23 - happy birthday to me

45 8 7
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and
Follow
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Banyak orang yang mengatakan uang adalah kebahagian, namun bagi orang yang memiliki segalanya uang hanyalah penghalang untuk mereka mendapat kebahagian.

Bahagia itu sederhana, sesederhana nadi yang selalu berdenyut. Dan napas yang selalu berhembus untuk mencintai dia yang mencintai orang lain.

-Abyan Pradipta Narendra-

-Abyan Pradipta Narendra-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Ck! Jangan sekarang nyogoknya bisa gak?!" Bentak alaska pada gadis itu. Namun tetap saja ia menyambar permen yang diberikan Thalia.

"Fathan cepat kamu ikut saya!" Titah pak Yayan tak dapat dibantah.

"Ambulance sudah datang!" Kata Bu Wati dengan panik.

"Enggak, gue mau pulang," ungkap abyan tiba tiba. Tentu saja membuat keempat sahabatnya yang ingin mengangkat tubuh itu terdiam. Pulang dalam artian apa yang Abyan maksud barusan?

"Lo ngomong apa goblok?!" Sarkas alvino tak paham.

"Enggak byan," lirih Kanaya penuh tangis.

Abyan menciptakan lengkungan kecil dibibirnya. Netra teduhnya yang fokos menatap awan cerah diatas sana. Tanpa berniat membalas tatapan sendu dari orang orang.

"Lo pasti bakalan baik baik aja," desis Albi tegas.

"Iya jir, luka dikit doang inimah! " Imbuh jonathan mendapat tendangan dari kara.

Jantung mereka semua tak ada yang berada dititik normal. Mereka sama sama dilanda oleh ketegangan serta ketakutan yang menghantui suasana itu.

"Maksud gue, mau pulang kerumah aja, gak mau kerumah sakit, kalian ngedoain gue mati?"

"ANAK SETAN!!"

*****

Hampir 4 jam lebih Abyan tak sadarkan diri. Tepatnya saat dimasukkan kedalam ambulance ia telah kehilangan kesadarannya sepenuhnya.

Mereka sempat khawatir karna banyaknya darah yang keluar. Namun untungnya, keadaan remaja itu baik baik saja.

"Jangan dipikirin lagi yah? Lupain semuanya." Abyan berucap dengan nada Rendah. Sesekali ia mencium tangan gadis digenggamannya penuh kasih sayang.

12.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang