🎀 17 ~ Drunken Night 🎀

8.4K 532 137
                                    

Mobil Range Rover hitam itu membelah jalanan Jakarta dengan kecepatan di atas rata-rata seolah sedang diburu waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Range Rover hitam itu membelah jalanan Jakarta dengan kecepatan di atas rata-rata seolah sedang diburu waktu. Sesekali manik hitam sang pemilik mobil melirik jam digital beserta ponselnya yang tersanggah pada Phone holder.

Bibir laki-laki itu tak henti merutuk tatkala hampir separuh jalan yang ia lalui, justru kemacetan tiba-tiba saja menyambut.

"Fuck!" Sekali lagi umpatan lolos dari bibir Athala. Bahkan, di jam-jam seperti ini bisa-bisanya ia terjebak kemacetan Jakarta yang memuakkan.

Dengan tak sabar, tangan kiri Athala menggapai ponselnya yang berada di phone holder. Ia menekan kontak seseorang, lalu memasang airpods ke telinga.

"Halo, Nela?" sapa Athala ketika panggilannya telah tersambung. "Gimana kabar Briana? Apa dia masih sama Tristan?"

"Iya, Pak. Masih," sahut Nela di seberang telepon sementara suaranya teredam musik DJ yang berkumandang di latar belakang. "Bapak kemana? Kok belum muncul-muncul?"

"Kena macet, Nel. Please, kamu liat-liatin istri saya, ya? Jangan sampai dia ngelakuin tindakan yang aneh-aneh."

"Iya, Pak."

"Dan pastikan kamu awasi Tristan jangan sampai dia melakukan hal macam-macam sama istri saya."

"Siap, Pak."

Athala kemudian membuka aplikasi Google maps, memantau sampai mana titik kemacetan ini akan berakhir secara real time di aplikasi tersebut, dan beruntungnya tidak sampai dua kilometer lagi, kemacetan yang menjebak Athala sudah mulai terurai di depan sana.

Dengan napas terhela kasar, Athala pun menunggu di antara detak jantung yang bergemuruh tidak karuan. Perasaannya mendadak kalut membayangkan Briana sedang mabuk bersama laki-laki lain, apalagi laki-laki itu adalah Tristan, mantan kekasih yang sampai saat ini membuat Briana tidak bisa move on.

Bagaimana jika Briana membuat ulah? Bagaimana jika istrinya itu melakukan hal-hal impulsif seperti di hari pernikahan mereka waktu itu? Well, saat Briana yang sedang teler dan secara tak terduga mencium Athala sebegitu brutal hingga bibir laki-laki itu sariawan.

Tidak. Tidak. Athala tidak bisa membayangkannya. Istrinya itu jelas tidak boleh menyentuh laki-laki lain apalagi menciumnya sembarangan.

Ayolah, Athala itu bukannya merasa cemburu atau apa. Ia hanya tidak ingin sang istri membuat skandal baru yang bisa menghebohkan media. Tahu sendiri 'kan bagaimana kejamnya jari-jari netijen di sosial media kepada seorang publik figur yang terlibat skandal. Bisa-bisa karir Briana terancam kalau ia tidak berusaha mencegah.

Lagipula, Athala juga sadar diri. Ia tidak berhak merasa cemburu meskipun Briana adalah istrinya. Mengingat apa yang Athala lakukan di belakang, lalu motif terselubung yang selama ini ia sembunyikan hingga membuat Briana terpaksa menikah dengannya.

Sweet RomanShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang