"Aku merindukan mu Seokjin, sangat sangat rindu, Selama ini aku fikir aku sudah bisa melupakan mu, tapi aku salah, aku tetap menyayangimu" Seokjin hanya bisa terpaku mendengar curahan hati Namjoon.
********
Seokjin membalas pelukan Namjoon setelah mendengar kalau Namjoon juga ternyata merindukannya.
"Apa kamu juga rindu dengan ku sayang" Namjoon memberanikan diri memanggil Seokjin dengan kata sayang setelah merasakan kalau Seokjin membalas pelukannya.
Seokjin hanya menganggukan kepala, air mata Seokjin kebali keluar kali ini lebih deras lagi.
"Sayang maafkan aku sudah begitu egois, tidak mau bertanya dulu kepadamu alasan kamu mencium Taehyung hari itu"
Seokjin bingung dengan kata-kata Namjoon "ciuman, aku dan Taehyung ciuman, kapan?" Seokjin bertanya kepada Namjoon sambil melepas pelukannya.
"Kamu ingat terakhir kita video call?" Lagi Seokjin mengangguk "saat itu aku bilang kalau sebulan lagi aku akan kembali ke Korea?" Seokjin kembali mengangguk.
"Sebenarnya aku berbohong, sebenarnya seminggu dari kita VC sudah kembali ke Korea, dengan tujuan memberi kejutan pada mu dan juga kedua orang tuaku" Namjoon duduk di tepian kasur Seokjin.
"Kejutan untuk orang tua ku berhasil, tapi saat aku ingin memberi kejutan untukmu aku malah melihat Taehyung menciummu di parkiran fakultas kedokteran, dan aku langsung pergi tanpa mendengarkan alasan kalian berdua" Seokjin kembali teringat kejadian saat itu dimana Taehyung mengambil kesempatan untuk mencium nya.
Seokjin menghampiri Namjoon yang tertunduk memandangi lantai kamar Seokjin, dan memukul lembut kepalanya.
"Bodoh... Kenapa kamu tidak tanya padaku?" Namjoon mengusap kepala yang dipukul oleh Seokjin walaupun tidak sakit.
"Aku bisa menjelaskan hal itu, saat itu Taehyung berlari mengejarku karena aku meninggalkan bukuku dimeja kantin saat kami selesai makan siang bersama, saat itu ia tersandung oleh kakinya sendiri, dan tanpa sengaja ia mencium ku" Namjoon mengerti sekarang kalau itu hanyalah rasa cemburunya yang membabi buta, tanpa bertanya terlebih dahulu kejadiannya ke Seokjin.
"Tapi ciuman tetaplah ciuman sayang, aku tidak suka ada orang lain mencium bibirmu, karena mereka milikku" Namjoon berdiri dan membelai lembut bibir Seokjin.
"bibir manis dan lembut ini milikku" Mereka saling temu pandang, tangan Namjoon masih membelai lembut bibir yang memabukan, akhirnya Namjoon mencium bibir lembut itu.
Tangan Namjoon melingkar di pinggang Seokjin untuk lebih mendekatkan tubuh mereka, sedangkan tangan Seokjin melingkar di leher Namjoon.
Menikmati penyatuan bibir mereka untuk beberapa saat sampai handphone seoknin berbunyi.
Bip.. Bip... Bip.... "Handphone mu berbunyi" Namjoon melepaskan tautan bibir mereka, dengan tatapan yang masih penuh dengan hasrat untuk melumat bibir itu lebih lama.
Seokjin mengambil handphonenya dan mengecek siapa yang menghubunginya.
"Taehyung... " Seokjin melihat kearah Namjoon.
"Angkat lah" Namjoon kembali duduk ditepian kasur Seokjin.
"Hallo.. " Seokjin menanggapi telpon dan menyapa Taehyung.
"Sayang belum tidur?" Walaupun tidak di loud speaker tapi samar-samar Namjoon bisa mendengar apa yang Taehyung katakan.
"Belum, ada apa?" Seokjin merasa di situasi yang tidak enak.
"Gak ada apa-apa, aku hanya kangen aja, apa sayang tidak kangen pada ku?" Taehyung bertanya, berharap Seokjin akan menjawab iya.
Karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, Taehyung sedikit sedih.
"Sayang... Sebenarnya aku mau marah sama kamu, haruskah aku ingatkan kalau kamu itu pacarku sekarang ini..... " Ada jeda di kata-kata Taehyung yang membuat goosebump di seluruh tubuh Seokjin.
"Harusnya hari ini kita bersenang-senang, hari dimana hanya kau dan aku sayang, hari yang paling aku tunggu-tunggu bisa berdua saja denganmu, setelah lelah bekerja tapi.... Aaah sudah lah"
"Taehyung... Aku... " Seokjin melihat Namjoon berjalan menuju pintu keluar, dan memberi isyarat kalau ia akan pergi... Tapi Seokjin menghalangi nya, dengan memegang tangannya.
Cinta membuat Seokjin tidak bisa berfikir jernih, ia hanya ingin bersama dengan pria yang ia cintai selama ini, yang sangat ia rindukan, walaupun ia sadar sekarang ini ia milik seorang kim Taehyung, karena ia sudah menyatakan iya untuk berkomitmen dengannya, harusnya ia setia kepadanya.
"Sudah malam kau tidur lah" Tanpa mendengar jawaban dari Seokjin Taehyung menutup telponnya.
Seokjin terdiam sesaat dan menundukan kepalanya. Namjoon memeluknya, semua ini salahnya andaikan dulu ia mau mendengarkan alasan Seokjin, sekarang pasti mereka sudah bahagia.
"Maaf kan aku Seokjin, semua masalah ini akibat keegoisan ku, sekarang kau miliknya, Taehyung berhak menuntut apa yang menjadi miliknya, dan aku bukan lagi siapa-siapa mu"
Seokjin menangis mendengar kebenaran yang diucapakan oleh Namjoon, ia menggelengkan kepalanya menolak kenyataan yang ada.
"Tapi aku mencintaimu, kamu lah yang aku cintai, hati ini memilihmu" Pelukan Namjoon bertambah erat setelah mendengar perkataan Seokjin.
"Aku tau sayang... Aku pun begitu, tapi sekarang sudah ada Taehyung, aku yakin dia tidak akan mudah melepasmu".
Namjoon melepaskan pelukannya, dan menghapus air mata Seokjin dengan jarinya.
"Sudah, jangan menangis, sekarang sudah malam, kamu pasti lelah kan, istirahatlah, dan aku pulang ya" Namjoon membelai penuh cinta pipi seokjin.
"Temenin aku malam ini ya, jangan pergi, aku... Aku masih... Rindu" Namjoon tersenyum mendengar permintaan Seokjin, dan dengan senang hati ia akan mengabulkan permintaannya.
Mereka merebahkan tubuh mereka dikasur empuk milik Seokjin, saling berpelukan melepas rasa rindu mereka.
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STAYED
FanfictionNamjoon kembali setelah 5 tahun berada di Inggris, ia kembali karena appa kim sakit, dan harus dirawat dirumah sakit, dimana Seokjin bekerja, bagai manakah perasaan mereka berdua saat bertemu kembali?.. ini cerita season kedua dari "STUPID FIGHT"...