~20 : Rencana Dan Cerita

171 39 12
                                    

Setelah selesai mengobrol dengan Gempa dan pacarnya, [name] langsung menuju ke lantai atas untuk bersiap-siap.

[Name] berjalan ke arah lemari besar yang ada di dalam kamarnya. Lemari itu dibuka perlahan.

"Nggakpapa, kan? Aku mau berpenampilan baru hari ini." Ucapnya sambil melihat-lihat pakaian yang ada di dalam lemari besar itu.

Lama berfikir, tangannya lantas mengambil sebuah gaun berwarna [F /C] yang sedikit panjang dan bisa menutup seluruh tubuhnya hingga ke kaki.

Ia kemudian mengganti pakaiannya di dalam kamar mandi. Setelah selesai, [name] keluar dari kamar mandi dan kembali bersiap. Memakai hijab danlain-lain.

Beberapa menit kemudian, wanita itu akhirnya selesai mencantikkan dirinya.

[Name] memandang pantulan wajahnya di cermin. "Cantik."

Ia kemudian mengambil ponselnya untuk mengecat suaminya.

Dear~

Sayang.
13:00

Aku izin keluar.
13:00

[Name] menunggu dengan sabar, berharap BoBoiBoy akan menjawab pesannya.

Ting!

Dear~

Ia lantas membuka pesan yang barusan di dapatnya.

*VN* kKeluar aja. Nggak peduli. Lo nggak penting.
13:01

Wajah [name] yang tadinya tenang, berubah sedih setelah mendengar suara BoBoiBoy.

"Hah..."

Wanita itu menghela nafasnya yang terasa berat. Tak mau larut dalam kesedihannya, ia langsung mematikan ponselnya lalu memasukkan benda itu ke dalam tas tangannya.

Kemudian ia keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

___________

"Maaf aku telat."

[Name] memandang kedua pasangan itu dengan rasa bersalah. Pasalnya dia sudah telat beberapa menit untuk bertemu mereka.

Mereka berdua hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Tidak papa. Lagian kami tidak buru-buru kok."

"Iya. Ayo sini duduk."

[Name] mengangguk lalu mendudukkan dirinya di kursi di samping pacarnya Gempa.

"Pesanlah. Aku traktir." Ucap pacar Gempa sambil tersenyum manis.

"Tak apa. Aku tidak haus." Jawab [name] perlahan.

"Oh. Baiklah."

"Oh ya." Gempa melirik penampilan [name] dari atas ke bawah.

"K kenapa?"

Gempa kemudian bertatap mata dengan pacarnya seketika.

Si gadis tersenyum lalu memandang ke arah [name]. "Sejak kapan... Kamu berpakaian seperti ini? Cantik."

[Name] tertunduk malu saat mendengar pujian manis itu.

"B baru hari ini."

Keduanya mengangguk. "Lanjutkan seperti ini."

"... HMm."

"..."

"Jadi, apa yang kalian ingin bicarakan?" Tanya [name] yang kembali mengingat akan tujuan asalnya ke sini.

Pacar Gempa menyedut minumannya sebentar. Wajahnya bertukar serius, begitu juga dengan gempa. Mereka berdua menatap wanita di depan mereka dengan serius.

owner of my heartWhere stories live. Discover now