HAPPY READING ALL
"Jika dia milikmu, maka aku apa?"
°°Asava Laurentica°°~||~•'•'•|•~||~|~||~|~|'
Hari ini kelas XI tengah mendalami perannya sebagai pelajar, 3 minggu lagi mereka melaksanakan tes. Hari ini, kelas XI MIPA 2 akan menjalani ulangan fisika.
Bukannya belajar, Asa malah bertarung dengan pikiran nya. Ravin dan Lava belum berangkat, padahal 10 menit lagi sudah masuk.
Di tengah pikirannya, Vana membuat Asa menoleh dan berhenti bertarung dengan pikiran nya.
"Asa, lo paham nggak tentang materi yang ini?" tanya Vana sambil menepuk pundak Asa.
"H-hah? Apa?" balas Asa terputus putus karena kaget
"Lo paham sama materi ini?" tanya Vana ulang
"Gue paham kok, kenapa?"
"Ajarin dong, eh lo nggak belajar apa? Jam pertama ulangan fisika loh, lo udah tau kah sama soalnya jadi nggak belajar?" kepo Vana
"Sini gue ajarin" balas Asa tanpa membalas perkataan Vana selebihnya
~~~~~
"Siapkan selembar kertas diatas meja. Soal pilihan ganda berjumlah 20 dengan 5 soal essay. Jangan ada yang menyontek"
"Kalian akan naik kelas XII, dan harus tau tugas kalian. Perbagus lah nilai kalian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Selamat mengerjakan semoga sukses" jelas Bu Vita panjang lebar
"Baik bu" jawab mereka serempak
Di menit menit terakhir, mereka tampak bingung. Mungkin saja soal essay kali ini lebih sulit dibandingkan biasanya.
Lebih tepatnya Ravin, yang sedang bekerja sama dengan otaknya untuk mengerjakan soal terakhir. Bukannya menemukan jawaban, ia malah ingin bertanya dengan Lava.
Tapi sepertinya, saat ini Lava sedang tidak mau usik. Karena ia menelungkup kan wajahnya kedalam kedua lipatan tangan nya diatas meja.
Ravin tau kalau Lava sudah selesai mengerjakan ulangan tersebut 10 menit lebih awal darinya. Mau tidak mau, Ravin harus berpikir sendiri.
Entahlah, mungkin Ravin tidak mau bertanya dengan Asa yang duduk di depannya.
"2 menit lagi anak anak, yang sudah selesai bisa dikumpulkan di meja ibu" ucap Bu Vita
"Baik bu" jawab para siswa XI MIPA 2
*Tau ah, gue nggak tau caranya. Yang penting udah gue kerjain, terserah mau bener atau nggak. Gue nggak peduli, toh juga gue tetep dibandingin sama Revan* batin Ravin
Satu persatu dari mereka pun mengumpulkan hasil jawaban mereka ke meja Bu Vita. Lalu bel istirahat berbunyi, jam pelajaran fisika sudah berakhir. Lalu Bu Vita berpamitan dan pergi keluar kelas.
~~~~~
"Asa, gue perlu jawaban lo. Lo belum jawab pertanyaan yang gue tanya ke lo waktu itu, juga kemaren. Dan yang sekarang lo juga belum jawab, kapan lo mau jawab?" Tanya Ravin to the point
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINSA
Teen FictionTempat dimana seorang laki laki yang di cap berandalan, sekaligus anak dari pemilik sekolah tersebut singgah. Laki laki yang tidak pernah menaati peraturan di sekolah. Ia selalu menganggap bahwa dirinya bebas melakukan apapun tanpa khawatir terken...