Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and
Follow
.
.
.
.
.Happy reading
.
.
.
.
.Nikmat Tuhan itu banyak, diantaranya adalah pertemuan yang diawali dengan ketidak sengajaan dan berakhir jatuhnya perasaan.
-abyan Pradipta narendra-
-
"Makasih ya, beban dompet gue jadi berkurang," kelakar Abyan memperlihatkan lalat yang tiba tiba saja keluar dari dompetnya yang sudah kosong tanpa sepeser uang pun.
Tawa mereka kembali mengudara.
"Sultan mah beda!" Jonathan berujar.
"Sama sama, omaygat! Baik banget!" Seru Kara memeluk tubuh Abyan dari samping. Alvino yang melihat itu tentu saja langsung naik pitam. Ia menarik kara.
"Duitnya aja yang dipeluk, jangan orangnya!" Tegurnya bukannya membuat suasana mencekam. Malah semakin memecahkan tawa mereka.
"Njir lah," Mereka sibuk bercanda, tidak dengan Abyan yang lebih memilih untuk memerhatikan gadis disampingnya.
"Sini gue bukain," Kanaya memberikan es cream storebry yang masih disegel itu. Lalu kembali merenungi kisah percintaannya yang sangat diluar kehendaknya.
"Orang gila mana yang bahkan belum jadian tapi malah gamon duluan," celetuk Kanaya mengejek dirinya sendiri. Tiba tiba saja renungannya membuyar saat merasakan ujung hidungnya yang terasa dingin.
"Ish! Abyan, jangan usil deh!"
Kanaya menghapus kasar jejak es cream dihidungnya karna keusilan lelaki disampingnya.
"Iya maaf, nih es cream," kekeh Abyan menyodorkan es cream favorit Kanaya. Lantas, kanaya menerimanya dengan senang hati.
Kanaya sedang asik asiknya mencicipi es cream ditangannya. Tapi, sesuatu mengejutkannya. Lagi lagi ia menemukan boket single mawar putih tiba tiba saja muncul didepan wajahnya. Mirip sekali dengan yang diberikan Fathan, hanya saja ini warna favoritnya.
Wajahnya nampak begitu gembira mendapati itu. Kanaya langsung menyambar mawar yang Abyan pegang.
"Makasih!" Serunya sumbringah.
Bunga itu memang Abyan beli dijalan tadi. Tepatnya saat kara dan Kanaya sedang sibuk memilih jajanan. Ia menyuruh alvino untuk membelikan bunga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
12.12
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! _____ "Setelah hujan akan terbit pelangi, aku bakalan jadi pelangi itu buat kamu," Ucapannya dikala itu terdengar begitu meyakinkan. Suaranya yang lembut membuat abyan tenggelam hanyut sangat dalam. Namun, kenyatanya apa? Pel...