7. ZERO NAURA DAN MALIOBORO

36 3 0
                                    

Alowww

Semoga kalian suka, Aamiin.

7. ZERO NAURA DAN MALIOBORO

-

Zero dan Naura sudah berada di Malioboro hari ini. Keduanya tampak begitu bahagia, keduanya sekarang sedang mengendarai sepeda. Naura yang di bonceng oleh Zero tersenyum bahagia, begitupun dengan Zero. Laki-laki itu, tampak begitu sangat bahagia.

"Nau, gue seneng banget." Kata Zero sambil mengoes sepedanya.

"Sama, Ze. Gue juga seneng banget," balas Naura dengan senyuman yang manis.

Zero terus mengoes sepedanya di area Malioboro. Keduanya begitu menikmati kesenangan ini, lalu Zero tiba-tiba saja mengehentikan sepedanya. Dan dia segera mengeluarkan earphone dan memasangkan ke telinga Naura. Dan yang satunya ia pasangkan di telinga dirinya.

Do you thik i have forgotten
About you....

Lagu About you terus mengalun di telinga keduanya. Dan keduanya segera melanjutkan perjalanan sepedanya di Malioboro.

"Malioboro, lo menjadi saksi kalau cewek gue yang ini cantik banget. Lo juga menjadi saksi kalau gue bahagia banget sama dia. Semesta gue ingin dengan perempuan ini selamanya." Tutur Zero sambil mengoes sepedanya dan earphone yang masih terpasang di telinganya.

Naura hanya diam. Hati Naura begitu senang semesta semoga mentakdirkan, ya?

Lalu Zero menepikan sepedanya. Dan keduanya turun dari sepedanya, lalu mereka duduk di kursi besi yang ada di Malioboro. Zero segera menatap Naura.

"Nau," sahut Zero.

Naura menoleh.

"Gue ingin mengetahui komponen apa saja yang dipakai semesta untuk menciptakan lo. Gue ingin mengetahui apa yang membuat senyuman lo begitu manis, mata lo yang begitu teduh, dan suara lo yang begitu menyenangkan." Tutur Zero sambil menatap mata Naura.

Naura sungguh tertegun dengan kata-kata laki-laki ini. Mengapa ya Zero selalu saja membuatnya jatuh cinta untuk kesian kalinya? Semesta rasanya Naura ingin sekali cepat-cepat di persatukan dengan laki-laki ini, dan di takdirkan dengan laki-laki ini.

"Di antara keriuahan Bumi karena kehadiran lo terimakasih, semesta. Terimakasih sudah menghadirkan keindahan yang lebih indah dari rupa-rupa warna dunia." Lanjut Zero.

Naura masih terdiam. Jika Zero sudah berkata mengapa dirinya yang mendadak seperti bisu?

"Dan di antara keriuahan Bumi, izinkan gue untuk mengagumi lo lebih lama." Kata Zero disertai senyuman yang begitu tulus. Sangat tulus.
"Pada diri lo, bentuk paling sempurna." Lanjut Zero.

Naura masih terdiam. Laki-laki ini benar-benar tulus mencintai dirinya, bahkan mereka tidak mempunyai status apapun. Tetapi Zero benar-benar membuktikan perkataannya jika dia ingin menjaga hatinya hanya untuk Naura.

"Nau, gue nggak peduli mau secantik apa perempuan diluar sana, gue juga nggak peduli seberapa banyak perempuan yang menyukai gue." Tutur Zero, "lo harus ingat, Nau. Kalau hati gue tujuannya hanya untuk lo, kalau lo nggak percaya, supaya semesta aja yang menjadi saksi." Lanjutnya.

Senyum manis seketika terbit di bibir Naura. Perempuan itu terharu dengan laki-laki ini. "Zero, nikahin gue sekarang aja. Gue siap kok," kata Naura.

Zero tersenyum. "Belum cukup umur, Nau. Tunggu aja gue bakal buktiin kalau lo akan menjadi milik gue selamanya." Kata Zero.

"Gue percaya takdir." Ucap Naura.

"Nau, terimakasih." Kata Zero.

"For?" Jawab Naura.

ZERO ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang