(Romantic - Comedy)
Karena perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah, Briana Aulia Wiratmaja jadi membenci Athala Kavi Gautama yang menjadi suaminya selama hampir dua tahun terakhir. Bri, begitulah perempuan itu biasa dipanggil, merasa hidupnya begit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear My Bree
I know it's hard for us. But, as far as you know, we've made a choice. Maybe it's not good, not really much. I know this will make our heart full broken. Despite all, what we decided brought us here, where we are now. You're married and I chase my dream.
So just remember me with your smile and laughter, for thats how I'll remember you. If you can only remember me in sadness and tears, then dont remember me at all. I'm so sorry, I Justcan't imagine you're crying alone without me. Without my hands to wipe your tears on your pretty face and hold your lovely shoulder.
You know I love you and I'll always do. So, I hope youre incredibly happy on your wedding day.
Happy wedding, My Bree.
With love,
Tristan Naratama
Perempuan yang mengenakan gaun pengantin putih itu berdiri di balkon, meremas kertas surat yang baru selesai ia baca sementara botol wine di tangan langsung ia tenggak begitu saja.
Berbagai macam umpatan serta sumpah serapah terus tersemat di bibir ranumnya yang berpoles lipstik merah menyala.
Takdir macam apa ini?
Kenapa Tuhan memberinya takdir sejahat ini?
Kenapa ia harus mencintai seseorang jika mereka tidak bisa bersama?
Kenapa ia harus merasakan hal menyakitkan ini hanya karena ia tak berdaya?
Argghhh ....
Rasanya perempuan itu ingin sekali menjerit sekencang-kencangnya, kemudian melompat dari atas gedung berlantai 25 ini ke bawah sana saking merasa marah dan kecewa.
Namun, jelas hal itu takkan ia lakukan, sebab ada banyak wartawan di bawah sana yang siap menjadikannya santapan berita utama, lagipula ia juga masih takut untuk merasakan sakitnya meregang nyawa.
Maka yang bisa dilakukan perempuan itu sekarang hanyalah mengabsen sederet kata makian dan sumpah serapah, sembari menenggak sebotol minuman keras diiringi air mata berderai.
Konyol memang.
Suara pintu di ruangan itu tiba-tiba terdengar dibuka seseorang. Perempuan dengan gaun pengantin itu bergeming, tak mau repot-repot berbalik ataupun sekadar memberi atensi.
"Astaga, Briana! LO UDAH GILA, YA!" seru sosok yang baru saja masuk itu, memelototi sang kakak yang ternyata sedang asyik mabuk-mabukkan di pinggir balkon, bukannya malah berada di pelaminan.
