FOLLOW SEBELUM BACA!!
_____
"Setelah hujan akan terbit pelangi, aku bakalan jadi pelangi itu buat kamu,"
Ucapannya dikala itu terdengar begitu meyakinkan. Suaranya yang lembut membuat abyan tenggelam hanyut sangat dalam.
Namun, kenyatanya apa? Pel...
Takdir tuhan selalu indah, selalu yang terbaik. Meskipun terkadang memerlukan banyak air mata untuk melewatinya.
-Abyan Pradipta Narendra-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Tanpa berpikir dua kali ia beranjak yang membuat penghuni meja itu bingung.
"Ca!" Cukup kencang, namun gadis itu tak mengindahkan panggilannya.
Ia menarik tangan gadis itu sebelum sempat menaiki anak tangga.
Dengan cepat ia membawanya kebawah tangga yang tak dpaat dipungkiri gelapnya. Mengingat tempatnya yang tak dapat diraih oleh cahaya matahari.
"Apaan?" Caca melempar pandangan pada laki laki didepannya.
"Siapa dalang dari penculikan Kanaya?" Tatapan mengintrogasi.
Gadis itu berdecih pelan seraya menyeringai.
"Gaada urusan," sahutnya santai.
Perasaan itu sama sekali belum menghilang sepenuhnya dari kepalanya. Entah kenapa ia masih curiga.
Bugh!
Caca memejamkan matanya sesaat, pukulan didinding barusan sedikit membuatnya terperanjat.
"Gue tanya sekali lagi, siapa dalang dari penculikan Kanaya?!" Setiap kalimat yang penuh akan tekanan dan amarah.
Caca meraup udara disana sebanyak banyaknya.
"G- gue bilang gak tau kok maksa sih!" Ujarnya ketakutan.
"Jangan ada yang disembunyiin," Ia berusaha menahan amarahnya.
"Mungkin itu karma buat dia karna udah ngehancurin hubungan gue!"
"Kanaya pacar gue! Jadi stop nyebut dia perusak hubungan Lo sama Fathan!"
"Auu!! Lepasin tangan gue!" Ia meringis keras. Tatkala Abyan mencekal pergelangan tangan mulusnya, Laki laki itu seakan membuta akan emosi.
"Kok Lo jadi kasar gini sih!" Abyan bungkam dia memandang aksi tangannya yang tak terkendali.
"Sampai Lo terbukti terlibat, gue gaakan ngelepasin Lo!" Tekan Abyan meninggalkan gadis itu disana. Emosinya bahkan belum meredam sama sekali, dia tak ingin kembali melakukan hal hal yang tak diinginkan.
