🎀 14 ~ Play Pretend 🎀

7.5K 487 216
                                    

"Loh, Bri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh, Bri. Athala mana? Kok nggak keliatan dari tadi?" Yasmina tiba-tiba bertanya ketika dilihatnya tak ada lagi Athala yang berdiri di samping Briana.

Yang ditanya refleks menoleh. Baru tersadar kalau Athala memang belum kembali dari pamitnya sejak tadi. "Oh, tadi katanya mau terima telepon dulu, Bun." Beritahu Briana kemudian.

"Lama nggak, ya?" Yasmina menatap sang menantu lekat. "Soalnya acaranya udah mau dimulai. Dan Bunda mau minta Athala untuk kasih salam sambutan dulu sebagai perwakilan keluarga."

Briana menggeleng. Ia memang tidak tahu, atau kata yang lebih tepat adalah, tidak mau tahu berapa lama suaminya itu akan menelepon. Persetan!

Tanpa Athala, Briana jadi leluasa bergerak. Ia bisa menghampiri orang tuanya, menyapa Thalia dan suaminya, mengobrol dengan para tamu lain tanpa harus direpotkan dengan sandiwara ataupun kekangan dari laki-laki itu, terutama skinship-an gila yang menyebabkan jantung Briana berdesir aneh ketika melakukannya.

"Iki wis jam berapa, Yasmin? Mana putramu? Kita harus mulai acaranya sekarang." Tiba-tiba Oma Gendhis menyeruak di antara Briana dan Yasmina, bercakap menggunakan bahasa Indonesia campur bahasa jawa dengan logat kentalnya.

"Kata Briana, Athala lagi terima telepon, Bu," jelas Yasmina.

"Coba panggil dia sekarang. Thalia sama suaminya wis siap-siap di pelaminan. Ndak usah lama-lama kita mengulur waktu."

"Iya, Bu," sahut Yasmina sementara tatap Briana tertuju ke arah pelaminan dengan backdrop yang tampak cantik berlatar gypsum putih, dihiasi rangkaian bunga-bungaan segar bernuansa hijau-putih beserta dedaunan rimbun.

Thalia dan suaminya berdiri di sana, mengenakan setelan kebaya dan beskap berwarna senada dengan tema acara. Sepasang suami istri itu telah bersiap-siap untuk melakukan prosesi sungkeman sebagai ritual pertama yang harus dilakukan dari rangkaian acara hari ini.

Tamu-tamu juga sudah mulai terlihat mengisi penuh tiffany chair yang diikat selendang putih dengan masing-masing meja sebagai pemisah. Keluarga Briana duduk di deretan kursi paling depan. Brian tampak sedang memangku Bilqish dan tersenyum penuh ledekan ketika tatapnya bertemu dengan sang kakak. Mas Brama sepertinya tidak ikut. Mungkin kakak laki-lakinya itu sedang berada di luar kota atau luar negeri untuk mengurus bisnis perusahaan.

 Mungkin kakak laki-lakinya itu sedang berada di luar kota atau luar negeri untuk mengurus bisnis perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet RomanShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang