HAPPY READING!
(Sebelum membaca jangan lupa vote dan komennya agar tidak lupa)
__________________Alexa turun dari tangga dengan rambut kusut dan wajah mengantuknya melangkah mendekati meja makan yang sudah diisi oleh anggota keluarganya.
"Adek udah bangun, sini sarapan bareng sayang."
Orang yang dipanggil adek itu berjalan gontai lalu duduk di meja makan.
"Dad, mom. Lexa hari ini ga sekolah ya, badan aku lemes, gak enak, pengen istirahat." Suara Alexa yang terdengar pelan dengan mata sayu dan seperti kehilangan gairah hidup itu membuat orangtuanya sedikit khawatir padanya. Tapi rasa khawatir itu tentu tidak akan melupakan cercaaan yang akan orangtuanya layangkan nanti.
"Yaudah, nanti Daddy kirimkan surat izin kamu kesekolah, kamu istirahat aja hari ini." Putus Alex, iba melihat anak perempuan satu-satunya yang tampak lemas itu.
"Iya kamu istirahat aja hari ini, besok aja sekolahnya." Nada dengan lembut membelai kepala anaknya, sayang.
Alexa memberikan senyum simpulnya dengan suara pelan ia menjawab, "Thankyou dad, mom."
Lalu merekapun sarapan bersama setelahnya, tidak ada yang membuka suara disana hanya terdengar dentingan sendok yang saling bersahutan.
Tak lama kemudian Alexa yang lebih dulu menyelesaikan sarapannya karna merasa tidak mampu lagi jika harus memasukkan sesuatu kedalam mulut akibat perutnya yang terasa tidak enakpun berdiri hendak pamit keatas ketika tiba-tiba Daddy menyuruhnya untuk duduk kembali.
Alexa mengernyit bingung menatap Daddy nya. Namun menurut untuk duduk kembali.
Daddy marah kayaknya.
Alexa berfikir seperti itu karna merasakan atmosfer di ruang makan ini terasa dingin, tidak hangat seperti biasanya.
Sembari menunggu Daddy nya selesai makan, Alexa memutar otak bagaimana caranya supaya Daddy tidak marah dan menghukumnya.
Alexa melirik ke depan, dimana kedua kakaknya itu tampak serius dengan makanannya.
"Alexa."
Alexa tersentak dari lamunannya dan menoleh kearah Daddy-nya yang ternyata sudah selesai sarapan dan kini sedang menatapnya, "Iya, Daddy?" Jawabnya.
"Kamu kemarin pergi ke club sama siapa?" Tanya Alex.
Alexa menegang sejenak, ia menetralkan jantungnya yang berdegup kencang lalu menjawab pertanyaan Daddy-nya.
"Sama Cici sama Ana, Daddy." suara Alexa terdengar pelan saat menjawab.
Alex mengangguk-angguk mendengar jawaban anaknya, sebelum bertanya kembali. "Kenapa gak izin dulu sama Daddy, mommy atau abang-abang kamu? Kamu gak merasa butuh izin kami lagi? Makanya pergi tanpa pamit. Disaat kamu bersenang-senang disana, kami khawatir disini gak tau posisi kamu dimana, pergi sama siapa sampai tengah malam belum pulang-pulang? Dihubungi gak diangkat-angkat. Pulang-pulang dianterin cowok. Daddy gak membatasi kamu mau pergi kemana, tapi harus izin dulu, kasih tau kami kamu pergi kemana, sama siapa, pasti bakal Daddy izinin, Lexa. Tapi kamu juga harus tau batasan kamu sebagai perempuan. Kamu anak Perempuan Daddy satu-satunya, Daddy gak mau terjadi hal yang gak diinginkan menimpa anak Daddy, Paham?"
Alex menghela nafas melihat anaknya yang sekarang sudah menunduk dengan bahu terguncang itu. Alexa sudah menangis dan sekarang tidak berani menatap Daddy-nya, dia takut tapi juga merasa bersalah karna telah membuat keluarganya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double AL
Teen Fiction"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu" Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya. "Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-- itu pun kalo lo bisa" "Gak. Jawabannya tetap gak." ...