1. ZERO ERLANGGA

48 1 0
                                    

Annyeong!

Semoga kalian suka, Aamiin.

1. ZERO ERLANGGA

-

Semua anak LEVIX sedang berada di markas, mereka sedang berkumpul hari ini. Ada yang sedang bermain gitar, catur, makan, main ponsel, dan sedang belajar tentunya.

Randi yang sejak tadi makan mie instan buatannya sambil sleep call dengan yang laki-laki itu sayang, namanya Dhara Adisti. Perempuan berkulit putih berambut panjang dan juga sangat cantik. "Dhara, lo hari ini mau kemana?" Tanya Randi pada Dhara di sambungan itu.

"Ampun dah, temen-temen gue pada bucin-bucin banget, gue kapan, ya?" Ujar Revan memang dia adalah laki-laki paling gamon dan paling setia pada masa lalunya. Dia belum bisa untuk membuka hati untuk perempuan lain.

"Makanya, lo buka hati lagi, Van." Timpal Sagara yang berada di samping Revan sambil bermain catur bersama Dirgan.

Zero sejak tadi bermain game hanya diam saja, memang selalu begitu. Laki-laki itu sangat-sangat irit bicara.

"Gimana Naura, Ro?" Tanya Andre tiba-tiba.

"Gimana, maksud lo?" Jawab Zero masih fokus dengan handphone nya tanpa menoleh.

"Udah ada hubungan apa lo sama dia?" Kata Andre lagi sambil menutup layar handphone Zero dengan tangannya.

Lantas Zero segera mematikan ponselnya, lalu dia menatap Andre dengan tangan yang bersedekap di dadanya. Dan, laki-laki itu menatap dingin ke arah jendela markas.

"Gue nggak mau pacaran," jawab Zero sungguh.

"Kenapa?" Tanya Dirgan sambil bermain catur tanpa menoleh.

"Jatuh cinta versi gue, menjaga, mengusahakan, dan mendoakannya." Jelas Zero pada mereka semua.

"Gue sedang mengusahakan dia. Tapi gue ingin memperbaiki diri lebih dulu, agar bisa setara dan pantas bersanding dengan dirinya nanti." Lanjutnya.

"Dan gue senang mengagumi dia dengan cara diam kayak gini," lanjutnya dengan wajah yang sedikit senyum.

Brukk!
Tubuh Randi tersungkur kebelakang.

"Anjir! Lo kenapa, Ran?" Tanya Alengka bingung.

"Gila, gue nggak kuat liat senyuman lo, Ro. Pertama kali anjir!" Kata Randi yang berusaha bangun.

"Manis banget bjir, bisa-bisanya wajah semanis itu jarang senyum. Fiks sih gue nggak kuat liat senyuman lo," lanjut Randi dengan suara yang bersemangat.

"Kayak nya kalau Zero senyum di sekolah, bakal banyak yang naksir anjir!" Sambung Revan.

"Dia nggak senyum aja banyak yang mau bro, cuman anaknya aja yang emang milih-milih." Kata Sagara.

Zero yang melihat kelakuan temannya itu merasa muak, laki-laki itu segera memasangkan wajah datar tanpa ekspresi lagi, di saat semuanya tertawa.

"Sinting semua, ketua nya juga." Kata Zero dengan wajah datarnya.

**

Naura sedang berada dikamarnya perempuan itu sedang bermain ponselnya sambil melihat postingan Instragram milik Zero. Dia sangat senang sekali dengan ini.

"Gimana ya kalau gue di sukai balik sama Zero, bakal sebahagia apa gue?" Monolognya sambil terus melihat poto Zero yang ada di room Instragramnya.

"Semesta, izinkan gue buat sama laki-laki ini?" Katanya. "Jaga dia buat gue semesta. Jika tidak sekarang bersama, satukan di titik takdir yang baik menurutmu semesta." Lanjutnya dengan begitu angkuh.

ZERO ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang