Beberapa jam after The Wedding Day,
Briana mengerjap-ngerjapkan mata ketika kesadaran perlahan mulai mengisi otaknya. Sekujur tubuh perempuan itu terasa kaku dan lemas, kepalanya juga pusing dan ada rasa berdenyut aneh yang membuat Briana meringis waktu ia mencoba untuk menegakkan badan.
"You wake up?" Suara berat itu menghentikan gerakan Briana di atas tempat tidur.
Perempuan itu sontak menoleh dan langsung mengembuskan napas kaget mendapati sosok Athala sedang duduk di sofa yang berada di seberang tempat tidur, mengawasinya.
"Kenapa aku ada ... di sini?" tanya Briana was-was. Kedua matanya menyipit memerhatikan Athala sedang memandanginya lekat, sementara buku yang sejak tadi dipegangi laki-laki itu diletakkan di pangkuan.
Briana tak ingin menebak, tapi ia penasaran apakah Athala sejak tadi menunggunya tidur sambil membaca buku. Like seriously? Laki-laki itu nggak punya kerjaan lain kah? Atau ini adalah kebiasaan anehnya yang patut Briana waspadai?
"Don't you remember about what happened?" Laki-laki itu kemudian bertanya balik. Ada kesan sinis dari nada suaranya yang terdengar.
Briana menggeleng. Jujur, kepalanya masih pusing sekali untuk diajak berpikir. Namun, perempuan itu tiba-tiba terdiam tatkala mendapati dirinya ternyata masih mengenakan gaun pengantin yang menyesakkan itu.
Fuck.
Dan secara ajaib, potongan-potongan memori yang terasa samar mulai memenuhi otak Briana bagai kepingan puzzle.
Ya, Briana ingat. Tadi pagi ia dan Athala melangsungkan akad pernikahan yang dilanjutkan dengan pesta resepsi. Kemudian Jihan—managernya—datang membawakan surat berisi salam perpisahan beserta kado pernikahan yang dititipkan Tristan untuknya.
Briana yang galau lantas memutuskan untuk menghilang sejenak dari pesta sambil menenggak wine yang memang sengaja perempuan itu bawa diam-diam untuk melepas stres. Lalu, Brama muncul dan mengomelinya karena nekat mabuk-mabukan saat resepsi sedang berlangsung.
Namun setelah itu, semua terasa kabur, meski Briana masih ingat waktu Brian jahanam menggeplak kepalanya saat ia sedang menangis.
"So, you still don't remember? Atau perlu saya jelaskan detail bagaimana kronologinya biar kamu ingat?" Athala kembali bertanya. Menatap Briana kian lekat dari balik kacamata baca yang bertengger manis di hidung mancungnya.
Menggigit bibir, Briana terus mencoba menggali ingatan. Dari nada bicara Athala yang sinis, Briana tahu pasti ada yang ia lewatkan. Namun entah mengapa rasanya sulit, kepala perempuan itu malah bertambah pusing.
"Bibir saya sampe sariawan gara-gara kamu."
Kalimat itu secara otomatis membuat alis Briana berkerut dalam. Sariawan? Maksudnya apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet RomanShit
Dragoste(Romantic - Comedy) Karena perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah, Briana Aulia Wiratmaja jadi membenci Athala Kavi Gautama yang menjadi suaminya selama hampir dua tahun terakhir. Bri, begitulah perempuan itu biasa dipanggil, merasa hidupnya begit...