Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and
Follow
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.Terkadang mereka yang mempunyai
Senyum seindah senja, juga memiliki luka sedalam samudra.- abyan Pradipta Narendra -
-
"Thalia,"
"Lo sakit?" Tanya thalia menghampirinya. Refleks kepala remaja itu menggeleng.
"Enggak, Lo ngapain disini?" Ia melemparkan pertanyaan balik.
Senyum menggemaskan terukir dibibir itu, ia berucap dengan sumbringah "nunggu papi!" Seru thalia girang
Ia menepuk singkat kepala gadis itu. Sangat menggemaskan untuknya yang sangat menyukai anak kecil. Baginya, dari dulu sampai sekarang thalia masih bocah ingusan yang tak bisa hidup tanpa permen.
"PAPI!!" Abyan ikut mengangkat pandangannya kearah yang ditunjuk thalia. Seorang pria tegap terbalut pakaian dokter berjalan kearah mereka.
"Ini Pi kenalin sahabat aku," abyan tersenyum seraya mengulurkan tangannya.
Beberapa detik hening, pria itu hanya diam menatapnya seperti terkejut.
"Abyan Pradipta Narendra," ia menyebutkan nama lengkapnya.
"Ee- iya saya dokter le-leon,"
"Yaudah gue mau pulang dulu ya Thal, bobo yang nyenyak," pamit Abyan melmabai kecil tahlia yang tadinya juga sempat terdiam kini mengangguk.
"Iya bye!" Pekiknya. Perlahan sosok itu menghilang diambang pintu utama.
"Semoga saja, anak itu sudah lupa."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
12.12
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! _____ "Setelah hujan akan terbit pelangi, aku bakalan jadi pelangi itu buat kamu," Ucapannya dikala itu terdengar begitu meyakinkan. Suaranya yang lembut membuat abyan tenggelam hanyut sangat dalam. Namun, kenyatanya apa? Pel...