NAMJOON POINT OF VIEW

155 9 2
                                    

3 hari sebelumnya,

Suatu pagi di sebuah kota besar di sebuah negara yang terkenal dengan kehidupan hirarki dijaman modern, dan juga terkenal dengan jam gadangnya yang besar, aku terbangun karena sinar matahari yang masuk ke kamar dan menyapa wajah ku.

Sudah lima tahun aku tinggal di kota besar di Inggris, dengan kesuksesan yang telah aku capai sekarang ini, menjadi direktur utama satu tingkat di bawah CEO.

Dengan kesuksesan yang ku capai  ada hal yang harus ku korbankan, seperti tinggal jauh dari orang tuaku, juga teman-teman, dan satu lagi, seorang yang paling ku sayangi.

Selama ini aku memutuskan untuk berkarir di Inggris salah satu nya karena rasa kecewa terhadap Seokjin sangat besar.

Tetapi dibalik kekecewaan yang aku rasakan tidak bisa ku pungkiri kalau cinta ku juga masih sangat besar untuknya.

Hal itu menyebabkan ku enggan untuk mencari seorang pendamping, walaupun banyak wanita yang menghampiri dan mencoba mencari perhatian dari ku, tapi semuanya ku tolak.

Pagi ini aku terbangun dan dikejutkan dengan 2 pesan yang Eomma kirimkan.

"Nak hari ini appa masuk rumah sakit, karena panas tinggi yang Eomma bilang dipesan sebelumnya, dan atas saran dr. Hans akhirnya Appa dirawat inap, kalau kamu tidak sibuk, pulang lah ke Korea, lagi pula sudah 3 tahun kamu tidak pulang, Appa sama Eomma merindukan mu nak"

Begitu bunyi pesan eomma yang memintaku  untuk pulang, mungkin ini lah saatnya aku pulang tetapi dengan konsekwensi aku akan bertemu kembali dengan nya.

*****

Setibanya di korea aku tidak membuang waktu, aku langsung ke rumah sakit, aku meminta supir taxi menunggu diriku dan aku akan membayar berapapun biayanya nanti.

Untuk kepulanganku kali ini pun aku tidak memberitahukan kepada orangtuaku jadi aku pergi kebagian informasi untuk mencari informasi dimana ayahku dirawat.

Tok... Tok... Aku mengetuk pintu kamar xx ruang VVIP, "ya masuk lah" Terdengar suara eomma menpersilahkanku masuk.

"Aku datang" Aku berkata begitu aku membuka pintu.

"Namjoon-ah... " Eomma berlari kecil untuk memeluk anakku, "Eomma kangen sekali nak" Eomma menciumi seluruh muka anakku.

Aku hanya tersenyum memeluk erat ibuku, dan setelah Eomma puas memelukku, aku berjalan menghampiri appa dan memeluk nya erat.

"Appa i miss you so much" Appa mengelus kepalaku "Appa juga kangen sekali sama kamu nak" Aku mencium pipi Appa yang sudah dipenuhi kerutan diwajahnya.

"Kenapa kamu kalau mau pulang tidak pernah memberi kabar kepada kami" Eomma menjewer kupingku dengan pelan, yang dibalas dengan tertawa kecil oleh ku.

"Kalau aku kabarin Eomma, nanti malah Eomma khawatir dengan penerbangan ku, dan banyak lagi yang Eomma khawatirkan sedangkan Eomma sekarang kan harus menjaga Appa aku gak mau Eomma jadi double khawatir"

"Benar itu sayang, Eomma mu itu semuanya di khawatirkan, kaya appa sekarang, Appa harus dirawat dirumah sakit, cuma karena Eomma khawatir" Eomma tidak terima dengan yang dikatakan Appa

"Yaakkk... Sayang kamu itu dirawat di rumah sakit atas rekomendasi dokter Hans loh, lagi pula memang Appa harus dirawat dirumah sakit, karena selama ini Appa tidak pernah memberitahukan Eomma kalau kepala Appa sering sakit, sekarang kan ketahuan, coba kalau Eomma tidak bawa appa kerumah sakit sampai kapan Appa akan menyembunyikannya" Appa hanya tersenyum melihat eomma mengomel begitu juga denganku

Aku sangat merindukan dengan suasana seperti ini, Tiba-tiba dari pintu terdengar suara ketukan.

Tok... Tok... "Appa aku datang"...

Aku terkejut melihat siapa yang datang, itu dia, orang yang selama ini menghantui hidupku orang yang ku hindari dan juga kucintai, ingin rasanya aku berlari memeluknya, rindu sekali hati ini sampai sampai debaran nya sangat cepat, kami saling lihat untuk beberapa detik, sebelum kami berdua tersadar dan aku pun mengalihkan pandanganku ke Appa.

"Oohh kalian ada tamu, maaf mengganggu" Aku lihat Seokjin sudah akan meninggalkan kamar Appa tapi eomma menghentikannya.

"Tunggu nak ayo sini, kamu gak ganggu kok, itu hanya Namjoon ayo sayang" Aku mengalihkan pandanganku ke arah Appa karena pertama jantungku ini berdebar sangat kencang sekali, kedua entah rasa amarah ku yang masih sangat besar.

Setelah kunjangan Seokjin berakhir eomma memarahiku karena bersikap dingin kepada Seokjin mengingat Seokjin sudah membantu merawat Appa.

15 menit kemudian aku pamit karena badanku terasa lelah sekali karena baru tiba dari Inggris.

Appa eomma aku pulang dulu ya?... Aku lelah sekali, lagi pula kasihan supir taxi yang menungguku orang tuaku pun memperbolehkan ku pulang.

Diperjalanan dari RS kerumah ku harus melewati rumah makan milik mama kim.

Dan sekali lagi, adegan yang dulu kulihat sekarang harus kulihat lagi.

Aku tersenyum atas kebodohan diriku sendiri, selama ini masih menyimpan rasa cinta yang besar untuknya.

Tapi kenyataan yang kulihat sangatlah melukai hatiku, kau menghianatiku Seokjin....


Tbc.....






LOVE STAYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang