3. ABOUT YOU

24 2 0
                                    

Hai gais.

Semoga kalian suka, Aamiin.

3. ABOUT YOU

-

Naura sedang berdiri di depan rumahnya. Perempuan itu sedang menunggu kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Sejak tadi, Naura menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada kendaraan yang lewat padahal ini sudah mau menunjukkan pukul tujuh.

"Bisa telat gue." Kata Naura nada kesal.

Dan tak lama, suara motor besar terdengar di telinga Naura. Membuat perempuan itu menoleh ke arah motor itu, lalu motor itu sampai di depan Naura. Zero laki-laki itu membuka kaca helm full face nya, "bareng gue aja." Ajak Zero pada Naura. Laki-laki itu memakai seragam putih abu-abu juga jaket LEVIX. Tanpa pikir panjang, Naura segera mengangguk dan Zero pun memberikan helm pada Naura. Lalu dia naik ke atas motornya.

Sekarang Naura di bonceng oleh Zero. Keduanya tampak sama-sama senang. Berangkat sekolah hari ini adalah yang di inginkan oleh Naura. "Nau, ini pertama kali gue bonceng lo ke sekolah." Kata Zero. Lalu Naura mengangguk. "Iya, Ze. Gue seneng banget." Jawabnya dengan sumringah.

"Nau, kalau tiap hari gue jadi supir lo untuk ke sekolah, gue siap kok." Kata Zero.

"Maksudnya?" Jawab Naura.

"Ya, gue siap kalau harus boncengin lo tiap hari ke sekolah." Kata Zero lagi.

Naura di buat terbang oleh Zero. Laki-laki ini sangat manis padanya. Semoga, seterusnya dia tetap begini, ya, semesta.

Sampai di sekolah, gerbang SMA GRAFIK hampir saja di tutup tetapi dengan cepat Zero manarik pintu gerbangnya.

"Kalian berdua," sahut pak Yuwen kepala sekolah. Lalu Zero dan Naura segera menoleh ke arahnya.

"Berdiri dan hormat di depan tiang bendera. Ini sudah pukul berapa!" Tutur pak Yuwen.

Tanpa banyak berkata lagi, Naura dan Zero segera berjalan ke arah lapangan. Kini keduanya menyimpan tas di samping lapangan, lalu keduanya berdiri disana.

"Nau, gara-gara gue lo dihukum." Kata Zero.

"Lo nggak salah, emang kita yang telat." Jawab Naura.

Zero tersenyum. "Gue rela di hukum dan lama-lama disini, asal dengan lo, Nau." Tutur Zero.

Naura membulatkan matanya.

Dari lantai atas ada anggota LEVIX yang melihat keduanya sedang berdiri di lapangan.

"WOI ES BATU!" Teriak Randi.

Lalu Zero menoleh.

"KENAPA LO DIHUKUM, TELAT YA?" Sambung Revan.

Zero masih diam.

"KALAU DI HUKUMNYA SAMA AYANG PASTI SEMANGAT, YA. RO WKWK." Timpal Sagara.

"Apapun asal sama ayang pasti semangat, haha." Celetuk Alengka.

"Yoai." Imbuh Andre.

"Si ketos kemana?" Tanya Randi.

"Yaelah kayak nggak tau aja, dia tuh manusia paling sok sibuk." Kata Andre.

"KALIAN SEMUA!!" Teriak pak Yuwen dari bawah.

MAMPUS!!

"Anjir cok kepsek killer, kabur-kabur." Ajak Sagara.

"TURUN." Titah pak Yuwen.

Mereka semua membulatkan matanya. Dan menuruni anak tangga untuk turun.

"Siapa suruh di jam belajar ini kalian keluar kelas dan teriak-teriak kayak gitu?" Kata pak Yuwen.

ZERO ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang