"Aku ini bukan orang baik, dulu aku pakai cara licik untuk mendapatkannya"...
************
" Apa maksudmu Dr. Taehyung?" Taehyung menundukan kepalanya.
Waktu kami masih kuliah, ada satu kejadian yang harusnya tidak aku lakukan, aku pernah dengan sengaja menciumnya saat aku melihat mobil Namjoon menghampirinya" Taehyung menghela nafas.
"Sungguh kau melakukan itu?" Tanya jungkook terkejut, begitu pun Seokjin yang mengingat kejadian waktu itu.
"Belum lama juga aku melihat Namjoon masuk keruangan Seokjin, untuk menanyakan hasil lab ayahnya, aku berdiri diluar ruangannya mendengarkan mereka, sampai saat dia menanyakan hubungan kami, saat itu aku masuk dan sengaja memanggil nya dengan kata Sayang" Detak jantung Seokjin bertambah cepat, ia tidak menyangka taehyung seperti itu.
"Malam dimana aku melihat Namjoon masuk, ingin rasanya aku masuk dan mengusirnya, tapi.... Bagaimana aku mengusirnya kalau Seokjin sendirilah yang mempersilahkan dia masuk" Mata Taehyung mulai berkaca-kaca.
"Klimak dari amarahku adalah kemarin saat aku berpapasan dengannya di rumah sakit, aku minta dia jangan lagi menemui Seokjin, karena sekarang dia sudah menjadi miliku" Jungkook mengelus punggung Taehyung untuk menenangkan emosinya.
Seokjin yang dari tadi mendengarkan akhirnya menghampiri mereka.
"Aku tidak percaya kamu melakukan semua itu Taehyung" Baik Taehyung dan Jungkook terkejut dan spontan mereka berdiri dan menoleh kearah Seokjin yang berjalan menghampiri mereka berdua.
"Aku lebih baik permisi, kalian selesaikan masalah ini dengan baik tanpa emosi" Jungkook menghampiri Seokjin dan tersenyum padanya.
"Sayang sejak kapan kamu berdiri disitu? Taehyung bertanya dengan raut wajah yang masih terkejut.
"Jangan hiraukan kapan aku berdiri disini" Seokjin menjawab dengan wajah penuh amarah.
"Benarkah kamu melakukan semua itu?" Seokjin berjalan menhampiri dengan tanggan menggenggam erat.
"Sayang aku bisa jelaskan" Taehyung mencoba menenangkan emosi Seokjin.
"Kamu taukan berapa sedihnya aku saat dia tidak kembali dari Inggris, kamu juga tau betapa aku mencintai dia kan?" Taehyung hanya terdiam.
"Aku tidak menyangka kamu bisa berbuat itu semua, AKU HAMPIR GILA, SAAT TAU DIA MEMUTUSKAN UNTUK TINGGAL DI INGGRIS, SEMUA KARENA ULAHMU" Taehyung masih terdiam dengan tatapan tajam amarah nya mulai naik.
"Selama ini aku fikir kau orang yang baik, tapi ternyata kau..... " Seokjin tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, ia memutuskan untuk pergi, tetapi tangan Taehung menahannya.
"Maafkan aku Seokjin....sayang, aku lakukan semua itu karena aku mencintaimu, karena keinginan ku ingin memilikimu sangat lah besar maka aku melakukan semua hal itu, maafkan aku sayang" Seokjin berusaha untuk melepaskan genggaman tangan di pergelangan tangannya.
"Lepaskan tanganku Taehyung.... Lepas... " Taehyung semakin mengeratkan pegangan tangannya.
"Kalau aku tidak melakukan hal itu apa aku bisa memilikimu, sampai sekarang pun aku belum bisa memiliki hatimu, walaupun kau sudah setuju untuk menjadi kekasihku" Taehyung melepaskan genggaman tangannya.
"Pergilah..... Kembalilah padanya" Dengan kata itu Taehyung pergi meninggalkan Seokjin, yang masih merasakan sakit di pergelangan tangannya.
Seokjin yang kesal dengan apa yang ia dengar pergi ke ruangannya dan mengambil kunci mobil, ia melajukan mobilanya tanpa tujuan, fikirannya penuh dengan ucapan Taehyung.
Seokjin memutuskan pergi kepantai untuk menenangkan fikirannya, ia duduk sambil memandangi lautan di depannya yang sebentar lagi sunset.
********
"Seokjin.... " Namjoon mendesah kan nama orang yang sangat ia sayangi, dibawah guyuran shower Namjoon tidak hentinya memikirkan Seokjin, larangan untuk tidak menemui lagi dari Taehyung membuatnya sangat terpukul, bagaimana pun Taehyung kekasih Seokjin sekarang.
Ia pun mungkin akan bertindak yang sama jika ada orang yang dimasa lalu Seokjin muncul.
Namjoon mematikan air shower dan memakaikan handuk dipinggang dan keluar dari kamar mandi.
Dengan tetap memakai handuk Namjoon pergi kedapur untuk mengambil minum.
Jam sudah menunjukan 7.30 malam, saat bel rumahnya berbunyi.
"Makan malam ku sudah tiba", memang sebelum mandi Namjoon memesan beberapa makanan untuk makan malamnya.
Dengan tidak menghiraukan dirinya yang hanya memakai handuk dipinggang Namjoon mengambil dompetnya dan membuka pintu.
" Selamat malam Pak ini pesanan anda semua jadi 65.000 won" Namjoon mengambil uang 80.000 won bermaksud untuk memberi tips kepada kurir tersebut.
"Ini, ambil saja sisanya" Kurir itu pun tersenyum bahagia mendapat tips yang lumayan hanya dari 1 orang saja.
Setelah menerima makananya Namjoon masuk dan meletakan makanannya di meja makan.
Namjoon langsung duduk dan memakan dengan lahap makan malamnya.
Beberapa saat kemudian bel rumah kembali berbunyi, siapa yang malam-malam bertamu, Namjoon bermonolog.
Namjoon berjalan menghampiri pintu, dan membukanya, Namjoon terkejut saat melihat siapa yang berdiri didepannya dengan air mata yang membasahi pipi gembilnya..
"Sayang... Apa yang terjadi kenapa kamu menangis?" Seokjin berjalan memeluk Namjoon dengan erat seakan tidak ingin melepaskannya lagi.
"Jangan pergi.... Aku mohon jangan pergi ke Inggris, jangan tinggalkan aku lagi"..
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STAYED
FanfictionNamjoon kembali setelah 5 tahun berada di Inggris, ia kembali karena appa kim sakit, dan harus dirawat dirumah sakit, dimana Seokjin bekerja, bagai manakah perasaan mereka berdua saat bertemu kembali?.. ini cerita season kedua dari "STUPID FIGHT"...