“HAH!!!.” Teriak Haechan terkejut bukan main, sampai membuat renjun melihat sekitar karena malu dengan tingkah Haechan, seisi kantin tentu saja menatap Haechan semua.
“Kau bisa pelan-pelan tidak, ngak sudah teriak bisakan? Banyak orang denger gimana.” ucap renjun yang sudah melotot kearah Haechan.
Haechan yang sadar tingkahnya begitu memalukan langsung menutup mulutnya dan mendudukkan dirinya kembali tidak lupa meminta maaf karena telah menganggu acara makan siang mereka.
“Kau serius renjun-ssi.” bisik Haechan kali ini.
Renjun mengangguk sesekali menyuapkan makanannya kedalam mulutnya.
“Kalau kau tidak percaya boleh tanya Mark Hyung, logika saja tidak ada karyawan yang seberani aku.” kali ini Haechan mengangguk.
Benar juga apa yang dikatakan renjun, setelah kemarin seharian bekerja hanya renjun yang berani ini itu ke pak bosnya, yang lain hanya menurut dengan apa yang dikatakan Mark, bahkan renjun berani menolak kerjaan yang diberikannya walaupun itu dari bosnya sendiri, kalau dia sedang malas saja kalau tidak ya dia kerjakan, haechan sudah ketar ketir menyerahkan kembali berkas yang tidak renjun terima tapi ya karena sepupu itu tadi Mark biasa aja dan menyuruh Haechan untuk memberikannya pada yang lain.
“tapi kenapa kau tidak mau semua karyawan disini mengetahuinya.” tanya Haechan sembari menikmati makanannya.
“Tidak saja, aku tidak mau nanti orang-orang pada tau, takutnya nanti mereka julid kepadaku, karena menjadi sepupu bos. ” jawab renjun enteng sesekali menyedot minumannya.
Haechan hanya mengangguk, benar juga apa yang dikatakan renjun kalau dirinya terbongkar menjadi saudara mark, pasti rekan kantornya pada julid karena terlalu ringan pekerjaannya.
“Eh Mark Hyung datang, aku pergi dulu ya.” tanpa menunggu jawaban haechan renjun langsung pergi gitu aja tanpa mikirin haechan yang kebingungan dengan apa yang renjun lakukan.
“Kenapa renjun pergi. ” tanya mark yang telah sampai dihadapan haechan dengan nampan makanannya.
Haechan menggeleng.
“Tidak tau hyung, mungkin ingin kekamar mandi. ” jawab haechan.Mark hanya mengangguk dan langsung menikmati makanannya bersama haechan yang sedang asik juga dengan makanannya.
Tak terasa jam istirahat telah habis, kali ini haechan harus kembali berkutat dengan pekerjaannya, sungguh ini membuatnya sedikit lelah, ia sangat mengantuk setelah semalaman ia tidak tidur dengan puas, mana jam pulang kantor masih lama, itu membuat haechan sangat membayangkan kasur empuknya yang ada dirumah.
“Haechan, nanti atur pertemuan dengan Mr. Jung. ” ujar mark yang menghampiri haechan diruangannya, ruangan haechan satu ruangan dengan mark hanya beda sekat kaca saja.
“Baik hyung. ” jawab haechan mengerti.
“Kau tampak lesu, apa kau sakit?. ” tanya mark yang sedikit mengerti keadaan haechan yang lesu seperti tidak ada semangatnya, berbeda dengan jam istirahat tadi.
Haechan mendongak kembali menatap mark yang tadi berada di depan pintunya sekarang sudah berada di dekatnya.
Haechan sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan mark, matanya kembali membola lucu, bahkan kepalanya sedikit mundur saat mark tiba-tiba memeriksa keningnya menggunakan tangan besarnya.
“Tidak panas?. ” gumam mark yang mencoba memeriksa kening haechan.
Haechan dag-dig-dug ser saat ini, kejadian tadi malam sudah terulang lagi, bedanya wajah mark tidak terlalu dekat dengan wajahnya.
“Please ini perasaan apa!. ” ujar haechan dalam hatinya.
“Ada apa hy-ung” tanya haechan gugup, jantungnya tidak bisa dikontrol sekarang.
Mark melepas tangannya dan kembali menaruhnya disaku Celananya.
“Hanya memeriksa kau sakit atau tidak, aku tidak mau acara meeting ku keganggu dengan kau yang mengalami demam, pertemuan ini sangat penting. ” Cerca mark panjang lebar.Haechan hanya melongo dengan ucapan yang dilontarkan mark, jantungnya sudah kembali normal sekarang setelah mendengar jawaban mark, sial ternyata hanya dirinya yang terlalu baper dengan pak bosnya itu, ternyata mark hanya tidak mau meetingnya batal, lihat saja ia tidak akan baper lagi kedepannya.
“berharap apa kau haechan!.” rutuknya lagi dalam hati.
“Sudahlah, atur semuanya, kita akan meeting dimana, terserah kau saja, aku pergi dulu. ” ucap mark terakhir sebelum pergi ke tempat duduknya lagi, tidak mau membuang waktu lebih lama dengan sekertarisnya itu, tidak baik!.
Haechan hanya menatap pak bos nya itu melangkah pergi dari hadapannya, dan mencoba fokus kembali dengan apa yang diperintahkan mark, selang beberapa menit haechan sudah menemukan tempat yang cocok untuk pertemuan kali ini, cafe mungkin lebih nyaman, biar otak para bos itu tidak terlalu tegang, ya itu ide yang bagus.
“Pak mark, sebaiknya kita meeting dicafe dengan nuansa outdoor saja, mungkin sedikit lebih nyaman.” ujar haechan yang sudah menghadap mark.
Mark hanya berdehem saja, dimanapun itu tempatnya ia akan tetap menemui klien tersebut.
“Dijam berapa kita bertemu. ” tanya mark yang fokus pada laptopnya.
“Sekitar jam empat sore. ” mark mengangguk lagi dengan jawaban haechan, lalu haechan pergi dari hadapannya meninggalkan mark sendirian diruangannya, ia akan ke kamar mandi sebentar.
Tapi selama perjalanan menuju kamar mandi mata haechan sangat menelisik seorang wanita yang tengah beradu mulut dengan renjun dari kejauhan, haechan sangat penasaran lalu mendekat kearahnya melupakan jika ia ingin buang air kecil.
“Siapa yang mengizinkan kau masuk kesini hah!. ” pekik renjun.
“Ingin menemui calon suamiku. ” jawab karin santai, wanita itu karin, wanita yang sangat renjun benci kali ini, sungguh renjun sangat risih dengan wanita ini.
“Suamimu?, mimpinya ketinggian was jatoh nangis!. ” sindir renjun remeh.
Karin menatap renjun tidak suka.
“Apa maksudmu, yang seharusnya pergi itu kau, kau menganggu saja, minggir aku mau menemui calon suamiku. ” ujar karin yang sedikit mendorong renjun agar pergi dari hadapannya.“Renjun-ssi ada apa?. ” tanya haechan tiba-tiba bahkan sampai membuat renjun hampir mengumpat karena terkejut.
“Kau mengejutkanku, brengsek!. ” haechan hanya menyengir saja, dan meminta maaf karena telah mengejutkannya padahal ia tidak ada niatan seperti itu.
“maafkan aku, siapa dia? Apa wanita tadi malam?. ” renjun mengangguk mengiyakan ucapan haechan.
“Mau apa dia kemari? mark hyung sedang banyak pekerjaan diruangannya, dia tidak bisa diganggu.” ujar haechan.
“Biarkan saja, nanti juga bakal diamuk habis-habisan dengan mark hyung. ”
“dia siapa sih kalau boleh tau. ” tanya haechan penasaran.
“Mark Hyung dijodohkan dengan ibunya, ya sama wanita itu, namanya karin. ” jawab renjun santai.
Haechan hanya mengangguk menanggapi jawaban renjun.
Renjun menoleh mendapati haechan yang tengah menatapnya juga.
“Kau kenapa menatapku seperti itu, kau menjijikan. ” sinis renjun.“Kenapa kau kecil sekali. ”
Renjun melotot tidak Terima.
“Aiss, berkata sekali lagi, ku timpuk muka mu!, pergi sana!!!. ” pekik renjun kesal dengan haechan, entahlah haechan suka sekali menggoda renjun, menurutnya renjun sangat lucu, asik sepertinya jika dirinya menjadi teman dekat dengannya, mungkin hidupnya penuh warna. Berbeda dengan jaemin, jaemin itu terlalu serius.Haechan pergi sambil tertawa puas karena telah mengoda renjun, Tujuannya satu sekarang, ke kamar mandi.
•PAK BOSS! I LOVE U•
maaf ya guys terlambat sedikit, sungguh otak ini tidak ada isinya, idenya entah pada ilang kemana, ini aja ngasal, semoga saja kalian suka ya, see you, jumpa minggu depan. ♥︎
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]
Fanfiction"End ✔" -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Hanya berpengalaman sebagai pelayan cafe atau bar apa bisa menjadi seorang sekertaris diperusahaan besar? Sudah dua tahun menganggur Haechan mencoba mendaftar sebagai sekertaris diperusahaan...