🎀 13 ~ Awkward Moment 🎀

8.2K 471 146
                                    

Happy for 46K viewers 🎉
Thank you all 🫶🏻❤️

There are six rules Athala and Briana should do for today:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

There are six rules Athala and Briana should do for today:

1. Mereka harus selalu berpegangan tangan.
2. Briana harus mengizinkan Athala merangkul pinggang atau pundaknya saat mereka bertemu tamu penting.
3. Athala akan selalu mengecup pipi atau kening Briana ketika mereka berinteraksi dengan keluarga Gautama.
4. Mereka harus berdiri berdampingan dan tidak boleh berjauhan.
5. Briana harus memanggil Athala dengan sebutan Mas, lalu Athala akan memanggil Briana dengan sebutan Sayang atau Istriku.
6. Saat sesi makan bersama, Briana harus sesekali menyuapi Athala di depan keluarga mereka.

Argghhh... sumpah ya, rasanya Briana ingin membalik bumi beserta seluruh isinya saja kalau begini. Bayangkan, bagaimana mungkin ia harus bersikap biasa-biasa saja kalau skinship mereka musti seintens itu?

Momen wleowleo mereka kemarin saja masih terbayang-bayang di otak Briana, masa dirinya harus menambah penderitaan lagi hari ini? Briana jadi curiga, apa Athala sengaja melakukan ini untuk menyiksa dan mengerjainya? Jika iya, berarti benar dugaan Briana kalau Athala adalah seorang suami psycho dan juga mesum.

"Ingat baik-baik, kita suami istri di dalam sana. Kamu tau 'kan apa yang harus kamu lakukan?" Suara menjengkelkan Athala kembali terdengar saat mobil mereka memasuki gerbang utama rumah keluarga Gautama.

Mereka sudah sampai.

Briana mendengkus. "Nggak usah kamu ingetin juga semua orang udah tahu kali kita ini suami-istri."

Jawaban sinis itu membuat Athala melirik singkat Briana sementara dirinya memarkir di halaman rumah keluarganya yang cukup luas untuk ukuran rumah di pertengahan kota.

Well, rumah dua lantai milik keluarga Gautama ini merupakan tempat tinggal Athala dulu saat dirinya belum menikah dan belum mempunyai tempat tinggal sendiri. Rumah itu bergaya neoclasiccal dengan dominasi warna putih krem serta halaman yang sebagian besarnya tertutup paving block dan rerumputan Jepang sejauh mata memandang.

Jika dibandingkan dengan rumah keluarga Wiratmaja yang memiliki ukuran bak istana, tentu rumah keluarga Gautama jauh lebih sederhana. Kendati begitu, kesan megah nan estetik tetap terasa lantaran rumah ini memiliki taman kecil yang ditumbuhi pepohonan palem, beserta hiasan air mancur yang dibangun di bagian tengah-tengah halaman.

 Kendati begitu, kesan megah nan estetik tetap terasa lantaran rumah ini memiliki taman kecil yang ditumbuhi pepohonan palem, beserta hiasan air mancur yang dibangun di bagian tengah-tengah halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet RomanShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang