Chapter 33

240 16 11
                                    

Sebelum mulai Jangan lupa Baca basmalah

بسم الله الرحمن الرحيم

°°°

ااَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ.

Jangan lupa vote and komen 💙

Happy Reading 📖

Jangan pikirkan perkataan orang-orang, ingatlah yang aku katakan, aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku

-Ali Azhar Al Ghifari-

*****

Malam sudah tiba dan Ali masih sibuk dengan laptop di depannya. Aisyah yang hanya diam saja merasa bosan, karena biasanya di jam segini sebelum menjelang tidur mereka akan bercerita dan bercanda bersama. Berbeda dengan hari ini yang terlihat Ali malah sibuk dari tadi setelah pulang dari kajian.

"Huhhhh ... " sudah kesekian kalinya Aisyah menghela napas dan membuangnya begitu saja. Ali yang menyadari itu segera menutup laptop nya dan menghadap istrinya yang terlihat murung. Walaupun seperti itu selalu tetap cantik dimatanya. "Kenapa sayang?" tanya Ali menatap Aisyah tersenyum.

Bukannya menjawab Aisyah malah berbalik membelakangi Ali. Tidak menyerah Ali mendekat duduk di samping istrinya. "Kenapa?"

"Gak pa-pa." jawab Aisyah seadanya.

"Maaf sayang tadi aku lagi banyak urusan di pesantren. Itupun mendadak bangat setelah pulang kajian, makanya selalu di depan laptop terus."

Mendengar kata kajian Aisyah jadi teringat dengan pujian ibu-ibu di pengajian tadi dan kembali mengingat Ibu-ibu yang ingin menjodohkan putrinya. Padahal ibu-ibu itu sudah meminta maaf, tapi tetap saja ke cemburunya belum reda. Aisyah menoleh menatap ke arah suaminya dan memperhatikan setiap sudut wajah suaminya. "Kenapa ganteng bangat sih," cemberut Aisyah tidak suka.

"Kenapa sayang, gak boleh aku ganteng?" tanya Ali bingung.

"Gara-gara kakak ganteng banyak yang suka sama kakak, apalagi ibu-ibu di pengajian tadi sangat memuji-muji kakak dan menjodohkannya dengan putrinya." ucap Aisyah menunjukkan wajah tidak suka nya.

Mendengar nada bicara istrinya yang terlihat cemburu membuat Ali senyum-senyum sendiri. Ali menarik Aisyah ke dalam pelukannya, "Kamu tahu? Aku senang bangat lihat kamu cemburu seperti ini. Dan jangan pikirkan itu lagi, seperti katamu aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku. Tidak ada yang bisa memisahkan kita." ucap Ali dalam pelukannya.


•••••


"Masak apa nih, wangi bangat ... " ucap Ali menghampiri Aisyah yang sedang sibuk dengan alat tempur dapur di depannya.

"Kak mending diam di meja makan, dari pada ganggu Ais dan malah buat berantakan," tegur Aisyah sebelum suaminya melakukan hal yang biasa ia lakukan. Merasa tidak peduli, Ali mendekat dan mencium sekilas pipi kanan Aisyah lalu pergi menuju meja makan.

Setelah semua masakan selesai, Aisyah menghidangkan satu persatu masakannya di meja makan dan mengambil piring mengisinya untuk Ali. "Makasih sayang," ucap Aku menerima piringnya.

Kamu Pilihanku [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang