"27"

62 3 0
                                    

Dengan air mata yang terus saja menetes di iri dengan derasnya air hujan,Azwa terus berjalan tanpa arah dengan suasana hati yang tidak baik, tapi tiba-tiba saja ia merasakan perutnya yang begitu sakit pandangannya pun seketika menjadi gelap tubuhnya pun  jatuh ke atas aspal.

Sementara Arka terus saja memanggil nama Azwa, di balik derasnya hujan.

" Azwa, Kamu di mana, kita pulang sayang, aku bakal jelasin semuanya ini semua enggak kayak yang kamu pikir6 " dengan tetesan air matanya, bersama dengan derasnya hujan.

Tiba-tiba saja ia tersandung pada sesuatu, saat ia melihat ke bawah ia melihat tubuh seorang wanita yang tergeletak di atas aspal, dengan wajah panik Arka, pun terus mundur, saat ia melihat dengan lebih seksama lagi ia melihat baju dan jilbab yang di pakai seperti baju dan jilbab yang di pakai oleh Azwa tadi.

Saat mengenali bahwa wanita yang tergeletak di atas aspal, adalah istrinya sendiri Arka pun buru-buru menghampiri tubuh Azwa yang tergeletak di atas aspal.

Sambil menepuk-nepuk pipi Azwa, Arka pun berusaha untuk menyadarkan Azwa, " sayang hey buka mata kamu, Jangan tinggalin aku  "

Arka pun langsung mengakat tubuh Azwa, dan berusaha untuk menaruh ke punggungnya.

" Sabar ya  sayang aku bakal bawa kamu ke rumah sakit sekarang " di bawah derasnya hujan Azka berlari di bawah derasnya hujan.

Setelah beberapa saat Arka, berlari di bawah guyuran hujan Arka pun sampai di rumah sakit, " dokter suster tolong istri saya "

Suster buru-buru menaruh tubuh Azwa, di atas banker rumah sakit dan mendorongnya masuk kedalam ruangan UGD.

" Maaf pak tolong tunggu di luar dulu"

" Tapi istri saya dok "dengan wajahnya yang begitu panik

" Bapak, tenang dulu kami akan berusaha sebaik mungkin untuk istri bapak  "

" Tolong ya , dok selamatin istri saya ya " sambil memegang tangan dokter.

Dokter pun melepaskan genggaman tangan Arka, dan ia langsung buru-buru masuk ke dalam ruangan dan saat ini dokter sedang memeriksa keadaan Azwa, sementara di luar ruangan Arka terus saja mondar mandir di depan pintu ruangan tempat Azwa di periksa.

" Tolong Azwa jangan tinggalkan aku " tubuh Arka pun luruh ke Lantai dengan tubuh yang bersandar di tembok, dengan tangan yang memegang kepalanya.

Setelah beberapa saat Tiba-tiba terdengar suara pintu ruangan yang terbuka Arka pun buru-buru beranjak bangun dari duduknya, " dok gimana keadaan, istri saya "

" Mari ikut keruangan saya "

Arka pun mengikuti dokter masuk kedalam ruangannya, setelah sampai dan duduk di bangku yang sudah di sediakan, dokter pun mulai menjelaskan tentang keadaan Azwa.

" Istri bapak tidak apa-apa, hanya terlalu setres saja , yang mengakibatkan keram di perutnya, apalagi dalam keadaan istri bapak yang sedang mengandung, dan bapak tenang saja setelah bangun dari pingsannya keadaan istri bapak sudah membaik "

Wajah Arka yang terlihat tegang dan panik tadi ,kini pun sudah berubah menjadi lebih tenang" terimakasih dok " sambil menjabat tangan dokternya dengan kuat.

" Sama-sama pak, ini sudah tugas saya menjadi seorang dokter "

Arka masih saja terus menjabat tangan dokter tersebut, dengan senyuman yang tidak pudar-pudar dari wajannya.

" Maaf pak tolong tangan saya "

" Hehe maaf ya, dokter saya terlalu bahagia, ya sudah kalok begitu saya duluan ya dok mau ngeliat keadaan istri saya "

 MARRIED WITH CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang