Hai
Semoga kalian suka, Aamiin.
16. KEMBALI
-
Semua anggota LEVIX sudah berada di Jogjakarta. Mereka sudah menyusul sejak tadi pagi kesana, hari ini Naura sudah bisa pulang dari rumah sakit.
Sejak kemarin malam, Zero menemani Naura di depan ruangannya.
"Zero, terimakasih ya. Udah mau mencintai perempuan kayak aku," kata Naura tiba-tiba.
Zero tersenyum. "Gue beruntung bisa singgah di hati lo, Nau kalau boleh gue ingin serius sama lo." Kata Zero tiba-tiba.
Naura membulatkan matanya.
"Nikah aja nikah bro," kata Randi mendukung.
"Nah gue setuju," timpal Sagara menyetujui ucapan Randi.
Zero dan Naura hanya terdiam dengan ucapan teman-temannya itu.
"Naura cantik, lo juga ganteng. Cinta udah setara, cocok lucu. Nungguin apa lagi?" Kata Alengka mendukung.
"Belum cukup umur." Jawab Zero.
"Tahun depan juga lulus. Nanti setelah lulus lo nikahin dia deh, kalau nggak buat gue aja," kata Dirgan.
"Awas di bogem lo sama es batu," kata Revan.
Andre masih terdiam. Dia memikirkan perasaan Putri yang menyukai Zero. Bagaimana jika laki-laki itu benar ingin menikah dengan Naura.
"Nunggu restu dari semesta dan Mama Papa dulu." Jawab Naura.
Zero mengangguk setuju.
"Tenang aja, gue bakal jadi orang yang selalu mencintai lo." Tutur Zero dengan yakin.
Mereka semua hanya diam dengan ucapan Zero, sepertinya dia tidak main-main dengan ucapannya.
"Oiya, kronologi lo masuk rumah sakit kenapa?" Tanya Randi.
"Jatuh dari motor kemarin," jawab Naura dengan santai.
"Anjir! Fiks lo berdua jodoh!" Celetuk Revan.
Naura bingung. "Kenapa?" Tanyanya.
"Kemarin Zero juga kecelakaan," kata Andre yang akhirnya berbicara.
"Serius?" Tanya Naura dengan nada khawatir.
Zero mengangguk, "nggak papa ko." Katanya.
Naura mengerutkan keningnya, kemarin dia mengancam Zero jika dia menghubunginya maka nomor Zero akan dia blok. Dan ternyata itu Zero baru saja mengalami kecelakaan?
"Aku nggak baik buat kamu," kata Naura.
"Why?" Tanya Zero.
"Kemarin aku malah senang-senang sama Langit padahal kamu baru aja kena musibah." Kata Naura dengan nada khawatir.
Zero tersenyum, "gue juga senang kalau lo senang." Katanya.
Naura terdiam.
"Gue pernah bilang ke lo kalau lo senang hati gue juga ikut senang, meski senang lo nggak bersama gue," lanjutnya.
"Bucin bucin!" Kata Randi.
"Oiya lo tau nggak kemarin-kemarin pas lo ngilang dia gimana?" Tanya Sagara pada Naura.
Lalu Naura menoleh ke arah Sagara dan menaikan alisnya.
"Dia kayak manusia paling galau sedunia. Jajan nggak di makan, terus pas di suruh jelasin materi malah bengong di depan, haha." Jelas Sagara pada Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO ERLANGGA
Teen Fictionkeindahan itu rupa-rupa, yaa? pantai, gunung, langit, dan dia.