Dua orang penjaga gerbang tergeletak setelah dihajar oleh ninja kriminal.
"Sudah aman?" Ziwaki bertanya, memastikan.
Izato mengangguk, dia mengambil kunci gerbang dari celana salah satu penjaga. Gerbang di depan mereka terbuka, Izato menggeser pintunya secara pelan agar tidak ketahuan oleh ninja di dalam sana. Setelah ada celah sedikit, dia langsung melesat masuk ke halaman istana.
Ziwaki dan ninja kriminal lain mengikuti. Mereka semua bersembunyi di belakang tanaman topiary yang setinggi tubuh orang dewasa. Salah satu tubuh ninja kriminal tidak sengaja bersentuhan dengan tanaman itu, yang mengakibatkan tanaman topiary tersebut bergerak dan bersuara.
"Kau dengar itu?" Ninja penjaga bertanya pada temannya.
Temannya menoleh, "dengar apa?"
"Aku mendengar desiran dari salah satu tanaman." Dia menatap sekeliling halaman, namun tidak ada siapa-siapa.
"Mungkin hanya firasat mu saja. Atau angin yang bertiup hingga membuat tanaman di halaman ini mendesir."
Ninja penjaga itu kembali menatap sekeliling. Setelah itu, fokus lagi dengan pekerjaannya. Tidak terlalu mempedulikan apa yang terjadi, barangkali itu memang tanaman yang ditiup angin.
Ziwaki sedikit melongok menatap ke arah istana. Tanpa dia sadari, kucing milik kaisar ternyata berada di halaman itu, dan tengah berjalan di dekatnya. Ziwaki yang tidak memperhatikan kucing itu pun tidak sengaja menginjak punggungnya. Itu membuat si kucing terkejut dan mengeluarkan suara yang keras.
Salah satu ninja penjaga menoleh ke arah sumber suara. Tanaman topiary tempat Ziwaki bersembunyi. "Siapa disana?" Dia mengambil pisau dua sisi dari ikat pinggangnya. Lantas, pisau itu dilemparkan hingga berputar seperti bumerang menuju tempat persembunyian Ziwaki.
Ziwaki segera melompat, menghindari serangan dari pisau dua sisi itu. Kucing kaisar tadi juga berlari saat menyadari ada senjata yang mengarah padanya. Pisau itu berhasil melubangi tanaman topiary. Pisau dua sisi tersebut berputar arah menuju pemiliknya. Ziwaki yang baru saja mendarat di tanah, kembali melompat demi menghindari serangan ke dua kalinya.
"ADA PENYUSUP!" Ninja yang melempar pisau dua sisi itu berseru.
Aksi itu tentu mengundang perhatian semua ninja penjaga. Izato menepuk dahi, strategi mereka kacau balau akibat kecerobohan Ziwaki.
Ninja dengan pisau itu berlari menuju tanaman topiary yang telah rusak akibat tusukan pisaunya. ZAP! Ziwaki melesat, tiba di belakang ninja itu. Ninja penjaga lain juga berlari dan melesat untuk membantu rekannya.
Tidak ada pilihan lain, Izato akhirnya melesat untuk membantu Ziwaki. Melihat itu, semua ninja kriminal pun ikut melesat. Mereka memukul ninja penjaga yang mereka dapatkan. Pertarungan pun terjadi di halaman itu. Beberapa ninja juga keluar dari istana. Sementara untuk empat ninja kriminal lainnya, mereka tetap berjaga di belakang bangunan istana. Siapa tahu dapat menghalangi strategi musuh.
Ziwaki menendang punggung ninja pemilik pisau dua sisi itu. Tubuh ninja itu terdorong, pisaunya terlepas dari genggaman tangannya. Dia kemudian tengkurap di tanah. Ziwaki segera mengambil pisau dua sisi milik ninja itu, dan hendak menusuknya. Namun saat ujung pisau mengenai kepala, ninja itu langsung meletus, berubah menjadi sebuah bongkahan kayu.
"Apa yang?" Ziwaki terkejut. "Orang ini pasti dari etnis Jiniki."
Saat itu juga, ada ninja lain yang memukul pundak kanan Ziwaki. Pisau dua sisi yang ia pegang terlepas. Ninja itu berlari untuk mengambil pisau yang terlempar itu. Ternyata itu tubuh asli dari ninja si pemilik pisau dua sisi.
Di sudut pandang Izato, anak muda itu tampak mahir dalam bertarung. Sudah tiga ninja yang tumbang olehnya. Dia mengerahkan semua teknik dari tiap etnis Louan. Memang itu mengurangi energi dengan cepat, namun dalam situasi seperti ini, ada baiknya menghabiskan banyak energi demi memenangkan pertarungan. Apalagi ninja kriminal kalah jumlah dibandingkan ninja penjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hand and Wonders
FantasiaSeri pertama dari Hand And Wonders. Semuanya berawal dari pemilihan kelompok untuk melaksanakan ujian praktek bertahan hidup. Pak Palmo, selaku wali kelas di kelas 4 B, memilih Tom, Rachel, dan Nara untuk sekelompok. Awalnya mereka bertiga ingin pro...