🎀 18 ~ Dead Meat 🎀

8K 563 105
                                    

Perjalanan membawa pulang Briana ke rumah dalam keadaan mabuk ternyata cukup merepotkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perjalanan membawa pulang Briana ke rumah dalam keadaan mabuk ternyata cukup merepotkan. Bagaimana tidak? Briana tiba-tiba meminta berhenti di pertengahan jalan karena sibuk ingin melihat balon sky dancer di depan sebuah restoran yang tak sengaja mereka lewati.

Dengan terpaksa Athala pun menuruti keinginan Briana tersebut. Namun, laki-laki itu menyesal setelahnya lantaran Briana tanpa diduga mengajak balon berbentuk seorang pria dengan baju koki itu berdansa selayaknya manusia dan mengakhirinya dengan memberikan ciuman bertubi-tubi ke wajah si balon.

Oh, dan bukan itu saja yang membuat Athala serasa ingin menghilang dari muka bumi ini. Briana juga dengan tanpa dosa merengek meminta Athala untuk membawa balon itu pulang atau perempuan itu mengancam akan tidur di depan restoran lantaran tidak ingin dipisahkan dari balon sialan itu.

"Bri, kamu udah gila? Ayo, kita pulang sekarang!"

"Nggak mau! Aku nggak mau pulang sebelum kamu ajak dia juga!" Briana menunjuk balon yang tangannya melambai-lambai seperti boti itu, sambil merengek-rengek layaknya bocah tantrum yang memaksa dibelikan mainan.

"Bri, itu nggak dijual dan nggak bisa kita bawa pulang seenaknya!"

"Nggak mau! Pokoknya aku mau dia! Jangan berani-berani kamu pisahin kami berdua!" Briana memeluk balon itu erat-erat, bahkan rengekannya kini sudah menjadi tangis keras.

Ya Tuhan, dosa apa yang telah diperbuat Athala di masa lalu sampai-sampai ia harus menikahi perempuan dengan spek ODGJ begini?

Sungguh, Athala stres sekali menghadapi kelakuan Briana jika sedang mabuk. Tak terhitung berapa kali Athala kemudian meminta maaf pada si pemilik restoran karena merasa malu dan tidak enak. Untung saja pengunjung restoran saat itu sedang sepi, jadi mungkin cukup aman dari orang yang iseng akan merekam serta memfoto Briana diam-diam.

Memang alkohol adalah musuh terbesar Briana. Perempuan itu kalau sedang mabuk kegilaannya bisa benar-benar di luar nalar.

Akhirnya karena sulit untuk dibujuk, Athala pun memilih bernegosiasi dengan si pemilik restoran untuk membeli balon tersebut. Dan untungnya si pemilik mengizinkan meski harga yang ia tawarkan pada Athala cukup membuat ludah laki-laki itu tertelan getir di kerongkongan. Well, Athala tidak tahu pasti berapa harga balon sky dancer yang dijual di pasaran. Namun, laki-laki itu cukup terkejut ketika pria pemilik restoran itu meminta dibeli seharga ponsel pintar canggih keluaran terbaru.

Briana sialan!

Malam itu Athala jadi terpaksa menguras isi debitnya hanya untuk membeli satu buah balon tak berguna.

Di sepanjang perjalanan yang tersisa, Athala kira Briana tidak akan kembali berulah. Namun, Athala jelas salah besar. Bukan Briana namanya kalau mabuk tidak meninggalkan banyak kenangan berkesan. Perempuan itu tiba-tiba saja mengeluh mual dan ingin muntah.

"Aku udah nggak tahan. Plis, aku mau muntah," erang Briana seraya menutup mulut dengan kedua tangan.

"Bri, tahan dulu, Bri. Kita berenti di depan situ." Athala yang panik buru-buru menepi untuk menurunkan Briana karena di dalam mobil tak ada plastik kresek atau tempat untuk menampung muntahan. Namun, sebelum Athala sempat menginjak rem, Briana sudah lebih dulu memuntahkan isi perutnya hingga menyembur sampai ke kemeja dan celana Athala.

Sweet RomanShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang