DEPARTURE

180 16 5
                                    

Still 21+++++

Satu jari sudah berhasil masuk kedalam diri Seokjin, Seokjin meremas erat seprai untuk melampiaskan rasa sakit yang ia rasakan.

"Aaahhh... S-sakit.. " Namjoon menggerakan perlahan memaju mundurkan jarinya, tak lama kemudian ia memasukan jari kedua, dan tanpa menunggu ia juga langsung menggerakan maju mundur.

Namjoon mencari titik yang ia yakini mmakan membuat Seokjin relax, saat menemukannya ia pun menyentuh sweet spot milik Seokjin, dan benar saja Seokjin langsung mendesah nikmat.

"Lagi disitu... aaahhh namjoonie" Seokjin memejamkan matanya, menikmati tubrukan jari jari namjoon.

Lagi lagi Seokjin dibuat kesal oleh Namjoon saat ia akan climax Namjoon menghentikan jari nya.

"Sabar sayang... The best part ia about to come" Namjoon melumasi miliknya yang sudah tegak berdiri, terlihat guratan urat di kejantanan Namjoon yang membuat Seokjin merinding,.

Seokjin lupa kalau milik Namjoon sebesar ini, tapi ia percaya kalau Namjoon akan bergerak pelan dan lembut.

Setelah melumasi miliknya Namjoon memposisikan dirinya diantara Seokjin membimbing miliknya ke lubang milik Seokjin.

"Aaarrgggg.... Sa-kit.... " Seokjin sedikit berteriak saat milik namjokn menerobos masuk.

"Maaf sayang hanya sebentar, tahan lah.. " Namjoon mencium leher Seokjin dan menghisapnya untuk mengalihkan rasa sakit nya.

Akhirnya milik Namjoon masuk dengan sempurna, nafas kedua nya sangat cepat, saat nafsu mereka sudah memuncak.

Namjoon perlahan bergerak, bibirnya masih sibuk mencium bibir sexy Seokjin.

"Mmmm... " Namjoon mengerang saat lubang kenikmatan Seokjin  meremasnya dengan kuat.

Setelah dirasa Seokjin sudah relax Namjoon mempercepat gerakannya, mencari kembali sweet spot milik Seokjin.

Seokjin membusungkan dadanya saat Namjoon membenturkan miliknya ke sweet spot.

"Namjoonie.... Aaahh.. Lebih  cepat lagi... " Dengan senang hati Namjoon mengabulkan permintaan kekasih hatinya itu.

Desahan Seokjin terdengar sangat sexy ditelinga Namjoon.

"Sayang i'm cumming" Seokjin merasakan climaxnya mendekat, dan dengan satu dua tumbukan ke sweet spotnya ia pun melepaskan benihnya.

Namjoon berhenti sejenak memberikan waktu Seokjin menikmati pelepasannya.

Namjoon merubah posisinya jadi doggie style, Seokjin mendesah kencang merasakan kejantanan Namjoon memasuki dirinya lebih dalam.

Kaki Seokjin terasa lemas setelah pelepasannya tadi, dan ia dapat  merasakan kalau Namjoon hampir mendapatkan climaknya.

"Sayang nikmat sekali... " Namjoon mendorong kejantananya lebih dalam dan lebih cepat lagi...

"Aahh... Jinnie... Aahhh... Hmmm" Dengan nafas yang tersengal Namjoon terus memaju mundurkan miliknya.

Seokjin juga merasakan kalau ia akan kembali climak, dan benar saja hanya beberapa kali dorongan membuat mereka berdua mencapai puncak kenikmatan.

Namjoon terkulai dibadan Seokjin dan mencoba mengatur nafasnya.

Setelah beberapa saat Namjoon membaringkan dirinya diikuti Seokjin yang berbaring didada Namjoon.

Namjoon mencium kepala Seokjin dengan penuh cinta, membelai punggung kekasihnya itu.

"Sayang... " Panggil namjoon.

"Mmmm" Seokjin melihat kearah Namjoon.

"Ambilah cuti dan ikut aku ke Inggris, mau? Namjoon mencium lembut bibir Seokjin sebelum Seokjin menjawab.

"Tidak bisa sayang aku masih harus menjaga Appa mu, Walaupun Dr. Hans sudah kembali tapi aku masih mendampingi beliau" Namjoon mengangguk tanda mengerti.

Namjoon mencium pipi Seokjin "sayang.... " Seokjin kembali mendengar suara berat Namjoon dan merasakan kejantanan Namjoon kembali bangun.

"You want more sayang?" Seokjin bertanya dengan nada manja, Namjoon hanya menjawabnya dengan ciuman.

Malam itu mereka habiskan dengan bercinta, melepaskan kerinduan yang selama ini mereka pendam.

**********

"Pagi Dr. Hans" Seokjin menyapa dokter senior sekaligus tutornya itu.

"Pagi Dr. Seokjin, tolong berikan kesaya laporan kesehatan tn. Kim" Seokjin menyerahkan map berisi data kesehatan Appa Kim selama Appa dirawat dirumah sakit.

Dr. Hans melihat dengan teliti, dan melihat perkembangan cel cancer yang dikepala Appa Kim.

"Ini tidak bagus, kamu lihat perkembangan cel ini bukan Dr. Seokjin?" Dr. Hans menunjuk ke gambar putih di hasil MRI Appa.

"Iya dokter, saya pun menyadarinya" Seokjin sedih dengan kenyataan kalau cel cancer itu berkembang pesat.

"Kita harus cepat, lakukan pemeriksaan menyeluruh hari ini kalau kondisi Tn. Kim sehat kita mulai Kemo besok" Seokjin mengangguk dan meninggalkan ruangan Dr. Hans untuk melaksanakan apa yang diperintahkan padanya.

Hasil tes kesehatan menunjukan hasil yang baik, berarti besok Appa kim akan menjalankan kemo pertama.

Cellphone Seokjin berdering sebelum mengangkat Seokjin melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo sayang, aku berangkat ya" Namjoon lah yang menelponnya, ia sudah dibandara.

"Iya hati-hati ya... Jangan lama-lama di Inggris!! " Dengan nada sedikit penekanan meminta Namjoon untuk segera kembali secepatnya.

Namjoon tertawa mendengar nya " Iya sayang, tolong jaga Appa dan Eomma ya sampai aku kembali?"

" Iya sayang"....

"Bye love you sayang"

"Love you too" Dengan pipi merona Seokjin menjawab dan menutup telponnya.

Sekjin menatap cincin yang melinkar dijari manisnya, dan tersenyum mengingat kejadian semalam.


TBC....


Note:
Maaf jika ada missed type ya my.. Enjoy.... 🥰

LOVE STAYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang