PLOROG

95 7 2
                                    

hai bor!

welcome to cerita Zero.

semoga kalian suka, Aamiin.

-

Zero sedang berjalan menuju kelasnya, laki-laki itu sangat tampan. Tinggi, putih, dan dingin tentunya.

Zero Erlangga, dia adalah wakil ketua dari LEVIX BESAR. Dia laki-laki paling dingin, cuek, dan irit bicara.

"Kak Zero," sapa Tasya kepada Zero, memang banyak sekali yang mengaguminya. Namun, Zero tidak merespon perempuan-perempuan yang mengaguminya. Zero hanya menoleh sedikit ke arah Tasya, lalu dia tidak berbicara apapun. Dia melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Dari arah belakang, anggota LEVIX tampak menyusul langkah laki-laki itu, lalu Randi dengan cepat merangkul pundak Zero. "Selamat pagi, es batu. Pagi dingin sekali," kata Randi. Randi Mahaputra anggota LEVIX.

"Hm, ngapain?" Tanya Zero pada semua temannya.

"Mau ngajak bolos, hari ini mapel kimia males gue." Jawab Sagara, Sagara Tanta Ginting anggota LEVIX.

"Gue nggak mau bolos hari ini." Jawab Zero

"Bisa nggak bisa kita harus berusaha memahami. Kalau bolos terus kapan pintar nya?" Kata Andre, Andre Sadewa Dirgantara ketua besar geng LEVIX.

"Betul." Jawab Revan setuju. Revan Elvaska anggota LEVIX.

"Tenang aja, gue nggak pelit jawaban kok," kata Alengka. Alengka Lengkara Merapi anggota LEVIX. Dia paling pintar diantara teman-temannya.

"Tapi hari ini bakal ada rapat OSIS, jadi gue nggak ke kelas untuk mapel kimia, mungkin nanti siangan masuk," kata Dirgan. Dirgan Saputra anggota LEVIX sekaligus ketua OSIS.

***

Naura sedang berada di kantin, cewek itu sedang makan nasi goreng mang Odo. Sambil mendengarkan musik mengunakan earphone.

Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang menyodorkan satu botol air mineral di dekat perempuan itu. Naura terkejut, lalu dia menoleh ke arahnya.

"Buat lo," kata Zero pada Naura.

Naura bingung mengapa Zero melakukan ini? Tapi Naura juga senang karena selama ini dirinya memang suka pada Zero, dan mungkin Zero sudah mempunyai rasa yang sama padanya? Entahlah.

"Makasih, Ze." Kata Naura pada Zero, memang Naura selalu memanggil Zero dengan sebutan Ze. Padahal teman-teman selalu manggil laki-laki dingin itu Ro.

Zero tidak menjawab apapun, lalu dia segera melangkah pergi untuk menghampiri teman-teman yang ada di meja pojok kanan dan mereka menyaksikan itu.

"Asik, udah mulai pdkt nih," kata Randi yang mengompori Zero.

Zero hanya diam sambil mengamati Naura yang sedang minum air pemberiannya. Cantik batin Zero.

**

Gimana prolognya?

Sampai ketemu part 1 yaaa.

Papay

ZERO ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang