DIFFICULT DECISION

125 7 1
                                    

"Cancer nak?" Appa bertanya dengan nada terkejut.

"Iya Appa, type A1 tahap awal cancer, Appa diminta menjalani kemoterapi" Namjoon menjelaskan dengan nada lembut.

"Appa...., tidak ada cara pengobatan lain selain kemo ini, Appa tau kan seperti apa kemo itu, efek samping dari kemo pasti Appa juga sudah paham, jadi keputusan ada di tangan Appa, Appa mau menjalankan treatment ini atau tidak" Appa Kim terdiam.

"Yeobo, sudah jangan fikir panjang mau ya?" Eomma Kim menggengam tangan suaminya menyemangati suaminya.

"Nak... Sepertinya usia apa tidak lama lagi" Eomma Kim memukul suaminya tidak suka dengan ucapan suaminya itu.

"Aku becanda sayang" Appa membelai pipi sang istri, yang matanya mulai memerah menahan tangis.

"Tapi Namu nak, ini saat nya Appa minta sesuatu dari dirimu" Appa Kim memandang anaknya dengan serius.

"Appa tau karir mu di Inggris sedang dipuncak nak, tapi bolehkah Appa meminta kepadamu untuk melanjutkan perusahaan Appa" Namjoon sadar cepat atau lambat pertanyaan ini akan sampai padanya.

"Appa mari kita focus dengan penyembuhan Appa dulu, jangan khawatir selama Appa dirawat akan aku wakilkan sementara pekerjaan Appa" Appa hanya bisa tersenyum karena ia sadar kalau anaknya tetap lebih memilih bekerja di Inggris.

"Nak... Ingat kejadian 3 tahun lalu, saat kamu pulang dulu, kamu sudah janji kepada kami kalau Appa meminta mu untuk pulang kamu akan menuruti nya, kamu ingat dengan janji itu?" Namjoon mengingat dengan jelas sekali janji itu.

Tapi ia masih merasa sangat berat melepas pekerjaannya di Inggris.

"Eomma mari sekarang kita focus dengan kesembuhan Appa, akan aku wakili semuanya selama Appa dirawat, sementara cuma ini yang bisa aku janjikan"...

Appa Kim menganggukan kepalanya, walaupun ia sedikit kesal dengan anaknya itu, tapi ia mengerti kalau apa yang anaknya kerjakan sekarang adalah dream job nya.

"Nak tidak kah kau kasihan dengan Appa mu, Appa sudah.... " Eomma tidak menyelesaikan ucapannya karena suaminya memberikan code untuk melarang eomma untuk bicara lagi.

"Baiklah Appa mau sembuh... Appa siap kemo" Appa Kim bicara dengan semangat, membuat eomma Kim dan Namjoon senang mendengarnya.

*******
"Tok... Tok... Sayang boleh aku masuk?" Taehyung bertanya pada kekasihnya yang terkejut dengan kehadirannya.

"Kau mengejutkan ku... Masuk lah" Seokjin mempersilahkan Taehyung masuk.

"Hari ini makan siang denganku?"... Taehyung bertanya dengan senyum manisnya.

Seokjin membalas senyuman dan menganggukan kepalanya, "Yes!!!!... Nanti aku kesini lagi jam 12 ya" Taehyung pun keluar dari ruangan Seokjin setelah mendapat balasan anggukan dari Seokjin.

Setelah Taehyung pergi Seokjin berfikir kalau ia harus memberitahukan Taehyung tentang perasaan dia yang sesungguhnya, Seokjin tidak mau melukai Taehyung lebih dalam lagi.

*******
"Hallo dr. Seokjin" Seokjin hari ini menelpon dr. Hans karena Hari ini jadwal Seokjin melaporkan hasil kesehatan Appa Kim ke dokter Hans.

"Dr. Hans maaf mengganggu waktu anda, bagai mana kabar anda dokter Hans?"

"Saya baik Dr. Seokjin, baiklah kita langsung saja ya, bagai mana hasil Lab Tn. Kim?"..

" Hasil Lab nya kurang bagus dok, yang kita takuti benar adanya, itu cell cancer"

"Mmmm... Jadi benar dugaan kita, apa keluarga sudah kamu infokan?"

"Sudah Dr. Hans, mereka sedang berdiskusi, apakah Tn. Kim akan setuju dengan metode penyembuhan yang kita tawarkan"...

" Baiklah.... Lusa seminar saya akan selesai, tapi sebelum itu terus laporkan kepada saya perkembanganya"

"Baik Dr. Hans, akan saya laporkan terus perkembangan kesehatan Tn. Kim"

"Saya pamit dulu ya seminar saya sebentar lagi dimulai"

"Baik dok" Seokjin menutup sambungan telponnya.

Jam sudah menunjukan jam 12.10 siang waktunya makan siang, tetapi Taehyung belum juga datang "kemana dia?" Seokjin bermonolog, karena tidak sabar ia pun pergi untuk mencari Taehyung diruangannya.

Tiba-tiba Seokjin melihat Taehyung dan Namjoon sedang berbicara, entah apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi wajah mereka terlihat sangat serius.

Akhirnya Seokjin memutuskan untuk menghampiri mereka berdua.

"Taehyung, aku menunggu mu, ooohhh.. Halo Namjoon" Seokjin menyapa mereka berdua.

"Sebentar sayang... Baiklah Namjoon tolong kamu ingat semua kata-kata ku, kami permisi... Ayo sayang" Taehyung menarik tangan Seokjin.

Seokjin melihat Namjoon menundukan kepalanya ada guratan kesedihan diwajahnya, Seokjin jadi penasaran apa sebenarnya yang mereka bicarakan.

********
"Sayang mau makan apa?" Taehyung bertanya setelah mereka berada didalam mobil Taehyung.

"Terserah saja" Seokjin masih terfikir dengan raut wajah Namjoon yang terlihat sedih.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?' Seokjin penasaran dengan perbincangan mereka.

"Bukan sesuatu yang penting" Taehyung berkata tanpa menoleh ke arah Seokjin.

"Kamu yakin?" Taehyung tidak menjawab, Seokjin semakin yakin kalau apa yang mereka bicarakan ada hubungan dengannya.


TBC....




LOVE STAYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang