Bagian 18

102 19 0
                                    

Anastasia sudah sangat jengah di seperti inikan, kenapa dua makhluk ini tidak pernah memahami perasaan nya. Dia ingin menangis dan juga menyesal atas memohon untuk bergabung di kelompok mereka. Mending dia membuat kelompoknya sendiri dibandingkan harus berkelompok dengan mereka.

Beberapakali dia mengucapkan kata 'muak' berulang kali di dalam hati ketika ia menerima perlakuan itu dari Wina dan Aleya. Batin nya menjerit liar.

Mereka memang benar-benar keterlaluan dan ini puncaknya.

Ketika abu Sasi meminta mereka untuk membawakan alat musik jadi antara pianika, suling, dan juga botol kaca bekas. Anastasia kedapatan membawa botol kaca bekas dan yang mana kesepakatan itu memang sudah di sepakati oleh Anastasia.

Kalau yang ini memang murni kesalahan nya karena ia begitu kesulitan ketika mencari botol kaca hingga pasrah membawa pianika dan mencoba berkonsultasi dengan Wina kalau dia tidak membawa botol kaca.

Perasaan Wina tidak seperti ini deh, anak itu gampang emosi dan istilahnya mungkin tempramental. Dia dibentak habis oleh nya hingga dia juga bilang kepada Bu Sasi alasan ia tidak membawa botol kaca.

Dia meminjam botol kaca itu pada teman kelompoknya lain bernama Fera yang merasa iba kepada nya mempersilahkan meminjamkan pada Anastasia.

Lagu yang mereka mainkan tentunya lagu daerah, Wina dan Aleya memainkan pianika sedangkan Anastasia memukul tongkat kecil membentuk irama terakhir.

Kalau begitu Anastasia saja yang memainkan pianika jangan Aleya, istilahnya mereka bertukar peran. Suaranya saja tidak keluar dia hanya mampu meniup dan menekan nekan tanpa suara.

Dasar penyakitan! Kalau begitu Anastasia saja yang memainkan pianika.

ANASTASIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang