berada dihadapan mereka.
"Hai nama gue fransisco, you can call me Frans or darling it also sounds good." Frans memberikan wink pada wanita-wanita di depannya dan itu langsung dihadiahi tatapan jijik dari teman-temannya. Lalu yang lain pun ikut memperkenalkan diri setelahnya.
"Radit. Special for you, you can call me Didit. That name is only used by special people in my life." Frans, Adit, dan Jason ingin muntah rasanya mendengar lontaran kalimat yang dikeluarkan Didit.
"Gue Aditya just call me Adit." Aditpun memperkenal diri setelahnya diikuti oleh Jason.
"I'm Jason."
Lalu mata mereka semua spontan beralih ke orang yang sedari tadi belum bersuara.
Melihat Aldrich yang tidak kunjung bersuara Jason pun menoleh kearah wanita-wanita yang ada di depannya.
"He's name, Aldrich. Sorry he doesn't like strangers." Ucapan Jason yang terdengar sedikit kasar itu membuat teman-temannya yang lain memelototi Jason. Sedangkan Adit yang berada di sebelahnya menginjak kaki Jason sehingga Jason harus menahan raut wajahnya agar tetap datar seperti biasanya dan mengumpat dalam hati, 'Keparat satu ini, apa yang salah dari ucapannya. Toh, mereka kan memang orang asing.'
Mendengar itu Alexa mengalihkan pandanganya dan bersitatap dengan Jason, "Maaf jika kami membuat teman kalian tidak nyaman, but even those closest to us were once strangers to us, right? that's what introductions are for." Alexa memberikan senyum paling manisnya pada Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double AL
Teen Fiction"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu" Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya. "Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-- itu pun kalo lo bisa" "Gak. Jawabannya tetap gak." ...