Bagian 24

103 19 0
                                    

Di kelas enam ini merupakan titik puncak ia di bully.

Pada saat kemah dan juga lomba sebelum perkemahan di mulai di sekolah Anastasia pernah dibentak oleh teman satu kelompoknya, dia dibentak oleh Sarah karena dia kalah lomba saat itu. Gadis itu tentunya menangis dan pergi menuju ke dalam kamar mandi sekolah untuk menangis.

Tapi selang berapa menit kemudian Sarah beserta dengan teman kelompoknya datang menghampirinya sembari meminta maaf dan membujuk gadis itu untuk keluar dari dalam kamar mandi dan berbaikan.

Saat berlatih untuk menjelang kemah nanti yang dimana Anastasia pernah di ejek 'wao' oleh ketua regu, Devina yang sebagai ketua regu itu pada saat latihan wide game dia disebut sebagai 'wao'.

Apa susahnya memanggil ia dengan sebutan nama, Anastasia tanpa perlu nama ejekan seperti itu. Jengkel dengarnya.

Di dalam tenda dia juga seperti tidak dianggap dan dia sempat saat itu diusir-usir oleh teman kelompoknya, adik kelas tidak memiliki rasa hormat pada nya sedikitpun terkecuali pada nya.

Saat wide game dia bertugas sebagai orang yang menjaga tenda di dalam bersama dengan beberapa adik kelas empat, dia menangis dalam diam dan merenung di luar sampai ada beberapa teman rumah menghampiri nya.

Gadis itu menangis dalam diam hingga membuat dua teman nya bertanya dan menebak-nebak, untuk mengalihkan yang dimana Anastasia menangisi kepergian kakeknya walau itu 100% bohong.

Febri dan Rafael menatapnya dengan iba yang mana kemudian mengambil sebuah minum air putih gelasan untuk ia minum dan meredakan tangisan Anastasia, mereka meminta Anastasia untuk sabar dan juga mengirim doa pada mendiang kakeknya.

Anastasia tersenyum, Anastasia tidak mau kalau teman nya tahu jika ia di bully dan memiliki masalah dengan teman kelompoknya.

Tapi seterusnya berjalan dengan baik yang mana hanya saja Fera selalu mengambil barang barangnya tanpa izin tak sepengetahuan nya, Ya Tuhan. Kenapa tidak izin, kalau izin kan ia juga tidak akan melarangnya.

Begitulah, keesokan harinya ketika pengumuman pemenang lomba baik lomba Agustusan dan juga lomba pada saat wide game. Lomba perkelompok saat kelas enam hampir teman perempuan nya mendapatkan menang dan mendapatkan hadiahnya, hanya kelompoknya yang kalah dan mulai mengungkit-ngungkit kesalahan nya sebagai orang yang menyebabkan kekalahan lomba.

Anastasia menuju ke kamar mandi dan kemudian merenungi semua kesalahan nya, dia mulai menyalahkan dirinya sendiri sebagai orang yang penyebab sebagai kekalahan teman teman nya.

Lalu setelah kembali ke dalam kelas yaitu Devina memberikan hadiah saat menang lomba wide game, lomba wide game dimenangkan oleh regu Lotus.

Anastasia memang tidak ikut saat wide game itu tapi dia menang.

Menjelang beberapa hari kemudian yang dimana Anastasia di datangi oleh adik kelas ketika ia berada di kamar mandi, adik kelas itu memandangi nya dengan sinis dan kemudian menyindir.

"Kalau misalkan kakak ikut, kelompok ini gak bakal bisa menang"

Mendengar itu membuat Anastasia tersinggung dan juga sakit hati, memang dialah orang yang penyebab kekalahan teman nya dan oleh karena itu Anastasia tidak mau ikut lomba.

Lomba secara perorangan saja ia kalah apalagi lomba secara perkelompok, jelas dia yang menjadi penyebab kekalahan.

Anastasia selalu menjadi saksi dari kemenangan orang lain, dia tidak pernah sekalipun menang lomba.

Setelah kejadian itu kemudian kejadian lagi berdatangan yang membuat ia menangis, seperti di cerita sebelumnya hanya di awal ia tidak mau diajak main petak umpet yang mana membuat Anastasia menangis dan meluapkan semuanya.

ANASTASIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang