🐻🐯
Tak terasa pagi sudah tiba, bulan sudah berganti matahari sekarang, jam baru menunjukan pukul enam pagi tapi si pemilik kamar tidak ada ditempatnya.
Terdengar suara berisik dari arah dapur, bahkan suara sendok jatuhpun terdengar dari sana.
“Ais, aku akan menggantinya.” gumam haechan yang memungut sendok itu, ia tidak sengaja menjatuhkannya.
“Aku cicipi sekali lagi, siapa tau kurang enak.” ujarnya lagi sembari menyicipi masakannya pagi ini, senyumnya melengkung indah dibibir, pas sekali, tidak diragukan lagi skill memasaknya, ia rasa kalau ikut lomba mungkin juaranya.
Tanpa pikir panjang ia mengambil tempat bekal dan menaruhnya disana, pagi ini ia akan bekerja sebagai sekertaris lagi, tidak sabar rasa bertemu rekan kerjanya di kantor terutama renjun si cerewet yang selalu bersantai dalam bekerja.
Pagi ini ia sangat bersemangat bahkan ia bangun lebih awal dari biasanya hanya karena ingin memasak untuk bekal nanti, itu tentu bukan untuknya tapi untuk mark, dia kan sudah berkata iya untuk selalu memasakannya.
Setelah selesai dengan acara memasaknya ia langung bergegas untuk membersihkan diri, ia tidak mau terlambat, ini hari pertamanya.
Tak membutuhkan waktu lama haechan telah siap dengan pakaian rapihnya, ia hanya memakai kemeja dan celana jeans hitam saja,
“Hah! Semoga renjun tidak melupakanku. ” gumamnya lagi sebelum benar-benar meninggalkan apartemennya untuk berangkat ke kantor.
Sapaan demi sapaan haechan lontarkan pada karyawan lainnya, ia tidak mau dicap sebagai sekertaris sombong karena tidak menyapa mereka, bahkan senyumnya sedari tadi tidak berhenti karena menyapa karyawan yang berdatangan.
“Aku rasa gigimu sudah kering karena terus tersenyum.” tentu haechan terperanjat kaget karena dengan tiba-tiba ada suara cempreng yang memasuki telinganya, bagaimana tidak renjun berbicara tepat di telinganya.
“Hai, apa kabar?. ” tanya renjun saat haechan sudah menatapnya.
“Aku sangat merindukanmu renjun-ssii.” pekik haechan sambil memeluk renjun sangat erat, jangan lupakan mereka ini masih dilantai bawah tepat didepan pintu masuk para karyawan.
“A-ah, lepas, aku tidak bisa bernafas.” dorong renjun pelan, pasalnya ia tidak bisa bernafas karena haechan memeluknya sangat erat.
Haechan menyengir tanpa dosa.
“Hehe maafkan aku, aku sangat rindu padamu, sudah berapa lama kita tidak bertemu?. ” tanyanya pada renjun.Renjun mengidikan bahunya lalu berjalan menuju ruangannya diikuti haechan tentu saja.
“Aku tidak tau, kau hitung saja sendiri, gara-gara kau tidak ada aku jadi sibuk, Jeno tidak sepengertian mark hyung, dia selalu saja memberikanku kerjaan, menyebalkan!.” gerutu renjun yang terus saja diberi tugas oleh jeno, padahalkan ia juga sepupuan dengannya kenapa tidak pengertian sekali.
“Maafkan aku renjun-ssi, aku ada urusan mendadak dijeju jadi aku mau tidak mau harus pulang.” ujar haechan berbohong.
“Jangan berbohong kepadaku, kau diancam bukan dengan tante, ibunya mark hyung.” haechan gelagapan dengan apa yang renjun katakan, siapa yang memberitahu?.
“T-tidak, aku bahkan tidak begitu kenal dengan ibu-
“Sudah ku bilang, jangan berbohong kepadaku, aku sudah tau, kau dengan tiba-tiba pulang tanpa surat pengunduran diri di kantor ini itu sudah membuatku sangat curiga, jadi aku diam-diam mencari tau, ternyata benar, tante mengancammu, tapi hanya aku yang tau tenang saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]
Fanfiction"End ✔" -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Hanya berpengalaman sebagai pelayan cafe atau bar apa bisa menjadi seorang sekertaris diperusahaan besar? Sudah dua tahun menganggur Haechan mencoba mendaftar sebagai sekertaris diperusahaan...