18. HARI MENYENANGKAN

31 3 0
                                    

Hallo all

Semoga kalian suka, Aamiin.

18. HARI MENYENANGKAN

-

Zero dan Naura sedang berada di sebuah kafe yang dulu mereka kunjungi. Keduanya tengah asik mengobrol, Zero tampak begitu sangat bahagia begitupun Naura.

"Aku seneng banget bisa ada di dekat kamu lagi, Nau." Kata Zero sambil memandang Naura.

"Aku juga senang banget bisa sama kamu lagi." Jawab Naura dengan sumringah.

Zero tersenyum.

"Mumpung kamu lagi di Jakarta, aku pengen habisin waktu aku sama kamu hari ini." Kata Zero.

"Boleh, habis ini mau kemana?" Tanya Naura.

"Ke tempat yang indah," jawab Zero.

"Dimana?" Tanya Naura lagi.

"Nanti aku kasih tau," jawab Zero

Naura mengangguk. Lalu dia menyuapkan makanan ke mulutnya.

Zero tertawa kecil melihat tingkah makan Naura, tangan laki-laki itu tergerak untuk menghapus makanan yang ada di ujung mulutnya.

"Makan pelan-pelan biar nggak berantakan." Kata Zero.

"Hehe, sorry," kata Naura.

"Lucu," jawab Zero.

Keduanya benar-benar asik benar-benar bahagia.

"Besok aku balik ke Jogjakarta," kata Naura.

Zero segera menyimpan sendok yang ada di tangannya. Baru saja menikmati hari senang dia harus merasakan rasa sepi lagi?

Zero mengangguk. "Aku antarin sekalian ketemu sama calon mertua," tutur Zero.

"Emang yakin Ayah restui kita?" Tanya Naura.

"Pasti lah, secarakan aku ini anak baik-baik nggak pernah nyakitin kamu. Aku tulus sama kamu, pasti Ayah bakal suka." Tutur Zero dengan senyuman manisannya.

Naura tertawa, "pede banget jadi manusia!" Katanya.

"Fakta kan?" Jawab Zero, "aku juga ganteng." Lanjutnya begitu narsis.

"Iya deh iya." Jawab Naura.

Keduanya tertawa.

***

Sekarang Zero dan Naura sudah berada di taman indah yang sejak dulu mereka kunjungi juga. Zero benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama perempuan ini.

Zero mengajak Naura untuk duduk di kursi besi yang ada disana. Zero sudah membawa satu tangkai bunga mawar putih juga eskrim di tangannya.

"Bunga cantik untuk manusia yang cantik juga." Kata Zero sambil menyondorkan bunga mawar itu.

Naura tersenyum lalu dia menerima bunga itu.

"Kenapa kamu selalu romantis sama aku?" Tanya Naura.

"Karena kamu itu spesial," jawab Zero.

"Spesial dimana?" Tanya Naura.

"Di hati aku juga di hidup aku." Jawab Zero.

Naura terdiam.

"Nau, kalau seandainya semesta nggak mempertemukan kita, kamu bakal sama siapa?" Tanya Zero.

Naura terdiam dan tampak berfikir.

"Nggak tau, karena aku nggak pernah tau siapa orang yang bakal menemani aku," jawab Naura.

Zero tersenyum.

ZERO ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang